Nama : Syania Fidya R Kelas : Ilmu Komunikasi A1/182022000002
Semiotik merupakan cabang ilmu yang membahasa tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang. Semiotika sering digunakan dalam analisis text, dimana text tersebut berupa verbal maupun non verbal dan bisa berada dalam media apapun. Istilah text mengacu pada pesan, dan kumpulan tanda-tanda yang dikonstruksi dengan mengacu dalam genre atau media tertentu. Menurut saya, Metode semiotika digunakan untuk membongkar makna konotatif (makna kiasan) yang tersembunyi di balik teks media secara menyeluruh, sehingga susah untuk objektif karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti, budaya, pengalaman, ideologi, dan lain-lain. Referensi : Iii, B. A. B., & Penelitian, M. (2012). No Title. 45-50
Nama : Aditya Eka Putra Yurianto NIM : 182022000005 Kelas : A1 Semester : 4
Resume Semiotik
Semiotik adalah kajian keilmuan yang meneliti mengenai simbol atau tanda dan konstruksi makna yang terkandung dalam simbol tersebut. Semiotik memiliki tradisi yang terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. (Littlejohn, 2009 : 53). Semiotik juga memiliki tujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan yang ada tidak terlepas juga dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat di mana simbol tersebut diciptakan. Semiotik juga mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. (Kriyantono, 2007 : 261).
Beberapa tokoh semiotik yang terkenal yaitu :
Ferdinand de Saussure yang terkenal dengan konsep semiotik Signifier (Penanda) dan signified (petanda)
Roland Barthes memiliki pemikiran semiotik yang bisa dikatakan paling banyak digunakan dalam penelitian. Konsep pemikiran Barthes terhadap semiotik terkenal dengan konsep mythologies atau mitos. Sebagai penerus dari pemikiran Saussure, Roland Barthes menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya. (Kriyantono, 2007 : 268).
Charles Sanders Pierce memiliki analisis semiotik yang terdiri dari tiga aspek penting sehingga sering disebut dengan segitiga makna atau triangle of meaning (Littlejohn, 1998). Tiga aspek tersebut adalah : Tanda, Acuan tanda dan objek, dan Penggunaan tanda (interpretant)
Tanggapan saya terhadap materi Semiotik diatas adalah dimana keilmuan semiotik penting dalam komunikasi dan juga dalam pembuatan penelitian komunikasi karena mencangkup tentang keguanaan makna yang terkandung dalam makna, simbol, dan tanda dalam sebuah elemen komunikasi sehari – hari yang dimana tanda atau simbol itu biasanya tidak tersampaikan secara jelas dalam sebuah komunikasi, dimana ilmu semiotik diperlukan untuk menafsirkan simbol atau tanda tersebut.
Nama : Yuanita Agustina S. NIM : 182022000034/A1/Semester 4
Jadi semiotik itu adalah suatu ilmu ketandaan, atau studi tentang makna keputusan. Ini juga termasuk studi yang membahas tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan,metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi dsb. Menurut pateda terdapat 9 sembiotik : • Semiotik analitik, menganalisis sistem tanda. • Semiotik deskriptif, memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang. • Semiotik faunal(hewan), membahas dan memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. • Semiotik kultural, membahas sistem tanda yang berlaku dalam suatu kebudayaan tertentu. • Semiotik naratif, membahas sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan. • Semiotik natural, membahas sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. • Semiotik normatif, membahas sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma – norma, peraturan,dan undang-undang. • Semiotik sosial, membahas sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang tulisan atau lisan. • Semiotik struktural membahas sistem tanda yang disalurkan melalui struktur bahasa. Jadi Secara singkat menurut saya semiotika itu adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda yang di maksud yaitu perangkat atau media yang dipakai manusia.
Nama : prameswari w Nim : 182022000018 – 4/ A1 Semiotik diartikan sebagi suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda, berupa perangkat atau simbol yang kita gunakan dalam hubungan manusia. Semiotika dalam komunikasi adalah suatu pendekatan dan metode analisis yang digunakan untuk memahami tanda-tanda dalam proses komunikasi, yang meliputi enam unsur komunikasi yang meliputi pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran, dan acuan/hal yang dibicarakan Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotik digunakan untuk mengetahui makna-makna yang terka ndung di dalam sebuah pesan atau teks dengan segala bentuknya (sign) baik pada media massa maupun dokumen/teks. Fokus semiotika ini yaitu pada teks , yang menjadi pusat perhatian analisis dalam penelitian semiotika. Analisis semiotika terdiri dari 3 aspek penting (triangle of meaning) atau disebut dengan segitiga makna , aspek tersebut yaitu Tanda, Acuan tanda atau objek, dan Pengguna Tanda(littlejohn:1998). semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Jadi analisis semiotik ini menurut saya digunakan dalam pendekatan penelitian kualitatif dari salah satu jenis analisis dari Penelitian Teks Media, yang berfokus pada makna ,tanda atau lambang. Contohnya seperti mendalami makna pada suatu budaya. Refrensi: Jurnal RISALAH, Vol. 27, No. 2, Desember 2016: 87-96
Nama : Zulfa Rosyidah NIM : 182022000029 Kelas : A1
Menurut pendapat saya : Semiotik adalah teori filsafat umum yang berkaitan dengan tanda dan simbol sebagai bagian dari sistem kode untuk mengomunikasikan informasi. Sedangkan semiotika adalah bentuk pengkajian dari semiotik. Dalam semiotika kita akan mempelajari tentang makna dari tanda. tanda terbagi menjadi dua yakni tanda yang bersifat verbal (ucapan kata) dan tanda non verbal (gerakan tangan) Terdapat 3 komponen dasar semiotik (1) tanda (2) Kode (3) makna *Tanda terdapat 3 komponen yaitu: (1)Tanda yang meliputi aspek material seperti suara, huruf, gambar, gerak, bentuk). (2) Penanda adalah apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. (3) Petanda adalah gambaran mental, pikiran, dan konsep. Contohnya : saat ada seseorang yang melambaikan tangan untuk memanggil seseorang. Unsur tanda dalam melambaikan tangan adalah gerakan tangan memanggil, sedangkan unsur petanda adalah ucapan yang disampaikan untuk memanggil seperti “hai kesinilah” dan unsur petandanya adalah maksud dari lambaian tangan yaitu bertujuan untuk memanggil seseorang. *Pengkodean (encoding) dalam pemecahan masalah program linier adalah kegiatan untuk menyatakan suatu informasi ke dalam bentuk tertentu yang berbeda dengan bentuk asal. *pemaknaan yang berkaitan dengan semiotik dalam pemecahan masalah program linier adalah upaya untuk menyematkan (memberikan) maksud atau esensi akan sesuatu yang bertujuan untuk melahirkan suatu konsep tersendiri.
Nama : Aufa Nafis Hibatulloh Kelas : Ilmu Komunikasi A2 / Smt 4 Nim : 182022000084 Tugas : Menanggapi penjelasan mengenai Semiotik
Tanggapan saya dalam penjelasan kali ini adalah bahwasannya semiotika memang sangat perlu dipelajari untuk membuat sebuah metode penelitian, karena peneliti dapat mencari tanda atau simbol yang benar untuk membangun sebuah prespektif dan melancarkan pembuatan suatu hipotesis. Keuntungannya dapat menghasilkan deskripsi tebal sehingga penelitian ini dapat memiliki struktur yang padat serta analisis kompleks.
Penelitian komunikasi sudah banyak dilaksanakan oleh para ahli serta pakar komunikasi dengan menggunakan berbagai metode, salah satunya adalah dengan menggunakan metodelogi semiotika, sedikit gambaran mengenai metode ini adalah dengan adanya tanda-tanda sebagai objek studi bisa berupa karya sastra yang telah diinterprestasikan secara harfiah dalam sebuah bentuk, model, gaya, ataupun genre. Sebuah teks atau tanda merepresentasikan pada rangkaian yang koherensif dan signifikan. Dalam hal tersebut, maka semiotika dapat disebut dengan ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda atau simbol. Tanda merupakan segala sesuatu yang diamati oleh manusia serta mengandung makna.
Ilmu dasar semiotika merupakan suatu ilmu yang mamberikan pemaparan mengenai pesan atau kode. Bagaimana cara manusia dapat memahami setiap pembicaraan dari orang lain, yakni menggunakan transfer kode atau pesan yang mengandung arti dan makna. Maka dalam hal ini, akan menimbulkan kemunculan suatu peresapan pemikiran yang disebut dengan encoding dan decoding. Encoding merupakan proses mengubah pemikiran atau ide ke dalam sebuah pesan atau simbol. Sedangkan decoding merupakan kebalikan dari encoding yaitu proses menafsirkan pesan dari apa yang telah didapatkan dari encoder.
Pada kesimpulannya semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda, pengkajian tanda untuk menghasilkan makna. Selain itu, semiotika juga mempelajari tentang sistem, aturan, dan tanda yang memiliki arti. Konsep dasarnya adalah sebuah tanda yang memiliki makna tersendiri, begitupula dengan pesan. Ada 3 unsur dalam pesan yaitu tanda dan simbol, bahasa, serta wacana (John Powers, 1995). Tanda merupakan sebuah dasar dari adanya komunikasi, makna dapat dihasilkan dari adanya hubungan ide atau fiilosofi yang dibarengi dengan tanda. Tanpa memahami teori tanda ini maka pesan yang disampaikan akan bersifat tidak jelas dan dapat membingunkan receiver.
Sumber Referensi : Mudjiyanto, Bambang dan Emilsyah Nur. 2013. Semiotika dalam Metode Penelitian Komunikasi. Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS. Vol 16 No. 1.
NAMA : Fiqih Arina Rahmah NIM : 182022000027 / B1 PRODI : Ilmu Komunikasi /semester 4 Metode Penelitian Semiotik juga disebut studi semiotik dalam tradisi saussurean disebut semologi adalah senbagai tudi tentang makna kepuasan. Semiotik termasuk studi tentang tanda – tanda dan proses tanda, indikasi, kemikiran, analogi, simbolisme, makna dan komunikasi. Menurut Roland Barthes semiotika bukanlah suatu perkara, ilmu pengetahuan, disiplin ilmu, mempelajari, menggerakan. Semiotika memiliki tujuan untuk menerjemahkan dan menginteprentasikan sign balik yang berupa verbal. Sign dalam semiotika komunikasi dalam penelitian barthes yang menjelaskan bahwa sign tidak berdiri sendiri sebagai suatu tanda atau hal yang memiliki arti dibaliknya, namun sign merupakan kombinasi dari signifier. Signifier adalah suatu hal yang berbentuk, benda , dan visual yang bisa kita terima di panca indra manusia. Dalam kehidupan manusia tak lepas dari kata makna, persepsi atau pemahaman terhadap suatu yang ada di depan mata kita. Kita bisa melihat benda di sekeliling kita, kita memikirkan bentuk dan wujud benda yang ada di sekeliling kita. Kita bisa melihat dan mengetahui apa nama dari suatu benda tersebut. Misalnya kita sedang berjalan dan menemukan sepanduk terpasang di sebuah gang yang bergambar orang memakai masker, kita akan menfsirkan bahwa kita harus memakai masker untuk cara mencegah penularang penyebaran virus yang lagi di bumi kita. Mengapa kita menafsirkan seperti itu. Karena dengang menggunakan masker bisa mencega penyebaran virus covid-19, meskipun kita tidak diberi tahu secara lisan. Sign bagian dari sistem, kapan pertama kali kalian mengetahui bahwa memakai masker adalah cara mencegah penyebaran virus. Mungkin kaian mengetahui hal tersebut dari orang tua , kerabat, dan iklan tv yang menayangkan cara mencegah penyebaran virus. Hal tersebut menunjukan bahwa sign tidak bisa berdiri sendiri, melainkan berdiri di bagian sistem yang terus terpelihara dari generasi ke generasi. Karena kita sudah tahu bahwa gambar orang memakai masker adalah tanda untuk kita agar kita mengunakan masker. Kita harus mengunakan masker untuk berpergian ke mana saja. Dan karena sistem yang mempertahankan sign akan makna dari gambar orang menggunakan masker, kita akan bertindak menggunakan masker untuk berpergian membeli kebutuhan sehari – hari. Mungkin anda pernah berpergian untuk membeli kebutuhan sehari – hari anda lupa tidak menggukankan masker, namun ketika anda melihat gambar orang mengunakan masker. Otomatis anda ingat bahwa kalau berpergian harus menggunakan masker. Anda secara tidak langsung mencari apotik terdekat untuk membeli masker. Sign memiliki banyak sifat yang berperinsip dasar yang perlu anda ketahui yaitu yang pertama sign bukan sesuatu yang mutlak. Meskipun memiliki makna tertentu sign bukan sesuatu yang mutlak dan memiliki arti selamanya seperti itu. Seiring dengan berjalanya waktu, sign tersebut dapat berubah ubah. Yang kedua sign memiliki makna konotatif dan denotatif, dalam makna denokatif yang bermakna sebenarnya dan sama dengan apa yang terlibat atau makna yang rasional dan logis. Sedangkan konotatif yang sesuatu cenderum bersifat imlisit. Dan yang terakhir sign yang mengalami pergerakan makna, hal ini mengacu pada fenomena bahwa makna konotatif yang lebih dipakai dan diterapkan untuk memmahami suatu fenomena dalam sosial masyarakat.
Nola Aisyah Subagiyo 182022000028 Ilmu Komunikasi / A1 / Semester 4 Metode Penelitian Komunikasi
Semiotika Semiotika yaitu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti. Misalnya tanda lalu lintas, aturan,atau konvensinya adalah bila warna lampu merah berarti berhenti, warna lampu kuning berarti bersiap-siap, dan warna lampu hijau berarti jalan. Tanda mempunyai dua aspek, yaitu penanda dan petanda. Ada beberapa macam tanda pada hubungan antara penanda dan petanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Tanda formal menandai suatu konsep atau arti tanda. Bentuk formal itu bermacam-macam sesuai dengan penginderaan panca indera. Tetapi yang paling penting yaitu tanda verbal dan visual. Tanda verbal adalah tanda kebahasaan, sedangkan tanda visual adalah tanda yang dapat dilihat. Dalam kesusatraan ada dua macam sistem tanda, yaitu sistem tanda tingkat pertama dan sistem tanda tingkat kedua. Hal ini disebabkan karya sastra itu menggunakan bahan bahasa yang sudah merupakan tanda yang bersistem. Dalam hubungan ini bahasa adalah sistem tanda tingkat pertama. Untuk menjadi karya sastra, bahasa ini ditingkatkan menjadi sistem tanda tingkat kedua, yaitu kesusastraan itu sendiri. Pendekatan semiotika untuk penelitian dibedakan menjadi dua jenis semiotika, yaitu semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pendekatan pada teori produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima, kode, pesan, saluran komunikasi, dan acuan. Semiotika komunikasi terjadi pada iklan, surat kabar, televisi, radio, atau sarana komunikasi media massa lain. Semiotika signifikasi memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam konteks tertentu. Semiotika signifikasi ini terjadi pada penelitian karya satra ataupun teks yang memerlukan pemaknaan lainnya.
Jadi menurut saya, semiotik merupakan ilmu tentang tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya. Manusia menciptakan tanda-tanda tersebut dengan sistem atau aturan-aturan tertentu yang saling dipahami.
Semiotik disebut sebagai ilmu tentang simbol atau tanda yang menganalisis dari kejadian-kejadian yang menimbulkan arti yang digunakan untuk menginterpretasikan pesan atau tanda dalam proses komunikasi. Pada dasarnya semiotik akan mempelajari bagaimana kemanusiaa dan memaknai hal-hal atau pemikiran. Penelitian ini hanya memaparkan situasi atau wacana, tidak mencari hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Jenis penelitian semiotik menggunakan pendekatan kualitatif atau data yang tidak menggunakan angka dan bilangan, yang mana penelitian ini mengidentifikasi objek yang diteliti untuk dipaparkan, dianalisis, dan kemudian ditafsirkan maknanya.
*tanggapan saya dapat dikatakan bahwa Ferdinand de Saussure dan pencetus teori semiotik lainnya menganggap bahwa manusia menginterpretasikan sesuatu atas dasar ilmu semiotik yang dimilikinya dan ilmu tersebut dipengaruhi oleh pengalaman yang dialami oleh manusia.
Nama : Vio Nora Ilham Jalestara NIm : 182022000059 kelas :A1
Arti semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan didalam dunia ini,ditengah-tengah manusia, dan bersama-sama manusia. Kata“semiotika” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani,semeion yang berarti “tanda”atausame yang berarti “penafsir tanda”. Semiotika berasal dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika. “tanda”pada masa itu masih bermakna sesuatuhal yang menunjukan pada adanya hal lain. Tanggapan saya semiotika ialah berguna untuk menerjemahkan suatu simbol atau tanda contohnya adanya Sungai berarti ada air dihutan tersebut Refrensi : MAKALAH SEMIOTIKA -METODE PENELITIAN KUALITATIF (Rentika Christya)
Nama : Mochammad Firman Hidayatullah Nim. : 182022000124/ B1 / 4 Matkul : Metode Penelitian Komunikasi
Menurut tanggapan saya Semiotik adalah sebuah ilmu atau studi tentang tanda tanda dan proses tanda, indikasi , penunjukan , kemiripan , analogi , metafora , simbiolisme , makna dan Komunikasi. Semiotik berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik jelas padat. Semiotik itu sendiri ada 3 macam yaitu :
1. Semantik : hub antara tanda2 dan hal2 yg mereka lihat yaitu denotata atau artinya.
2. Sintaksis : hub antara karakter dalam struktur formal.
• Pembahasan Semiotik Semiotik adalah disiplin ilmu yang menelaah tanda (termasuk pengertian simbol, indeks, ikon) dan karya seni yang merupakan komposisi tanda baik secara verbal maupun non verbal. Semiotik menjadi salah satu kajian bahkan menjadi tradisi dalam teori komunikasi. tradisi semiotik terdiri dari sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda mempresemtasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi luar tanda-tanda itu sendiri. Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkontribusi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak terlepas dari persepsi atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat dimana simbol tersebut diciptakan. Kode kultural yang menjadi salah satu faktor kontruksi makna dalam sebuah simbol menjadi aspek yang penting mengetahui konstruksi pesan dalam tanda tersebut. Kontruksi makna yang terbentuk inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya ideologi dalam sebuah tanda. Sebagai salah satu kajian pemikiran dalam cultural studies, semiotik, tentumya melihat bagaimana budaya menjadi landasan pemikiran dari pembentukan makna dalam satu tanda. Semiotik mempelajari sitem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. • Tanggapan Menurut saya semiotik merupakan sebuah proses dalam memahami atau memaknai sebuah pesan ataupun sebuah tanda baik secara verbal maupun non verbal. Dalam semiotik juga biasanya digunakan dalam sebuah pendekatan analisis teks.
Nama: Aldif Athalla Naufal Nim: 182022000004 Prodi: ILMU KOMUNIKASI Kelas: A1 Semester: 4 Tugas: Metpenkom ( Semiotik )
Semiotik Semiotik adalah sudut pandang, dan semiotika adalah tanda yaitu terdapat pada ilmu di dalam komunikasi yang menerapkan pembelajaran mengenai simbol – simbol maupun tanda – tanda yang di buat oleh seorang karya seni untuk, membantu manusia untuk mempelajari ilmu symbol yang telah, di terapkan di mana - mana yang dimana harus membuka dan mempelajari makna yang terkandung, di dalam, makna tersebut. Yang bisa membawa kita untuk keselamatan maupun simbol semangat yang bisa membawa kita dalam kebaikan, dan ilmu hidup untuk di terapkan dan di amalkan, untuk mencari kehidupan yang bermakna dan berarti, untuk masa depan. Maka dari itu perlunya kita seorang manusia mempelajari tidak hanya karya seni tulis, maka kita juga harus mempelajari karya – karya senin lainnya yaitu salah satunya karya seni simbol, yang di munculkan dengan gambar – gambar, yang di dalamnya terkandung makna. Dan mempelajari karya seni tersebut harus, satu persatu tidak bisa langsung banyak, bila nantinya sudah mengerti kita bisa, melakukan sesuai makna yang terkandung di dalamnya.
Tanggapan Banyak sekali Makna – Makna, Simbol - Simbol, yang dapat dipelajari sesuai simbol – simbol untuk mempelajari arti simbol tersebut yang, berguna jika kita tidak mengetahui, maka kita bisa, mencari tau tentang arti simbol tersebut, dan kemudian jika sudah mengetahui hendaknya, kita melakukannya, jika tidak kita akan salah dalam melangkah. jika sudah mengkaji ilmu komunikasi tentang karya seni semiotik, maka jangan sampai di langgar apalagi tidak di jalankan, maka otomatis hanya tau isinya tanpa menerapkannya, maka, hidup akan terasa tidak nyaman dan merasa gelisah, di karenakan banyak pelanggaran yang, membuat dia menjadi takut akan apa yang menimpa. Bila di lakukan akan merasakan, oleh karena itu ada yang menindak yaitu kepolisian dengan menilang si pengendara tersebut, karena dia melanggar rambu, maka rambu tersebut adalah salah satu simbol yang harus di ketahui dan di terapkan, maupun di jalan maupun di rumah dan di lingkungan masyarakat.
Contoh: Simbol lalu lintas, pasti kita seberapa mengetahuinya tentang makna tersebut, lalu kita mempelajarinya, dengan salah satu simbolnya. Di dalam simbol terdapat komunikasi yang disampaikan maka dari itu kita harus banyak mengkaji ilmu komunikasi semiotik tentang banyak karya – karya seni maupun tulisan dan symbol, maka dari itu perlunya kita mengetahui dan mempelajari arti simbol rambu, untuk keselamatan kita, dan nantinya akan merasa nyaman, dan akan selamat di jalan.
Nama : Alifia Shila F Nim : 182022000053/A1 semester 4 Tradisi Semotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri (Little John, 2009 : 53). Ada tiga aspek terpenting, yakni : Tanda (konsep utama yang dijadikan sebagai bahan analisis di mana didalam tanda terdapat makna), Acuan tanda atau objek (konteks sosial yang dalam impresentasinya dijadikan sebagai aspek pemaknaan atau yang dirujuk oleh tanda tersebut), Penggunaan tanda (konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu) Semiotika yakni cabang dari ilmu filsafat yang berkembang di bidang bahasa, kemudian berkembang merambah bidang seni. Semiotika terbagi menjadi 2 jenis, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi memfokuskan pada teori produksi tanda yang salah satunya mengasumsikan adanya 6 faktor (pengirim, penerima, kode, pesan, saluran komuniksi, acuan). Sedangkan semiotika signifikan memfokuskan pada tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks, yang diutamakan pada teori ini adalah pemahamannya. Tanggapan saya, semiotik mempelajari tentang tanda-tanda yang memiliki arti tersendiri yang dibuat manusia untuk berkomunikasi antar sesama. Referensi : http://arifbudi.lecture.ub.ac.id/2014/03/semiotik-simbol-tanda-dan-konstruksi-makna/
Semiotik merupakan sebuah logika yaitu tentang teori sebuah tanda-tanda yang mempelajari ilmu umum yang berhubungan tentang tanda,yang dapat mempengaruhi sebuah kehidupan dalam masyarakat.namun semiotik dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu semiotik pragmatik yang tidak lain adalah membahas tentang sebagai sistem tanda sehingga dapat menjabarkan asal-usul tanda,yang kedua adalah semiotik sintaktik yaitu menjabarkan tentang kombinasi tanda tanpa memperhatikan sebuah maknanya terhadap subyek .lalu yang ketiga adalah semiotik semantik yaitu menjabarkan sesuatu tanda namun sesuai dengan arti yang disampaikan .dalam pendekatan semiotik .namun secara sederhana ferdinand de Saussure yang merupakan seorang swiss yaitu dasar ilmu bahasa menjadi sebuah gejala yang dijadikan objek studi.namun salah satu titik tolak Saussure adalah bahasa yang harus dipelajari sebagai sistem tanda,namun merupakan bukan satu-satunya tanda.sehingga kedua filsuf tersebut dibedakan oleh sebutan yang terhadap ilmu tanda semiotika oleh Piercedan semiologi oleh Saussure yang terinsiprasi tentang sebuah pemahaman yaitu kearah Pierce karena segala yang muncul dapat mengenai dseimologi dan semiotika yang beranjak dari ahli lingusistik ,hingga semiotika terdiri dari 2 aliran utama yaitu bahasa Pierce dan bahasa sebagai pemandu Saussure.karena tanda adalah sangat penting sehingga dalam sebuah penelitian semiotika dapat dipilih adalah tanda-tanda yang sangat penting.dalam semiotik komunikasi maka akan dicari tanda-tanda yang penting yaitu tanda sebagai penyampaian pesan pengirim kepada penerima. Contoh: ketika bintang iklan mengenakan pakaian muslim dengan membintangi iklan hijab maka dirinya merupakan bentuk untuk mengkomunikasikan dirinya kepada para masayarakat yang melihatnya bahwa dirinya menjadi simbol bahwa wanita tersebut merupakan wanita muslimah yang cantik ,sopan dalam mengenakan pakaiannya.menandakan bahwa wanita tersebut baik dalam menjaga diri dalam berpakaian. Tanggapan saya mengenai semiotik: merupakan bahwa semiotik tidak dapat berkembang pesat ,karena perkembangan semiotik merupakan salah satu cabang ilmu yang mungkin tergolong ke dalam ilmu tua yang baru. Namun semiotika pertama kali dikembangkan dan digunakan dalam sistem tanda ,dan penanda dapat dilihat sebagai wujud fisik yang seperti pada konsep didalamsebuah karya sastra ,namun petanda dapat dilihat sebagai makna yang ada dibalik wujud fisik yang berupa nilai-nilai.namun dalam semiotik Roland Barthes 1915-1980 dapat mengembangkan dua tingkat petanda yaitu detonasi dan konotasi. sangat penting sehingga dalam sebuah penelitian semiotika dapat dipilih adalah tanda-tanda yang sangat penting.dalam semiotik komunikasi maka akan dicari tanda-tanda yang penting yaitu tanda sebagai penyampaian pesan pengirim kepada penerima.
Nama : Anggi pusita dewi Nim : 182022000024/A1 Semiotik merupakan sebuah logika yaitu tentang teori sebuah tanda-tanda yang mempelajari ilmu umum yang berhubungan tentang tanda,yang dapat mempengaruhi sebuah kehidupan dalam masyarakat.namun semiotik dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu semiotik pragmatik yang tidak lain adalah membahas tentang sebagai sistem tanda sehingga dapat menjabarkan asal-usul tanda,yang kedua adalah semiotik sintaktik yaitu menjabarkan tentang kombinasi tanda tanpa memperhatikan sebuah maknanya terhadap subyek .lalu yang ketiga adalah semiotik semantik yaitu menjabarkan sesuatu tanda namun sesuai dengan arti yang disampaikan .dalam pendekatan semiotik .namun secara sederhana ferdinand de Saussure yang merupakan seorang swiss yaitu dasar ilmu bahasa menjadi sebuah gejala yang dijadikan objek studi.namun salah satu titik tolak Saussure adalah bahasa yang harus dipelajari sebagai sistem tanda,namun merupakan bukan satu-satunya tanda.sehingga kedua filsuf tersebut dibedakan oleh sebutan yang terhadap ilmu tanda semiotika oleh Piercedan semiologi oleh Saussure yang terinsiprasi tentang sebuah pemahaman yaitu kearah Pierce karena segala yang muncul dapat mengenai dseimologi dan semiotika yang beranjak dari ahli lingusistik ,hingga semiotika terdiri dari 2 aliran utama yaitu bahasa Pierce dan bahasa sebagai pemandu Saussure.karena tanda adalah sangat penting sehingga dalam sebuah penelitian semiotika dapat dipilih adalah tanda-tanda yang sangat penting.dalam semiotik komunikasi maka akan dicari tanda-tanda yang penting yaitu tanda sebagai penyampaian pesan pengirim kepada penerima. Contoh: ketika bintang iklan mengenakan pakaian muslim dengan membintangi iklan hijab maka dirinya merupakan bentuk untuk mengkomunikasikan dirinya kepada para masayarakat yang melihatnya bahwa dirinya menjadi simbol bahwa wanita tersebut merupakan wanita muslimah yang cantik ,sopan dalam mengenakan pakaiannya.menandakan bahwa wanita tersebut baik dalam menjaga diri dalam berpakaian. Tanggapan saya mengenai semiotik: merupakan bahwa semiotik tidak dapat berkembang pesat ,karena perkembangan semiotik merupakan salah satu cabang ilmu yang mungkin tergolong ke dalam ilmu tua yang baru. Namun semiotika pertama kali dikembangkan dan digunakan dalam sistem tanda ,dan penanda dapat dilihat sebagai wujud fisik yang seperti pada konsep didalamsebuah karya sastra ,namun petanda dapat dilihat sebagai makna yang ada dibalik wujud fisik yang berupa nilai-nilai.namun dalam semiotik Roland Barthes 1915-1980 dapat mengembangkan dua tingkat petanda yaitu detonasi dan konotasi. sangat penting sehingga dalam sebuah penelitian semiotika dapat dipilih adalah tanda-tanda yang sangat penting.dalam semiotik komunikasi maka akan dicari tanda-tanda yang penting yaitu tanda sebagai penyampaian pesan pengirim kepada penerima.
Nama : Adella Eka Ridwanti Nim : 182022000085 Kelas : Ilmu Komunikasi A2
Menurut pendapat saya semiotik yaitu sebuah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari fungsi tanda dalam teks , agar pembacanya dapat memahami dan menangkap pesan yang terkandung didalamnya. Namun konsekuensi apabila menggunakan semiotik sebagai pendekatan dalam mengkaji teks adalah peneliti berada dalam kapasitas sebagai pembaca. Oleh karena itu analisis ini bisa dipandang sebagai hasil pembacaan seorang pengkaji teks, jadi kemungkinan bahwa hasil pembacaan yang telah dilakukan peneliti akan berbeda dengan kesimpulan pembaca lain.
Referensi buku Semiotik Metodologi Penelitian : Ali Romdhoni
Nama : Lusiana Indah Setyo Putri NIM : 182022000006 / B1
Tanggapan : Semiotik adalah sebuah ilmu yang mempelajari tanda, seperti bahasa, kode, sinyal, symbol, lambang dan analisis penandaan itu berfungsi. Sesuatu yang dapat diamati dapat disebut dengan tanda sehingga tanda tidak terbatas pada benda. Adanya peristiwa, struktur dalam sesuatu, suatu kebiasaan, juga dapat disebut dengan tanda. Kajian semiotic mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Tanda membentuk persepsi manusia, lebih sekedar merefleksikan realitas yang ada. Dalam kajian semiotika tidak saja memberikan jalan atau cara dalam mempelajari komunikasi, tapi juga memiliki efek yang hampir setiap aspeknya digunakan dalam teori komunikasi. Pengembangan semiotika dalam bidang studi dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu Semantic, Syntatics, dan Pragmatics. Semiotika sering digunakan dalam analisis teks. Di dalam analisis semiotika, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hal itu disebabkan karena asumsi dasar semiotika adalah kajian tentang tanda, dimana dalam memaknainya setiap orang akan berbeda-beda sesuai dengan budaya, ideologi, dan pengalaman yang dialami.Maka dari itu, semiotika yang digunakan sebagai metode tafsir tanda memiliki sifat yang subjektif. Semiotika akan lebih sesuai menggunakan pendekatan kualitatif karena metode penelitian kualitatif bersifat subjektif sehingga instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri.
Nama : Fitriyah Amaliyah Firdaus NIM & SMT : 182022000068 / 4 Prodi : Ilmu Komunikasi A2
Secara umum, semiotika merupakan suatu kajian ilmu yang mengkaji tentang tanda. Sedangkan Sobur (2003, hal 15) mengungkapkan bahwa semiotika merupakan suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Ada 9 macam semiotik menurut Pateda (2001, hal 29), yaitu: - Semiotik analitik : menganalisis tentang tanda. - Semiotik deskriptif : memperhatikan sistem tanda. - Semiotik faunal : memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. - Semiotik kultural : menelaah sistem tanda yang berlaku dalam suatu kebudayaan. - Semiotik naratif : menelaah sistem tanda dalam narasi (mitos atau folklore). - Semiotik natural : menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. - Semiotik normatif : menelaah sistem tanda yang dibuat manusia berupa norma-norma. - Semiotik sosial : menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa. - Semiotik struktural : menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Jadi, semiotika pada prinsipnya adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari apa pun yang bisa digunakan untuk mengungkapkan suatu kebohongan. Jika sesuatu tersebut tidak dapat digunakan untuk mengatakan suatu kebohongan, maka tidak bisa pula digunakan untuk mengatakan kebenaran.
Nama : Nina Kuswatun Khotimah NIM : 182022000114 / B1
Tanggapan: Semiotik berasal dari kata Yunani yaitu Semeon yang berarti tanda. Jadi semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti bahasa, kode, sinyal, symbol. Dan merupakan ilmu analisis tanda / studi tentang bagaimana system penandaan berfungsi. Dari berbagai buku semiotik, sebagian besar menyebutkan bahwa ilmu ini dengan tokohnya yaitu Ferdinand De Saussure (1857-1913). Secara terminologis, semiotik merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda. Bukan hanya merangkum system bahasa saja, akan tetapi juga merangkum lukisan, ukiran, symbol didalam peradaban manusia. Sementara itu, objek yang dijadikan untuk diteliti menggunakan semiotik adalah tanda yang dihasilkan oleh manusia. Karena pada abad ke-20, penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya akan dipelajari secara lebih sistematis. Ada beberapa klarifikasi jenis analisis semiotika sampai saat ini, yaitu : a. Semiotic analitik adalah semiotic yang menganlisis tanda. b. Semiotic deskriptif adalah semiotic yang memperhatikan system tanda yang kita alami sekarang. c. Semiotic faunal zoosemiotic adalah semiotic yang memperhatikan tanda yang dibuat oleh hewan. d. Semiotic cultural adalah semiotic khusus yang menelaah system tanda yang ada pada kebudayaan masyarakat. e. Semiotic naratif adalah semiotic yang membahas system tanda dalam narasi mitos atau cerita lisan. f. Semiotic natural adalah semiotic yang menelaah tanda yang dihasilkan oleh alam. g. Semiotic normative adalah semiotic khusus membahas system tanda yang dibuat manusia yang berwujud norma-norma. h. Semiotic sosial adalah semiotic yang menelaah tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud lambing dalam rangkaian kata atau kalimat. i. Semiotic structural adalah semiotic khusus yang menelaah tanda yang dimanifestasikan melalui bahasa. Tanda diklarifikasikan dalam 3 jenis yaitu Simbol (tanda yang melambangkan ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan), Indeks (tanda yang menunjukkan ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan), Ikon (tanda yang menggambarkan ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan). Dan dalam penelitian itu sendiri, ada beberapa cara bagaimana agar sebuah teks bisa validitas dalam penilitian semiotik, dan dapat ditinjau dari : 1. Keterlibatan, seberapa besar keterlibatan peneliti pada objek yang diteliti sesuai dengan focus penelitian yang dipilih. 2. Ketekunan, memperkirakan semua aspek dalam proses pemaknaan teks, memperhatikan semua aspek dan konteks, kontekstualisasi dari suatu teks. 3. Peneliti apakan melakukan tringgulasi data, baik tringgulasi metode maupun tringgulasi sumber data.
Semiotika yakni metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Memaknai berarti objek-objek tidak hanya membawa informasi, tetapi juga terstruktur dari tanda. Semiotika memecah-mecah menjadi bagian-bagian, lalu menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas. Ide dasar nya adalah pesan dan kode. Satu-satunya cara pesan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain adalah menggunakan kode. Encoding adalah proses mengubah pikiran atau komunikasi ke dalam pesan. Decoding adalah proses membaca pesan dan memahami artinya. semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi.
Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode, pesan, saluran komunikasi, dan acuan serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Semiotika signifikasi yang diutamakan adalah pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya. Semiotika terdiri dari tiga elemen utama, (1)Tanda (2)Acuan (3)Pengguna tanda. Saussure merumuskan dua cara pengorganisasian tanda ke dalam kode, yaitu:(1) Paradigmatik, merupakan sekumpulan tanda yang dari dalamnya dipilih satu untuk digunakan. (2)Syntagmatic, merupakan pesan yang dibangun dari paduan tanda-tanda yang dipilih.
Tanggapan : menurut saya dari materi tersebut, Semiotika penting dalam metode penelitian untuk mempelajari/menguji tanda. Mempelajari objek untuk mengetahui informasi yang tertata dengan adanya tanda. Semiotika melibatkan dan menekankan komunikasi dan pertukaran informasi secara menarik. Dalam sistem semiotika adanya hubungan antara tanda harus memungkinkan komunikator untuk mengarah pada kesatuan yang sama.
Referensi : Bambang Mudjiyanto,Emilsyah Nur.2013.Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi.Volume 16 No.1.
Nama : Dimas Akbar Joffianda P.A NIM : 182022000069 Prodi : Ilmu Komunikasi A2 Semester : 4
Dalam Semiotika komunikasi terdapat tanda - tanda yang penting untuk berkomunikasi, yaitu tanda - tanda untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima. Tiap - tiap jenis komunikasi ada atau mempunyai aturan, sistem sesuai dengan jenisnya. Misalnya: Iklan memiliki konvensi tanda untuk persuasi, terutama tanda - tanda ikonik dalam televisi atau surat kabar, tanda - tanda verbal untuk menarik perhatian massa. Hal ini disebabkan oleh iklan itu memiliki tujuan tertentu, yaitu untuk menarik perhatian massa agar membeli sesuatu yang di iklankan.
Referensi Buku Semiotika Teori, Metode, Penerapan : Rachmat Djoko Pradobo
Nama : Syafrilla Ainayatul Rifhan NIM : 182022000065 Prodi : Ilmu Komunikasi A2 / Semester 4
Semiotika ialah suatu kajian ilmu yang membahas tentang tanda atau simbol. Di dalam penelitian semiotika juga bisa dikatakan suatu ilmu atau metode analisi untuk mengkaji data. Dalam hal ini semiotika menganggap bahwa fenomena sosial pada masyarakat dan kebudayaan ialah termasuk tanda – tanda. Semiotika juga mempelajari mengenai sistem, aturan dan konvensi yang memungkinkan tanda tersebut memiliki arti. Menurut Pateda (2001, hlm. 9) mengungkapkan terdapat Sembilan macam semiotik yaitu, semiotik analitik, semiotik deskriptif, semiotik faunal, semiotik kultural, semiotik naratif, semiotik natural, semiotik normatif, semiotik sosial, semiotic struktural. Semiotik mempelajari tentang keberadaan suatu tanda, dimana presepsi dan pandangan tentang realitas, dikonstruksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial. Tanda juga dapat membentuk persepsi manusia, lebih dari sekedar merefleksikan realitas yang ada.
Nama : Ahmad Fajrul Irhami Kelas : A2 / SMT 4 NIM : 182022000119
Semiotika berasal dari bahasa Yunani, „semeion’ yang berarti tanda. Jadi Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign), berfungsi sebuah tanda dan produksi makna (Tinarbuko,2010:12). Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi tetapi juga mengkonstitusi system terstruktur dari tanda (Sobur,2009:15). Jadi dapat disimpulkan, semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda yang terjadi di masyarakat, seperti fenomena sosial yang terjadi dan ada pada masyarakat. Tanda tersebut memiliki arti tersendiri, dengan kata lain semiotika tersebut mempelajari relasi diantara komponen tanda. Referensi : Jurnal PPKM II (2016) 106-113 “ANALISA SEMIOTIKA KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT LINGKUNGAN HIDUP” Sinung Utami Hasri Habsari
Nama : M Iqbal Firjatulloh Kelas : Ilmu Komunikasi A1 Nim : 182022000036
Teori Semiotik dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure (1857-1913). Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan pertanda (signified). Penanda dilihat sebagai bentuk/wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedang pertanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi dan/atau nilai-nlai yang terkandung didalam karya arsitektur. Eksistensi semiotika Saussure adalah relasi antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi, biasa disebut dengan signifikasi. Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau konvensi tertentu. Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat memaknai tanda tersebut. Menurut Saussure, tanda terdiri dari: Bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified. Menurut tanggapan saya, teori semiotic sangat penting dalam berkomunikasi guna untuk mengetahui seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut. Referensi : http://junaedi2008.blogspot.com/2009/01/teori-semiotik.html
NAMA : ERIKA FEBRIANI NIM : 182022000111 PRODI : ILMU KOMUNIKASI/SEMESTER 4/A2
¬-SEMIOTIK¬- Dalam komunikasi, semiotik sendiri memiliki arti mengenai kajian yang membahas simbol dalam produksi sosial atau komunikasi terhadap sistem tanda yang bertujuan untuk menganalisa mengenai hal lain. Semiotik sendiri mempunyai penjelasan bahwa setiap simbol yang ada mempunyai persepsi atau pemaknaan yang berbeda tergantung sudut pandang penglihatnya. Semiotika memiliki hubungan yang erat dengan bidang linguistik yang dimana suatu bidang mempelajari tentang struktur bahasa yang lebih spesifik. Selain mempelajari tentang bidang linguistik, semiotika juga mempelajari tentang sistem tanda pada bidang non-linguistik. Semiotika dinilai memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari, bahwa semiotik selalu melihat fenomena-fenomena budaya dalam ruang lingkup yang lebih luas dan berhubungan dengan komunikasi. Tanggapan saya mengenai kajian semiotik adalah bahwa semiotik yang memiliki arti sebagai pemaknaan simbol mempunyai jaringan yang luas dalam kajian ilmunya. Dalam kajian semiotik kita akan dapat mengetahui bagaimana cara memaknai sebuah simbol dengan pemikiran yang rasional dan logis sehingga dalam penelitian kajian ini memiliki peran yang penting didalamnya.
Prilya Dwi Ozyza Ilmu Komunikasi B1/ 4 1820222000039 Semiotik menurut saya adalah studi tentang makna keputusan dan termasuk proses tanda bisa disebut semiosis, indikasi, penunjukkan, dan dasarnya, analisis semiotik memang merupakan sebuah sesuatu untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca teks atau narasi/wacana tertentu. Analisisnya bersifat paradigmatic dalam arti berupaya menemukan makna termasuk dari hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah teks maka orang sering mengatakan semiotik adalah upaya menemukan makna berita di balik berita. Karena dengan menggunakan semiotik dalam studi media massa kita dapat mengajukan berbagai pertanyaan.
Nama: Mohammad Rifkie Fachriza Nim/ Smt: 182022000093/ 4 Prodi/ Kelas: Ilmu Komunikasi/ B1
semiotika sebagai metode untuk meneliti tanda, penggunaan tanda-tanda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. kegunaan semiotika tidak dapat dipisahkan dari pragamatik, yaitu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan tanda, apa reaksi manusia ketika berhadapan dengan tanda. Kita tidak hanya mengetahui bagaimana isi pesan yang hendak disampaikan, melainkan juga bagaimana pesan dibuat, simbol-simbol apa yang digunakan untuk mewakili pesan-pesan tersebut. Dalam hal tersebut, maka semiotika dapat disebut dengan ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda atau simbol. Tanda merupakan segala sesuatu yang diamati oleh manusia serta mengandung makna. Oleh karena itu semiotik dapat menjadi metode untuk membentuk serta menganalisis bagaimana komunikasi bekerja. Teori semiotik bermanfaat sebagai alat untuk meneliti atau menyelidiki berbagai kesalahpahaman dalam komunikasi.
Nama:sahrul ali sndi Kelas/prodi : ilmu komunikasi /A1/182022000055 Tangapan saya tentang Pembahasan metode semiotik ini sanagt penting untuk dipelajari karena ilmu yang mempelajari tentang tanda atau simbol.dengan demikian dapat disimpulkan atau dapat dijelaskan mengenai pertimbangan pertimbngan antara tanda dan pesan dengan melakukan semiotic ini dapat diketahui dasar keselarasan antara tanda verbal dan tanda visual.dengan itu manusia bisa mampu mengamti karena pada saat melakukan metode penelitian tanda dan simbol sangat diperlukan dalam suatu penelitian agar pembuatan hipotesis berjalan dengan baik.
Menurut saya, semiotik ialah suatu ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan ekspresi. Dimana pendekatan khusus untuk meneliti sastra yang harus dikaitkan dengan masalah ekspresi seperti bahasa, situasi, simbol dan gaya. Sedangkan semiotika memiliki arti ilmu yang mempelajari tanda, fungsi tanda dan maknanya secara sistematik misalnya seperti rambu lalu lintas. Komponen dasar semiotika ada 3 yaitu : 1) tanda adalah bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal untuk menjelaskan objek kepada subjek. Biasanya tanda ditujukan pada suatu hal yang nyata seperti benda, bahasa, peristiwa dan bentuk lainnya. 2) lambang adalah suatu hal yang selau dikaitkan dengan tanda yang sudah diberi sifat kultural, situasional dan kondisional yang memiliki makna dinamis, khusus, subjektif dan majas. Misalnya seperti lambang warna, lambang bunyi dan lainnya. 3) isyarat adalah suatu hal yang bersifat temporal jika ditangguhkan pemakaiannya, isyarat akan berubah menjadi tanda atau perlambang. Jadi, semiotika adalah ilmu tentang tanda, dimana didalam semiotika terdapat penanda dan pertanda yang memiliki perbedaan hubungan makna. Contohnya : ketika berada dijalan raya, pastinya kita akan selalu melihat rambu lintas di setiap perempatan jalan. Pada rambu lalu lintas terdapat 3 warna yaitu merah, kuning dan hijau yang memiliki arti berbeda. Unsur tanda pada rambu lalu lintas ialah "warna merah, kuning dan hijau" sedangkan unsur pertandanya ialah warna merah yang berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati dan warna hijau berarti boleh berjalan, hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna kendaraan.
Nama: Muhammad Andhika Isad Pratama Kelas: A2/ SMT 4 Nim:182022000079
1. Dasar teori semiotik Semiotik adalah suatu ilmu yang mempelajari sistem tanda-tanda yang rumit. Pendekatan semiotik untuk peneitian dibedakan menjadi dua yaitu semiotika komunikasindan semiotika signifikasi. 2. Metode penelitian semiotik Dalam penelitian semiotik, hal yang dicari adalah tentang tanda-tanda yang penting , bermakna. Tanda-tanda yang bermakna itu dapat berupa ikon, indeks, atau simbol. Tanda-tanda itu memiliki makna berdasarkan sistem, aturan, atau konvensi. 3. Penerapan teori dan metode semiotik Penerapannya dapat berupa penelitian atau analisis yang dikenakan pada bidang tertentu yang menjadi objek penelitian. A. Interaksi sosial Menurut van zoest (1996:133) berpendapat bahwa rangsang bagi interaksi sosial adalah semiosis, yaitu penberian dan interpretasian tanda-tanda. B. Media massa Dalam media massa, media pers mudah digunakan untuk penelitian semiotik. Kebanyakan objek penelitian mencari sumber untuk melestarikan pemberitaan. 4. Mengapa semiotik penting dalam penelitian ? Hal ini dikarenakan semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Tanda-tanda dapat berupa ikon, indeks, atau simbol. Dengan mengetahui tanda-tanda, maka penelitian akan dapat dipahami dan dimengerti
Referensi: Semiotika: teori, metode, dan penerapannya Rachmat Djoko Pradopo.
Nama : Lestari Eka Indriana NIM : 182022000092 Prodi : Ilmu Komunikasi/ A2
Menurut saya semiotik yaitu salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretative dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasi kasus yang mereka kaji. Tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda,ide,keadaan,situasi,perasaan dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri. Penelitian tannda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komunikasi, tetapi memiliki pengaruh yang kuat hampir pada semua perspektif teori komunikasi. Adapun konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika yaitu 1. Tanda yang didefinisikan sebagai stimulus yang menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain, seperti Ketika asap menandakan adanya api 2. Simbol yang biasanya menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti, termasuk arti yang sangat khusus. Beberapa ahli memberikan perbedaan yang kuat antara tanda dan simbol. Tanda realitasnya memiliki referensi yang jelas terhadap sesuatu, sedangkan simbol tidak. Semiotika memiliki keuntungan dalam menghasilkan keuntungan dalam “deskripsi-deskipsi tebal “ yang bertekstur serta analisis-analisis yang kompleks. Karena sangat subjektif, semiotika tidak reliable dalam konteks pemahaman ilmu pengetahuan social, peneliti lain yang mempelajari teks sama dapat saja mengeluarkan sebuah makna yang berbeda. Namun, hal ini tidak mengurangi nilai semiotika karena simotika adalah tentang memperkaya pemahaman terhadap teks. Sebagai sebuah metode, semiotika bersifat interpretative dan konsekuensinya sangat subjektif. Semiotika telah diterapkan dan menjadi kajian yang melibatkan komunikasi dan transfer informasi dengan hasil yang menarik. Dalam kenyataan beberapa para ahli menyatakan bahwa segala sesuatu dapat dianalisa secara semiotic, mereka memandang semiotika sebagau ilmu interpretasi, kunci yang membuka makna dari hal besar atau kecil. Ada dua aliran semiotic yaitu 1. Dominan di Eropa berdasarkan ahli linguistic Perancis Ferdinand De Saussure aliran ini mempelajari peran symbol dan tanda dalam kehidupan social. 2. Dominan di Amerika Utara berdasarkan karya Charles Sanders Peirce aliran ini mempelajari doktrin formal mengenai tanda dan simbol.
Nama : Ayu Diah Oktaviana NIM : 182022000112 Prodi : Ilmu Komunikasi A2 / Semester 4 Tugas : menanggapi penjelasan tentang semiotik
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda yaitu sesuatu bagi seseorang yang memiliki makna yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Oleh karena itu, tanda tidak terbatas pada benda, tetapi juga dapat adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu dan suatu kebiasaan, semua itu dapat juga disebut sebagai tanda.
Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi lebih menekankan pada teori tentang produksi tanda yang diantaranya salah satunya mengasumsikan bahwa ada enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan semiotika signifikasi lebih mengutamakan pada segi pemahaman suatu tanda agar proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
Semiotika juga dapat diartikan suatu ilmu atau metode analisis yang digunakan untuk mengkaji tanda. Tanda yang dimaksud dalam hal ini adalah perangkat yang kita pakai untuk mencari jalan di dalam dunia ini, ditengah-tengah dan bersama manusia. Semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana manusia memaknai suatu hal. Memaknai dalam hal ini tidak dapat di campuradukkan dengan cara mengkomunikasikannya. Memaknai berarti suatu objek tidak hanya membawa informasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari suatu tanda. Semiotik mempelajari tentang sistem, aturan, konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti.
Dari sedikit penjelasan di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa semiotika memang sangat perlu untuk kita pelajari sebagai bahan untuk membuat sebuah penelitian. Karena dengan semiotika peneliti bisa membangun sebuah perspektif agar dapat menarik suatu hipotesis, agar menghasilkan deskripsi tebal serta memiliki analisis yang kompleks. Semiotika juga merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks. Oleh karena itu, keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode tergantung pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang sedang mereka kaji.
Referensi : Mudjiyanto, Bambang. Emilsyah Nur. 2013. Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi. Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS. 16(1) : 73-82.
NAMA : IMRO’ATUZ SHOLICHAH NIM : 182022000003 PRODI : ILMU KOMUNIKASI/A1 (4) "MENANGGAPI PENJELASAN MENGENAI SEMIOTIKA" Semiotika aladah salah satu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita padai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. semiotik atau penyelidikan simbol-simbol membentuk tradisi pemikiran yang penting dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan,situasi,perasaan dan kondisi diluar tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komunikasi, melainkan memiliki pengaruh yang kuat pada hampir semua perspektif yang diterapkan pada teori komunikasi. kebanyakan pemikiran semiotik melibatkan ide dasar Triad of meaning yang menegaskan bahwa arti muncul dari hubungan diantara # hal : Benda (atau yang dituju), Manusia (penafsir), dan tanda (littlejohn, 2011:53-54). Metode semiotika digunakan untuk membongkar makna konotatif yang tersembunyi dibalik teks media secara menyeluruh, sehingga susah untuk objektif karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti, budaya, pengalaman, ideologi dan lain-lainnya.
menurut saya semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang. semiotika sendiri sering digunakan dalam anilis teks. teks tersebut adalah verbal dan non verbal bisa berada dimedia apapun dan yang dimaksud dengan teks adalah pesan atau kumpulan tanda-tanda yang dikontruksi dengan mengacu genre atau media tertentu.
Nama : Faisal Dwi Cahyono NIM : 182022000037 Kelas : Ilmu Komunikasi B1 / Semester 4 Tugas : Tanggapan mengenai materi Semiotik dari referensi yang saya baca
Kata semiotik/semiotika berasal dari kata Yunani Semeiotikos, semeon, yang berarti penafsir tanda. Semiotik sendiri adalah ilmu yang mempelajari system tanda, seperti halnya bahasa, kode, sinyal, symbol dan lainnya. Tokoh dalam ilmu ini adalah bapak linguistik itu sendiri yaitu Ferdinand De Saussure, dan hampir sebagian besar dari buku-buku semiotik menyebutkan De Saussure yang berperan besar dalam teori ini. Secara terminologis, semiotic adlah ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti system tanda dan proses yang berlaku bagi tanda. Obyek penelitian semiotic itu sendiri adalah tanda yang dihasilkan oleh manusia, dan penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan semiotic akan dipelajari secara lebih sistematis. Dalam kajian semiotic, ada tiga konsep dasar semiotic yaitu, Sintaksis (mempelajari hubungan antar tanda), Semantik (mempelajari hubungan antara tanda, objek, dan interpretannya), Pragmatik (mempelajari hubungan antara tanda, pemakai tanda, dan pemakaian tanda). Dan dalam semiotic sendiri ada klasifikasi jenis analisis semiotika sampai saat ini, berikut adalah kalasifikasi dari analisis semiotika : - Semiotik analitik (menganalisis tanda) - Semiotik deskriptif (memperhatikan system tanda yang dialami sekarang) - Semiotik faunal zoosemiotic (memperhatikan tanda yang dihasilkan oleh hewan) - Semiotik cultural (menelaah system tanda yang ada di kebudayaan) - Semiotik naratif (membahas system tanda dalam narasi mitos atau cerita lisan) - Semiotik natural (menelaah system tanda yang dihasilkan oleh alam) - Semiotik normative (membahas system tanda yang dibuat oleh manusia yang berupa norma) - Semiotik sosial (membahas system tanda yang dibuat manusia yang berupa lambang, baik lambing kata maupun lambang kalimat) - Semiotik structural (menelaah system tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa) Dalam sebuah penelitian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian menggunakan teori Sematik, berikut hal yang harus diperhatikan : - Keterlibatan (seberapa besar terlibat peneliti pada objek yang diteliti) - Ketekunan (memperkirakan semua aspek dalam proses pemaknaan teks) - Peneliti apakah melakukan tringgulasi data, baik metode maupun sumber data. Tanda diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu Simbol atau tanda yang dapat melambangkan sesuatu, Indeks atau tanda yang dapat menunjukkan sesuatu, dan Ikon atau tanda yang menggambarkan sesuatu. Proses penyampaian symbol disebut juga tindak komunikasi. Dengan kata lain, symbol adalah media komunikasi yang berpijak dalam bidang semiotika.
Nama : Daffa Ahmadi – 182022000046 Kelas : A1/4 Mata Kuliah : Metode Penelitian
Teori Semiotika secara umum merupakan sebuah kajian ilmu yang mengkaji tentang tanda. Didalam kajian teori tersebut, semiotika menganggap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dan budaya merupakan tanda-tanda, semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan dan konvensi-konvensi yang kemungkinan tanda-tanda tersebut memiliki makna. Dalam teori ini terdapat 9 macam Semiotik antara lain : 1. Semiotik Analitik, yaitu semiotik yang menganalisis sistem tanda. Dalam hal ini Pierce mengemukakan bahwa semiotik ber objekkan tanda dan analisisnya menjadi ide, objek, dan makna. 2. Semiotik Deskriptif, merupakan semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang. Misal, langit yang mendung menandakan bahwa hujan tak lama lagi akan turun. Dari dulu hingga sekarang tanda tersebut masih saja sama. 3. Semiotik Faunal, yaitu semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. 4. Sistem Kultural, sistem yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalma kebudayaan tertentu. 5. Semiotik Naratif, yaitu semiotik yang menelaah tanda dalam narasi yang berbentuk mitos dan Folklore. 6. Semiotik Natural, yaitu semiotik yang khusus untuk menelaah tanda yang dihasilkan oleh alam. 7. Semiotik Normatif, yakni semiotik yang khusus menelaah tanda yang dibuat oleh manusia. 8. Semiotik Sosial yaitu semiotik khusus menelaah tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang. 9. Semiotik Struktural, yaitu semiotik khusus untuk menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Secara singkat Sobur (2003, hlm. 15) mengungkapkan bahwa semiotika adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda disini yaitu sebuah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan keluar di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika atau dalam istilah Barhtes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memakai hal-hal (things). Tanggapan saya mengenai teori semiotik ini sangat penting, terutama untuk meneliti sebuah komunikasi, yang dimana tanda dalam kehidupan sehari-hari selalu kita jumpai, bahkan disaat kita sedang melakukan proses komunikasi yang dalam tanda tersebut mengandung makna. Walaupun dalam pengartian tanda ini masih kurang jelas dalam komunikasi. Dengan adanya teori Semiotik ini lah kita dapat menjelaskan bagaimana makna tanda dalam sebuah komunikasi.
Semiotika, ilmu tentang tanda-tanda, yang lahir pada akhir abad ke-1 9 dan awal abad ke-20 . Akan tetapi, ilmu ini baru berkembang mulai pada pertengahan abad ke-20 . Perlu dikemukakan di sini bahwa teori dan metode semiotika tidak dapat dipisahkan dengan teori strukturalisme karena seperti dikemukakan oleh Junus (1981 :17) bahwa semiotika itu merupakan lanjutan strukturalisme. Karena pentingnya semiotika dalam pemaknaan karya sastra, di sini, diuraikan teori, metode, dan penerapan semiotika dalam pemaknaan sastra secara ringkas dan garis besamya saja . Dalam uraian ini dipergunakan teori dan metode semiotika Michael Riffaterre dalam bukunya Semiotics of Poetry (1978). Dalam kajian semiotik ini kita dapat mengetahui bagaimana cara memaknai simbol dengan pemikiran yang rasional dan logis nantinya.
Nama : Devi Selvia Ramadhanni Nim : 182022000057 Smt / Kelas :4/B1
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda tanda. Semiotika adalah studi tentang makna keputusan yang termasuk studi tetang tanda-tanda dan proses tanda, indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbiolisme, makna, dan komunikasi.
Semiotika dalam penelitian komunikasi merupakan salah satu metode penelitian yang paling interpretatif dalam menganalisis teks dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasi kasus yang mereka kaji.
Tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda menginterpretasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri.
Nama : farah hafhida Kelas : A1/182022000056/smt 4 Jawab Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata yunani Semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefi nisikan sebagai suatu –yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya—dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya asap menandai adanya api, sirene mobil yang keras meraung-raung menandai adanya kebakaran di sudut kota. Lebih jelas lagi, kita banyak mengenal tanda-tanda dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Misalnya, bila di sekitar rumah kita ada tetangga yang memasang janur maka itu pertanda ada ‘hajatan’ perkawinan, tetapi bila terpasang bendera warna kuning di depan rumah dan sudut jalan maka itu pertanda ada kematian. Bagi etnis tertentu seperti warga keturunan China di Jakarta justru menggunakan warna putih dari kain blacu untuk menandakan mereka merasa sangat kehilangan dan ditinggalkan orang yang mereka kasihi. Bahkan di jendela atau pintu rumah mereka ada tanda garis miring satu atau silang untuk menunjukkan siapa yang meningga Maksud nya Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial, memahami dunia sebagai suatu sistem hubungan yang memiliki unit dasar dengan ‘tanda’. Maka dari itu, semiotika mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Ahli semiotika, Umberto Eco menyebut tanda sebagai suatu ‘kebohongan’ dan dalam Tanda ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya dan bukan merupakan Tanda itu sendiri.
Sumber : -buku semiotik komunikasi (aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi pengarang Dr. Indiawan seto wahyu wibowo. M. Si
Nama: Ana Fieka Niswatul I NIM: 182022000100 Prodi: Ilmu Komunikasi/ A2
Semiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu Semeion yang berarti tanda. Semiotika merupakan ilmu atau metode ilmiah untuk melakukan analisis terhadap tanda dan segala hal yang berhubungan dengan tanda, berfungsinya tanda dan produksi makna. Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek, peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda (Eco, 1979:6). Tanda dapat berupa ikon, indeks atau simbol. Obyek dalam studi semiotika bisa berupa gambar, kata, gerak tubuh, atau obyek material. Semiotik dalam bidang studi dikelompokan menjadi tiga yakni sematic, syntactic dan pragmatic. Terdapat beberapa tokoh semiotik yang terkenal, diantaranya ada Charles Sanders Pierce, Ferdinand de Saussure dan Roland Barthes.
Menurut saya semiotik merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, sebagai sebuah metode yang interpretatif dalam menganalisis teks. Semiotik digunakan dalam pendekatan kualitatif karena mengkaji tentang tanda, dimana dalam memaknai tanda setiap orang akan berbeda-beda tergantung dari budaya, pengalaman, ideologi dan sebagainya. Semiotika sebagai metode tafsir memiliki sifat yang subjektif. Maka dari itu akan sesuai dengan pendekatan kualitatif. Dalam melakukan penelitian semiotik dapat memilih menggunakan semiotika mana, apakah semiotika Pierce, Saussure,Bathes atau yang lainnya.
Referensi: Ardiansah, Danus. Metode Penelitian Komunikasi Analisis Semiotik Putri, Olivia Karunianti. 2017. Analisis Semiotik dalam Film Ki and Ka Karya R.Balki.
Nama : Asiyatul Ulfiyah Nim : 182022000098 / A2 / Ilkom Matkul : Metpenkom
Semiotika berasal dari kata Yunani (Semeion) yang berarti tanda. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna.Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa,struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003). Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode(sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan Semiotika signifikasi lebih mengutamakan segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain.Teori semiotik dari Peirce, lebih menekankan pada logika dan filosofi dari tanda-tanda yang ada di masyarakat dan seringkali disebut sebagai ‘grand theory’ dalam semiotika. Sedangkan Ferdinand De Saussure lebih terfokus pada semiotika linguistik.
Sehingga dapat saya simpulkan bahwa semiotik adalah ilmu yang berhubungan dengan pengkajian tanda yang memungkinkan tanda - tanda tersebut mempunyai arti.Tanda tersebut dapat berupa gambaran,lukisan,foto,kata kata, bunyi dan bahasa tubuh. Semiotika juga merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang mereka kaji.
Refrensi : Mudjiyanto,Bambang. Emilsyah,Nur. 2013. Semiotika dalam metode penelitian komunikasi. Jurnal penelitian komunikasi,informatika dan media massa - PERKOMMAS. 16(1):73-82
Nama : Dian Arif Fajar Nim : 182022000094 Kelas : Ilmu Komunikasi A2 / Semester 4 Matkul : Metpenkom
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Tanda sendiri adalah apapun yang mengandung makna. Ferdinand de Saussure menyimpulkan di dalam tanda ( sign ) ada istilah signifier dan signified. Signifier adalah kata kata atau gambar yang memiliki makna. Sedangkan signified adalah apa yang terbayang dalam pikiran kita.
Jadi menurut saya, semiotik merupakan ilmu tentang tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya. Manusia menciptakan tanda-tanda tersebut dengan sistem atau aturan-aturan tertentu yang saling dipahami. Semiotika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai tanda-tanda yang tersirat dalam sebuah media, yang kemudian direpresentasikan oleh kita menjadi sesuatu yang memiliki makna. Maknanya sendiri bukan merupakan suatu kebenaran yang mutlak. Artinya dari tanda yang dimaknai, belum tentu akan berlaku yang sama dalam kelompok masyarakat yang lain.
Contoh yang saya dapat simpulkan adalah : Jika kita membaca atau melihat gambar bunga mawar merah pasti yang akan terbayang adalah bunga yang cantik, bunga cantik tapi berduri, melambangkan gairah/fashion, atau imajinasi yang bisa terbayang adalah hari valentine/perayaan kasih sayang. Jadi bisa disimpulkan bahwa mawar merah itu adalah signifiernya sementara signifiednya adalah apa yang terlibat diimajinasi ketika membaca atau melihat mawar merah.
Refrensi dari : Buku How To Do Media and Cultural Studies, Jane Stokes 2002 (Paduan untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya) Jane Stokes
Nama : Dinda Nur Ani A Nim :182022000090 Kelas : A2/04
Secara etimologis semiotik berasal dari kata yunani simeon yang berarti tanda. Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Van Zoest mengartika semiotik sebagai ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya: cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya”.
Semiotika merupakan kajian yang mengkaji tentang sebuah tanda, dimana tanda tersebut dapat memungkinkan meiliki arti. Semiotika tersebut menggangap bahwa fenomena fenomenya yang terjadi di masyarakat serta budaya merupakan tanda. Semiotika dapat mempelajari suatu sistem, aturan dan konvensi. Semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana manusia mempunyai banyak hal hal. Menurut Roland Barthes mengartikan semiotika merupakan tujuan untuk mengambil berbagai sistem tanda seperti substansi dan batasannya, gambar, bebagai macam gestur, suara musik, serta berbagai objek yang menyatu dalam system significane.
Nama : Andrea Resha Z Nim : 182022000077 Prodi : Ilmu Komunikasi/ A2
Semiotika atau semiotic berasal dari kata yunani yakni semeion yang berarti tanda. Secara garis besar semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang signs (tanda) berdasarkan kode-kode tertentu. Tanda tersebut berupa fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, maupun masyarSemiotika atau semiotic berasal dari kata yunani yakni semeion yang berarti tanda. Secara garis besar semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang signs (tanda) berdasarkan kode-kode tertentu. Tanda tersebut berupa fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, maupun masyarakat dengan kebudayaannya. Menurut Peirce teori semiotik menekankan pada logika dan filosofi dari tanda-tanda yang ada di masyarakat dan sering kali disebut sebagai “grand theory’ dalam semiotika. Jadi bisa disimpulkan bahwa semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda yang terjadi di masyarakat, seperti fenomena sosial yang terjadi dan ada pada masyarakat. Tanda-tanda tersebut memiliki arti tersendiri, dengan kata lain semiotika tersebut mempelajari relasi diantara komponen tanda. Yaitu relasi antara komponen-komponen tersebut dengan masyarakat sebagai penggunanya. Semiotika biasanya menggunakan pendekatan kualitatif. Referensi : Bambang Mudjianto, Emilsyah Nur, 2013, Semiotika dalam metode penelitian komunikasi, Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS
Nama : Eka Pratiwi NIM : 182022000096 Prodi : Ilmu Komunikasi / A2 SEMIOTIK Semiotik didefinisikan sebagai ilmu yang mengkaji tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. semiotik adalah cabang ilmu yang berurusan dengan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi tanda (van Zoest, 1993:1). Dalam penelitian komunikasi semiotik sendiri mempelajari suatu tanda dimana persepsi dan pandangan realitas akan dikonstrituksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang akan digunakan dalam konteks sosial. Tanda disini merupakan bentuk persepsi manusia yang lebih dari sekedar realitas yang ada. Tanda juga dapat mengisyaratkan sebuah makna yang tentunya akan dipahami oleh manusia yang dapat menggunakannya. Jadi kesimpulannya tentang semiotik tersebut adalah dalam sebuah penelitian komunikasi terdapat semiotik yang digunakan dalam konteks sosial dan semiotik merupakan bagian dari kehidupan sosial yang dimana dalam persepsi manusia lebih dari sekedar realitas yang ada. Masyarakat juga berkontribusi dalam hal ini karena semiotik juga melibatkan konteks sosial. Tanda-tanda dapat dikatakan tanda isyarat yang dipahami dan digunakan oleh manusia.
tanggapan saya tentang semiotik adalah merupakan suatu usaha untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang dipertanyakan lebih lanjut, ketika kita membaca atau mendengar suatu naskah atau narasi. Analisisnya bersifat pragmatic, dalam arti berupaya menemukan makna termasuk dari hal- hal yang tersembunyi di balik sebuah teks.
Tanggapan saya tentang semiotik itu merupakan tanda dalam bentuk penulisan, penyampaian pesan,Seperti halnya iklan, pada dasarnya produk kebudayaan massa, dengan bagaimana menciptakan konsumen untuk berkonsumsi tinggi. Sebagai contoh iklan layanan masyarakat (ILM), pada dasarnya menyampaikan pesan sosial pada masyarakat, umumnya berisi pesan tentang kesadaran nasional dan lingkungan seperti : iklan yang dibuat untuk menyukseskan program imunisasi nasional, iklan pemberantasan nyamuk demam berdarah, virus, budaya menabung, menjaga lingkungan hidup,dll. Melalui pendekatan teori semiotika ,iklan layanan masyarakat dapat diharapkan mampu diklasifikasikan berdasarkan tanda, kode, makna yang terkandung di dalamnya. Dengan pendekatan semiotika dapat diketahui dasar keselarasan antara tanda verbal dengan tanda visual,untuk mendukung kesatuan tampilan dan hubungan isi pesan dengan kreatifitas pembuatan desainnya. Didefinisikan semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda,dan produksi makna. Kajian semiotika membedakan 2 jenis semiotika yakni; semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satunya diantaranya mengansumsi adanya 6 faktor dalam komunikasi ( pengirim,penerima kode, pesan,saluran komunikasi, dan acuan serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan semiotika signifikan tidak mempersoalkan adanya tujuan berkomunikasi namun yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada komunikasinya. Karena itu tanda tidak terbatas pada benda, adanya peristiwa maupun tidaknya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, isyarat, suatu gerak syaraf, suatu sikap bisa disebut tanda. (Zoest dalam roland ,1998:18) Referensi: - jurnal semiotika dalam periklanan ,oleh Sri Hesti Herawati Fakultas seni rupa dan desain interior ISI Surakarta -jurnal semiotika dalam metode penelitian komunkasi,oleh Bambang Mudjiyanto & Emilsyah Nur, balai pengkaji dan pengembangan komunikasi Jakarta (Chumairo 182022000083/A2)
Nama : M Ghulam zakiyan f Nim : 182022000099 Kelas : A2 semester 4
Tanggapan saya, Metode penelitian yang digunakan dalam semiotik adalah interpretative. Secara metodelogis, kritisme yang terkandung dalam teori-teori interpretative yang menyebabkan cara berpikir mazhab kritis terbawa pula dalam kajian semiotik ini. Dengan begitu semiotika adalah suatu cabang dari filsafat, dan juga dalam penelitian semiotika mengedepankan istilah semiotik, Yang dimana semiotika tersebut ia melukukannya dengan melihat objek penelitian atau disiplin dan juga semiotik mempunyai tanda-tanda yang dihasilkan oleh hewan (semiotika binatang), sinyal penciuman, komunikasi melalui sentuhan langsung, sinyal indera rasa, tujuan, dan jenis suara (paralinguistik), diagnostic medis, mimik dan gerakan tubuh (kinesik dan progsemik), musik, bahasa yang diformalkan, bahasa tertulis, abjad yang tak dikenal, kode rahasia, bahasa alamiah, komunikasi secara visual, sistem-sistem dan objekobjek, struktur dari intrik-intrik, etiket-etiket, ideologi-ideologi, objekobjek estetika, komunikasi massa, dan retorika Maka dari itu semiotik bisa di sebut sebagai disipin ilmu karena dapat di gunakan untuk segala sesuatu mulai dari pendekatan dan metodelogi atau sebuah bidang kajian semiotika tampaknya kini mulai di lakukan oleh para akademisi dan para mahasiswa dari ilmu komunikasi. Dan kajian semiotik sangatlah beragam mulai dari ruang lingkup kajian semiotika yang menaruh perhatian atas ilmu tentang tanda-tanda. Jadi untuk penelelitian sangat Sesuai dengan paradigma kritis, karena analisis semiotik cocok di gunakan dalam peneitian bersifat kualitatif, karena Jenis penelitian ini memberi peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasiinterpretasi alternative. analisis semiotik memiliki perbedaan dalam Analisis isi kuantitatif lebih memberikan penekanan yang bersifat pada pengulangan, dari tanda (frekuensi kemunculan) dan hanya sedikit memberi perhatian pada signifikasinya bagi khalayak. Jadi ketika pembaca tidak memahami ada apa di balik teks, pengulangan atau persoalan beberapa kali sesuatu muncul dalam system pesan maka repetisi menjadi tidak relevan lagi.
Refrensi : Alex Sobur dalam bukunya ‘Semiotika Komunikasi’ terbitan Remaja Rosdakarya Bandung (2003)
REVIEW METODE PENELITIAN SEMIOTIK Menurut pendapat saya : Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang sebuah makna keputusan, yang memiliki tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Semiotik dibagi menjadi tiga yaitu : • Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang sedang mereka lihat; denotata mereka, atau makna • Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal • Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen Semiotik menurut Berger : memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah linguistik, sedangkan Peirce adalah filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiology. Semiologi menurut Saussure didasarkan pada anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada dibelakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Sumber reverensi : Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semiotics In Research Method of Communication [Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi]. Pekommas, 16(1), 73–82.
Nama : Mochamad Farhan Kamil Nim : 182022000047 Kelas : ILKOM A1/Semester 04
Nama : Putriany Rahmawati Nim : 18202200013 / IKOM A1 / smt 4
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign). Dalam analisis, metode semiotika mengkaji tanda, fungsi tanda, dan produksi makna suatu tanda. Tanda yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat untuk teramati. Karena itu, tanda tidaklah terbatas hanya pada benda, tetapi juga pada adanya peristiwa dan tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu benda ataupun peristiwa, hingga suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003). Semiotika komunikasi lebih memfokuskan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan penegasan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Semiotika signifikasi tidak memfokuskan adanya tujuan berkomunikasi. Yang diutamakan dalam semiotika signifikasi yakni dari segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
Menurut tanggapan saya, terkait dengan resume materi semiotik diatas bahwa materi semiotik merupakan ilmu atau metode analisis yang mengkaji sebuah tanda yang dapat diamati tak hanya sekilas benda tetapi peristiwa bahkan juga suatu kebiasaan. Metode semiotik ini juga penting dan diperlukan dalam suatu penelitian, karena metode semiotik ini memperdalam pemahaman suatu tanda sehingga lebih jelas lagi dalam penerimaan suatu tanda tersebut.
Referensi : Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi (Semiotics In Research Method of Communication) Bambang Mudjiyanto1 & Emilsyah Nur2 Volume 16 No. 1 – April 2013.
Nama : Yuli Krisyanti Nim : 182022000038/ Ilkom B1 / Semester 4
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah linguistik, sedangkan Peirce adalah filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiology. Semiologi menurut Saussure didasarkan pada anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada dibelakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya semiotika. Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Peirce membedakan tipe-tipe tanda menjadi ikon, indeks, dan symbol yang didasarkan atas relasi diantara representamen dan objeknya. Dapat diuraikan sebagai berikut: • Ikon: sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk objeknya (terlihat pada gambar atau lukisan). • Indek: Sesuatu yang dapat mengisyaratkan sesuatu hal melalui suara, langkah-langkah, bau dan gerak. • Symbol: Sesuatu tanda yang dapat diucapkan, baik secara oral maupun dalam hati, arti atau makna dari: gambar, suara, bau, gerakan Tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. Penelitian tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komunikasi, tetapi memiliki pengaruh yang kuat hampir pada semua perspektif teori komunikasi. Dalam kenyataan beberapa semiotikus menyatakan bahwa segala sesuatu dapat dianalisa secara semiotik, mereka memandang semiotika sebagai ratunya ilmu interpretasi, kunci yang membuka makna dari semua hal besar atau kecil.
Nama : Tedo Haris Candra NIM : 172022000064 Kelas : Ilmu Komunikasi B1 – Semester 4
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda, seperti : bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Semiotika merupakan suatu kajian ilmu tentang mengkaji tanda. Dalam kajian semiotika menganggap bahwa fenomena sosial pada masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda, semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkikan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
Semiotika bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator membuat sebuah pesan. Dalam pemaknaan ini tidak terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu, serta konsep kultural yang menjadi pemikiran masyarakat di mana simbol tersebut diciptakan.
Tanggapan saya tentang semiotika adalah : Semiotika merupakan studi yang mempelajari makna dalam sebuah tanda. Sebuah tanda yang dibuat oleh manusia pasti memiliki arti yang terkandung di dalamnya.
Nama : Devina Finny M NIM : 182022000109 Kelas : B1 (Semester 4) Matkul : Metode Penelitian Komunikasi
Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya-dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang memperlajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Tanda-tanda (sign) adalah basis atau dasar dari seluruh komunikasi kata pakar komunikasi Littlejohn yang terkenal dengan bukunya “Theories on Human Behaviour” (1996). Menurut Littlejohn, manusia dengan perantaraan tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya dan banyak hal yang bisa dikomunikasikan di dunia ini. Sedangkan menurut Umberto Eco ahli semiotika yang lain, kajian semiotika sampai sekarang membedakan dua jenis semiotika yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima kode atau sistem tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan yang dibicarakan.
Referensi : Wahjuwibowo, Indiwan Seto.2018.SEMIOTIKA KOMUNIKASI EDISI III: aplikasi praktis untuk penelitian dan skripsi komunikasi.Jakarta: Mitra Wacana Media.
Nama : Rachma Sari Octaviani NIM : 182022000107 Kelas : A2 (Semester 4)
Metode penelitian komunikasi semiotik adalah ilmu analisis tentang tanda-tanda atau simbol yang dipelajari melalui fenomena sosial dan budaya. Tanda ini merupakan perangkat yang dipakai dalam upaya menyelesaikan masalah. Analisis semiotika bersifat interpretatif, dan konsekuensinya sangat subjektif. Peneliti seolah memahami pemikiran subjek yang dirisetnya dan peneliti harus menyertakan konteks sosial dan budaya, teori-teori, konsep-konsep dan data-data untuk menjelaskan analisis dan interpretasinya. Dalam proses komunikasi terdapat upaya untuk menyamakan makna antara komunikator dengan komunikan, terkadang hal ini dilakukan dengan membuat pesan dalam bentuk tanda bahasa atau kata. Pesan-pesan yang kita buat akan mendorong komunikan menciptakan makna untuk dirinya sendiri yang terkait dengan beberapa hal pada makna yang komunikator buat dalam pesannya. Semakin banyak komunikator berbagi kode yang sama dan menggunakan sistem tanda yang sama, maka makin dekatlah “makna” komunikator dengan komunikan. Terdapat tiga jenis tanda yaitu; ikon adalah tanda yang menegaskan maknanya berdasarkan kualitasnya itu sendiri seperti lukisan, foto, sketsa dan patung. Indeks adalah tanda yang mengindikasikan sesuatu yang berarti lain misalnya mendung menandakan akan turun hujan dan asap yang menandai adanya api. Simbol adalah tanda yang berarti sesuatu yang dapat diucapkan, baik secara oral maupun dalam hati, arti atau makna misalnya bahasa, suara, bau, dan gerakan.
Referensi : Yasraf Amir Piliang. Semiotika Teks: Sebuah Pendekatan Analisis Teks Rachmat Djoko Pradopo. Semiotika : Teori, Metode, dan Penerapannya Dalam Pemaknaan Sastra Bambang Mudjiyanto & Emilsyah Nur. Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi (Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS)
Nama : Erzha Indah Dwi Pratiwi Kelas : Ilmu Komunikasi A2 / Smt. 4 Nim : 182022000087 Matkul : Metpenkom Tugas : Menanggapi penjelasan mengenai Semiotik
Menurut tanggapan saya mengenai semiotik ini merupakan ilmu yang mempelajari sederetan luas obyek - obyek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Tanda dalam suatu karya sastra berhubungan dengan pertanda dan penandanya tidak hanya ada satu aja. Akan tetapi ada tiga yaitu ikon, indeks, dan simbol. Semiotik berfungsi untuk mengungkapkan scr keseluruhan tanda dalam kehidupan manusia, baik tanda verbal maupun nonverbal. Pokok pemikiran dari semiotik adalah tanda. Tanda memiliki dua aspek yaitu aspek pertanda atau signifier dan aspek penanda adalah sebuah instrumen pemikiran. Langer melihat meaning sebagai hubungan kompleks antar simbol, objek dan individu. Dalam semiotika, penerima dan pembaca dipandang memainkan peran yang lebih aktif dibandingkan dalam kebanyakan model proses. Semiotika dapat meneliti berbagai macam teks. Semiotik dapat meneliti teks dimana tanda-tanda terkodifikasi dalam sebuah sistem. Teks yang dapat diteliti semiotik yaitu seperti teks, berita, iklan, drama dan sebagainya. Roland barthes yang juga menjadikan semiotika sebagai pendekatan utama ilmu budaya ia juga menjelaskan maksud dari semiotika adalah untuk menerima semua sistem tanda apapun hakikat nya dan batasnya baik gambar, syarat, suara musik, objek dan semua hal-hal tersebut yang membentuk kebiasaan atau hal lain yang bukan berupa bahasa. Dengan demikian menurut saya metode semiotik digunakan untuk mendapat kemudahan sebagai pendekatan dalam pemahaman seseorang dalam mempelajari sebuah cerita pendek.
Referensi : Hoed, Benny H., “Strukturalisme, Prag -matik dan Semiotik dalam Kajian Budaya,” dalam Indonesia: Tanda yang Retak (Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2002) Jurnal Tinjauan Teoritik tentang Semiotik.
Nama : Santi Kurnia Wardani NIM : 182022000113 Kelas : IKOM B1/SMT 4
Secara etimologi, istilah semiotik dan semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Semiotika yang didefinisikan sebagai pengkajian tanda-tanda (the study of signs), pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode-kode yaitu sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna.
Semiotik merupakan teori filsafat umum yang berkaitan dengan produksi tanda dan simbol sebagai bagian dari sistem kode untuk mengomunikasikan informasi. Semiotik meliputi semua tanda yang bersifat visual dan verbal. Semua tanda ini bisa diterima oleh seluruh indera manusia ketika tanda atau simbol ini membentuk suatu kode yang secara sistematis menyampaikan informasi pada aktivitas manusia.
Referensi : Seto Indiwan, Semiotika komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi (Edisi 2, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013) Kris Budiman , Semiotika Visual Konsep,Isu, dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta :Jalasutra, 2011) Siti Inganah - Subanji, “Semiotik Dalam Proses Generalisasi Pola”.KNPMV, Himpunan Matematika Indonesia, (Juni, 2013)
Tanggapan : Menurut saya dengan memahami semiotik, kita dapat mengetahui bagaimana proses simbolisasi, proses pengkodean dan proses pemaknaan sebagai bagian dari sistem kode untuk mengomunikasikan informasi. Kita sebagai makhluk social dimana sangat membutuhkan komunikasi, dalam komunikasi tidak hanya disampaikan dengan verbal melainkan dengan non verbal. Untuk itu semiotik dapat memberikan pemahaman lebih mendalam bagaimana kita memaknai tanda atau kode bahwa menciptakan tanda atau kode baru saat berkomunikasi.
Nama : Ajeng Febilianingtyas NIM : 182022000089 / A2 Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya dan produksi maknanya. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang dan bagi orang lain berbeda-beda. Segala suatu yang dapat diamati atau sengaja dibuat untuk diamati dapat disebut tanda. Oleh karena itu, tanda tidaklah terbatas. Peritiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapat disebut tanda. Sebagai sebuah metode, semiotika bersifat interpretatif, konsekuensi, dan sangat subjektif. Tradisi semiotika terdiri atas teori tentang bagaiamana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide, keadaan, perasaan, situasi, dan kondisi. Semiotik memiliki potensi dalam menganalisis dan menginterpretasikan data yang berbentuk teks, musik, foto, video, dan lain-lain. Tahapan riset semiotika dapat dilakukan sebagai berikut : 1) cari topik yang menarik perhatian, 2) buat pertanyaan riset yang menarik (mengapa, bagaimana, dimana, apa), 3) tentukan alasan penelitian, 4) tentukan metode pengolahan data (model semiotiknya), 5) klarifikasi data, 6) analisa data 7) kesimpulan. Referensi : Bambang Mudjiyanto, Emilsyah Nur, 2013. Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi, Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta
Nama : Mokhamad Nabil Ali Hadi NIM : 182022000117 Kelas : A2 Semester : 4
Menurut saya, setelah saya membaca beberapa referensi, semiotika merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji suatu tanda-tanda (simbol/lambang) dalam kehidupan manusia dan mengubahnya menjadi sebuah makna. Dalam penelitian kualitatif, semiotika merupakan salah satu metode analisis yang mengkaji suatu objek, objek yang dimaksudkan disini adalah suatu tanda yang dihasilkan manusia. Contohnya seperti menafsirkan makna dari suatu pesan komunikasi, baik yang tersirat maupun yang tersurat. Makna yang dimaksud mulai dari parsial hingga makna komprehensif. Sehingga dapat diketahui motif komunikasi dari komunikatornya. Selain itu, sebuah kebudayaan, folklore dan fenomena sosial dalam masyarakat juga termasuk objek yang dapat dikaji oleh analisis semiotika ini.
Jika kita akan membuat atau melakukan penelitian terhadap objek diatas, maka sebaiknya kita juga menggunakan metode analisis semiotika ini, agar lebih mudah dan tersusun dalam menyelesaikan penelitian kita.
Nama : Kurnia Pertiwi Prodi : Ilmu Komunikasi/A2 NIM : 182022000106/Semester 4 Tugas : menulis tanggapan tentang semiotic
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda atau sign, fungsi tanda dan produksi makna. Tanda sendiri adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Dalam pandangan Zoest, tanda adalah segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati. Oleh karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Sebuah bendera kecil, sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu keheningan, suatu kebiasaan makna, sebuah gejala mode, suatu gerak syaraf, peristiwa memerahnya wajah, suatu kesukaan tertentu, letak bintang tertentu, suatu sikap, setangkai bunga, rambut uban, sikap diam membisu, gagap, berbicara cepat, berjalan sempoyongan, nanar, terkagum-kagum, menatap, api, putih, bentuk, bersudut tajam, kecepatan, kesabaran, kegilaan, kekhawatiran, kelengahan, semuanya itu dianggap sebagai tanda (Zoest dalam Roland, 1998:18) Semiotika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani semeion yang berarti “tanda”. Secara terminology semiotic dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial/masyarakat dan kebudayaan itu merupakan bentuk dari tanda-tanda. Semiotic juga mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti, untuk mengklaim bahwa linguistic dan semiotic adalah hal yang penting yang dapat kita gunakan untuk memahami ketaksadaran. Semiotika mempelajari tentang tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan sesuatu yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. Tanda dalam kehidupan manusia bisa tanda gerak atau isyarat. Lambaian tangan yang bisa diartikan memanggil atau anggukan kepala dapat diterjemahkan setuju. Tanda bunyi, seperti tiupan peluit, terompet, gendering, suara manusia, dering telepon. Tanda tulisan diantaranya huruf dan angka. Bisa juga tanda gambar berbentuk rambu lalulintas, dll. (Jawler 2001:44).
Nama : Elviena Fitriana Hawa Nim : 182022000019/ B1 SEMESTER 4 Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Semiotika diambil dari kata bahasa yunani yaitu semeion, yang berarti tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili. Proses mewakili itu terjadi pada saat tanda itu ditafsirkan hubungannya dengan yang diwakilinya. Semiotika yang didefinisikan sebagai pengkajian tanda-tanda (the study of signs), pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode-kode yaitu sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna. Semiotika dapat digunakan untuk mengungkapkan tujuan komunikasi pikiran, perasaan, atau ekspresi apa saja yang disampaikan melalui komposisi tanda. Semiotika adalah disiplin ilmu yang menelaah tanda (termasuk pengertian simbol, indeks, ikon) dan karya seni merupakan komposisi tanda baik secara verbal maupun non-verbal. Menurut saya dengan memahami semiotik, kita dapat mempelajari simbol-simbol yang ada, pengkodean dan proses pemaknaan dalam komunikasi. Karna sebagai makhluk sosial kita pasti membutuhkan komunikasi, dan dalam komunikasi ada komunkasi verbal dan non verbal. Maka dari itu semiotik dapat memberikan pemahaman bagaimana kita dalam memaknai sebuah tanda saat berkomunikasi. Contohnya ada tanda bendera warna kuning kita pasti sudah mengetahui entah informasi dari orang tua ataupun dari teman bahwa bendera warna kuning melambangkan kematian di beberapa wilayah di indonesia.
Nama : Revina Putri I Kelas : A1 / semester 4 Nim : 182022000062
Semiologi adalah disiplin ilmu yg mempelajari tentang semiotik yaitu perihal tanda atau lambang. Semiotik juga merupakan salah satu metode penelitian komunikasi. Dalam melakukan proses pemaknaan (semantika) ia menjadi kunci penting memulai pemahaman. Dengan kata lain, ia menjadi gerbang dasar untuk kemudian memaknai sesuatu, bisa dikatakam berupa teks maupun konteks. Tanda sendiri merupakan identitas yg sering melekat pada banyak hal, terlebih pada proses komunikasi. Ia diperlukan sebab, komunikasi memuat dua macam yaitu lisan dan tulisan. Apalagi jika ia berhubungan dengan sejarah, kronologi, trend dan tradisi. Tradisi semiotika merupakan salah satu kumpulan teori yang merepresentasikan tentang benda, ide, perasaan, dan kondisi di luar itu sendiri.
Misalnya sandi morse, sandi rumput dan sandi-sandi yg lain dalam pramuka. Kode menggunakan jari tangan dalam dunia militer, dan lain sebagainya.
Nama : Silvia Alfi Rufaida Kelas : B1 NIM : 182022000017 Semester : 4 Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda,mempelajari fenomena sosial-budaya, termasuk sastra sebagai sistem tanda (Preminger, 1974:980). Tanda sendiri berarti sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain , seperti metafora. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistic, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Tanggapan :
Menurut saya, Semiotik merupakan ilmu yang mempelajari mengenai pemaknaan dari sebuah tanda-tanda, baik berupa ikon,indeks atau simbol. Implementasi teori semiotika ini sendiri karena erat kaitannya dengan linguistic, maka dapat diterapkan dalam hal yang berbau “bahasa”, seperti karya sastra. Tidak hanya karya sastra saja, menurut saya bisa juga diterapkan dalam karya seni rupa, dimana biasanya lukisan-lukisan mengandung makna yang disisipkan oleh seniman . Melalui pendekatan semiotika ini, dapat menelaah sebuah makna lebih detail dari komunikasi yang disampaikan oleh seniman tersebut dalam karyanya. Selain itu dalam metode penelitian semiotika digunakan untuk mencari tanda penting yang bermakna sehingga menemukan jawaban atas penelitian tersebut. Dalam praktik komunikasi pun semiotik ini diperlukan untuk memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator seperti simbol, lambang, kata perumpamaan, kode dan sebagainya.
Nama : Affan Alif Putra Kelas : A2/ Semester 4 Nim : 182022000075
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Kajian Semiotika dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1.Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.
2.Semiotika signifikasi tidak mempersoalkan adanya tujuan berkomunikasi. Yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang mereka kaji. Penelitian tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komnikasi, tetapi memiliki pengaruh yang kuat hampir pada semua perspektif teori komunikasi.
Semiotika dapat memperkaya pemahaman kita terhadap teks. Sebagai sebuah metode, semiotika bersifat interpretatif dan, konsekuensinya, sangat subjektif.
Referensi : Semiotika Dalam Metode Penelitian KomunikasiSemiotics In Research Method of CommunicationBambang Mudjiyanto & Emilsyah Nur Volume 16 No. 1 –April 2013 https://media.neliti.com/media/publications/222421-semiotics-in-research-method-of-communic-36ff2720.pdf
Semiotik adalah cabang filsafat yang pertama kali berkembang di bidang bahasa, tetapi kemudian juga memantapkan dirinya di bidang seni. Perkembangan semiotik karenanya membedakan dua jenis semiotik yaitu semiotika komunikasi dan semiotika makna. Komunikasi semiotik menekankan teori produksi tanda, salah satunya mengandaikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu: 1. Pengirim 2. Penerima 3. Kode 4. Pesan 5. Saluran komunikasi 6. Referensi Sedangkan makna semiotik berfokus pada teori tanda dan pemahamannya dalam konteks tertentu. Tipe kedua tidak membahas keberadaan tujuan komunikasi. Sebaliknya, aspek memahami tanda lebih diutamakan, sehingga proses kognitif lebih dipengaruhi daripada komunikasi. Semiotik adalah ilmu atau metode analisis untuk mempelajari tanda-tanda. Istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, yang dianggap mewakili sesuatu yang lain. Istilah semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran hiprokatik atau asklepiadik dengan perhatiannya pada simtomatologi dan diagnostik inferensial. “Tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya, asap menandai adanya api.
Menurut saya semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Dibagi menjadi tiga cabang yaitu : Semantik Sintaksis, Pragmatik.
NAMA : NABILA AYU ANDIARTI NIM : 182022000014 KELAS/ SMT : A1/4 TUGAS : MENANGGAPI TEORI MENGENAI SEMIOTIKA SUMBER REFERENSI : Danus Ardiansyah. 2009. Metode Penelitian Komunikasi 3 Analisis Semiotik. Jurnal Ilmu Komunikasi.
Semiotika berasal dari tanggapan Ferdinan De Saussure yaitu tanda yang memiliki dua pengertian yakni sebagai Petanda dan Penanda. Maksudnya Petanda adalah segala sesuatu tang dikerjakan oleh aktivitas mental seseorang sebagai Penanda.
Menurut tanggapan saya teori semiotika ini adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai tanda-tanda. Tetapi pada metode semiotik difokuskan pada penurunan dan pertukaran makna namun, penekanan disini bukan pada tahapan proses melainkan penyampaian teks dan interaksinya untuk memproduksi dan menerima sebuah kultur budaya, yang dipusatkan dalam peran komunikasi dalam memelihara nilai-nilai dan serta bagaimana nilai-nilai tersebut memungkinkan komunikasi memiliki makna. Di dalam ilmu komunikasi bahasa adalah alat komunikasi sebagai perantara agar komunikasi itu dapat tersampaikan tetapi tidak hanya itu komunikasi juga dapat menggunakan bentuk lain dan dapat dikembangkan menjadi beberapa makna, yaitu dengan simbol-simbol.
NAMA : HANDIKO PUTRA UTAMA KELAS : A1 NIM : 182022000015
Semiotika adalah suatu ilmu yang berisi bagaimana mempelajari dan memahami tentang tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu pesan (informasi) sehingga bersifat komunikatif dan bisa dipahami oleh orang lain. Keberadaan tanda ini juga bisa untuk menggantikan sesuatu yang lain, atau yang dibayangkan. Dalam definisi seorang ahli bernama Ferdinan De Saussure, semiotika ini adalah sebuah ilmu yang menilai (mempelajari) kehidupan tanda-tanda yang ada di tengah masyarakat dengan demikian dapat menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial. Semiotika ini juga sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”. Menurut pendapat saya, teori semiotika ini mengajarkan kepada kita tentang bagaimana cara memahami berbagai tanda tanda yang ada ditengah kehidupan kita. Karena dalam komunikasi pun bukan hanya verbal yang digunakan, melainkan non verbal juga. Yang beartikan dalam suatu proses berkomunikasi pun tanda juga mempengaruhi dan merupakan salah satu faktor suksesnya komunikasi tersebut, dengan catatan tanda tersebut bisa dipahami oleh lawan bicara.
Nama : Adinda Rachmanillah NIM : 182022000022 Kelas : 4-A1 Referensi : Bungin, Burhan, 2008, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana prenada media group.
semiotik sebagai ilmu tanda/sign dan segala yang berhubungan dengannya cara berfungsinya, hubungannya yaitu dengan pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya. Jadi, analisis semiotik itu upaya untuk mempelajari linguistik-bahasa dan lebih luas dari hal tersebut yaitu semua perilaku manusia yang membawa makna atau fungsi sebagai tanda. Bahasa juga merupakan bagian linguistik, dan linguistik merupakan bagian dari obyek yang dikaji dalam semiologi. Selain bahasa yang merupakan representasi terhadap obyek tertentu, pemikiran tertentu atau makna tertentu, obyek semiotika juga mempelajari pada masalah-masalah non linguistik.
Tanggapan saya bisa disimpulkan bahwa analisis semiotik ini ilmu tanda yang berhubungan dengan cara berfungsiny. dan tanda juga dapat berkembang dan membentuk tanda baru, sehingga ada lebih dari satu dengan isi yang sama. Pengembangan ini disebut sebagai gejala metabahasa dan membentuk apa yang disebut juga sinonim.
Semiotik adalah semiotik berhubungan dengan segala sesuatu yang dianggap sebagai tanda. Tanda adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai pengganti sesuatu secara signifikan. Sesuatu yang lain itu tidak harus ada atau benar-benar ada di suatu tempat pada saat tanda menggantikannya. Jadi, semiotika pada prinsipnya adalah disiplin ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mendustai, mengelabui atau mengecoh. Tanggapan saya dapat dikatakan bahwa Novel RKPM menganggap bahwa mengungkapkan orang-orang pasar dan masalah. Hubungan antara tanda berupa ikon,indeks,symbol,dan kurang mendapat perhatian.dari macam ini dikatan tanda dan acuan dan penggambaran latar dari dijabarkan suatu tema.
Refrensi: https://scholar.google.co.id/scholar?start=20&q=jurnal+semiotik&hl=id&as_sdt=0,5&as_vis=1#d=gs_qabs&u=%23p%3D9gcXLqIss4YJ Nama : Abdillah Hamdan Isro’i Kelas : Ilmu Komunikasi A1/182022000049
Naning Qomariyah 182022000030/A1 Smester4 Menurut saya, Semiotika merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretative dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya. seberapa baik peneliti mengucap kata – kata dengan jelas dan tepat dengan kasus yang mereka kaji. Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika yaitu, Tanda yang didefinisikan sebagai menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi seperti adanya petir menandakan turun hujan, dan yang ke dua, Simbol yang biasanya menandakan tanda kompleks dengan banyak arti. Beberapa ahli memberikan banyak perbedaan antara tanda dan symbol. Tanda dalam dalam realitasnya memiliki tujuan yang jelas terhadap sesuatu, sedangkan symbol tidak. Semiotika telah di terapkan dan menjadi kajian yang melibatkan komunikasi dan transfer informasi dengan hasil yang menarik. Dalam kenyataanbeberapa semiotikus menyatakan bahwa apapun dapat di analisa secara semiotik; smua memandang semiotik itu sebagai ratunya ilmu interpretasi. Jadi semiotika itu ilmu tentang tanda – tanda dan proses tanda, indikasi, penunjukkan, kemiripan,makna dan komunikasi.
Nama : Rizky Fabio Setiawan NIM : 182022000033 Kelas : A1/ Smt 4
Semiotik merupakan ilmu penyelidikan/ analisis terhadap simbol-simbol yang bertujuan untuk membentuk tradisi pemikiran penting dalam teori komunikasi. Tradisi tersebut terdiri dari berbagai teori tentang proses tanda-tanda atau signs, dapat berpengaruh pada suatu benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, maupun kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. Konsep dasar semiotik dibagi menjadi dua, yaitu tanda dan simbol. Tanda didefinisikan sebagai suatu ungkapan nonverbal yang dapat menggambarkan berbagai kondisi lain, sebagai contoh adalah lampu sein ketika berkendara, apabila lampu tersebut menyala pada bagian kiri, maka dapat di artikan pengendara tersebut akan berbelok ke kiri. Sedangkan simbol adalah yang sesuatu yang digambarkan untuk mewakili kesan mengenai sesuatu objek lain, sebagai contoh adalah simbol-simbol yang dapat ditemui pada suatu tulisan.
Menurut saya, analisis semiotika merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari, untuk keberlangsungan segala aktivitas, terutama dalam melakukan aktivitas sosial. Selain itu, penerapan ilmu ini juga dibutuhkan adanya kesepakatan pada tiap-tiap individu, untuk melahirkan pola pikir yang sama terhadap suatu tanda ataupun simbol. Sebab, umumnya tanda ataupun simbol tersebut tidak mengandung penjelasan yang kompleks, sehingga disisi lain juga di khawatirkan terjadi kesalah pahaman persepsi.
Nama:Intan febry ning tyas Nim :182022000066 Kelas :A2 Smt :4 Seimotika merupakan makhluk hidup di dalam masyarakat dan selalu m elakukan interaksi dengan masyarakat lainnya tentu membutuhkan suatu alat komunikasi agar bisa saling memahami satu sama lain Namun pada kenyataanya itu tidak selamanya bisa di pahami secara benar dan sama di masyarakat,setiap orang memiliki interpresti makna sendiri dan tentu saja dengab berbagai alasan yang melatar belakanginya. Simoetika berasal dari yunani berati tanda,tanda masih itu bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada hal lain,simoetik bisa merupakan ilmu yang mempelajari sedertan luas objek2 atau prawisata Sampai saat ini sekurang-kurangnya terdapat sembilan macam simoetik jenis simoetik lainnya adala Simoetik anelitik,simoetik diskriptif,kultural,naratif,natural,normatif,sosial,struktural Simoetik analitik merupakan simoetik yang menganalisis sistem tanda,peirce mengatakan bahwa simoetik berobjek tanda dan menganalisanya Semiotik analitik merupakan semiotik yang menganalisasis sistem tanda Semiotik deskriptif adalah semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang di saksikan sekarang Semiotik kultural merupakan semiotik khusus menelah sistem tanda yang ada dalam kebudayaan masyarakat
Tasya Oktavia Permatasari 182022000078/4A2/Ilmu Komunikasi
Semiotika Semiotika adalah ilmu-ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda, simbolis, atau makna sebuah fenomena yang ada. Tradisi dalam semiotik merupakan sekumpulan teori tentang tanda atau simbol dapat menginpretasikan suatu benda, ide, keadaan di luar benda. Semiotika bertujuan untuk mencari atau mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda dan bagaimana akhirnya manusia membentuk sebuah pesan. Semiotika atau ilmu pemaknaan tidak lepas dari perspektif manusia atau ideologi sebuah kultural terciptanya tanda itu sendiri. Kultural menjadi aspek penting untuk mengetahui kontruksi pesan dalam sebuah tanda. Semiotika juga melihat bagaimana kultural membentuk sebuah makna yang terkandung dalam tanda tersebut. Namun, manusia juga sering kali dalam penggunaan tanda tersebut. Contohnya penggunaan kata bebas parkir pada supermarket. Makna dari bebas parkir adalah wilayah tersebut harusnya tidak diperbolehkan untuk parkir, sama halnya dengan tanda bebas asap rokok pada rumah sakit yang artinya tidak diperbolehkan untuk merokok di wilayah rumah sakit. Penggunaan tanda bebas parkir seharusnya menjadi parkir bebas, di mana wilayah tersebut diperbolehkan parkir tapi tidak dipungut biaya dan dimohon untuk menjaga keamanan kendaraan sendiri. Seharusnya semiotika dipelajari lebih oleh masyarakat agar tidak salah dalam pemaknaan dan penggunaan simbol-simbol tersebut.
Nama : Mochammad Robi Ardiansyah NIM : 182022000110/ILKOM B1 (semester 4)
Meresume SEMIOTIK
Semiotik menurut para ahli : • Ferdinand de Saussure mengartikan semiotik sebagai ilmu yang mengkaji tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. • Chandler mengartikan bahwa semiotik ialah kajian tanda, yang mencakupi kajian tentang sistem tanda dan pemakainya. • Van Zoest mengartikan semiotik sebagai ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya hubungannya dengan kata lain.
Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, dll. Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotik, (TANDA) yang mengartikan sebagai suatu stimulus yang menandakan. Dan (SIMBOL) yang menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti. Beberapa ahli memberikan perbedaan yang kuat antara tanda dan simbol, yang mana tanda dalam kenyataannya memliki referensi yang jelas terhadap sesuatu, dan simbol sebaliknya.
Jadi Semiotik ialah studi tentang tanda dan cara tanda-tanda bekerja. Tanda pada pada hakikatnya akan mengisyaratkan sebuah makna yang dapat ditelaah oleh manusia yang menggunakannya. Yang bagaimana manusia mengasosiasikan objek/ide dengan tanda.
Semiotik merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling terkesan dalam menganalisis teks, keberhasilan maupun kegagalannya sebagai metode bersndar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang mereka kaji, tentang bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide, situasi, keadaan, perasaan dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri.
Teori semiotik sangat perlu dipelajari untuk membuat sebuah metode penelitian karena dengan mengetahui teori semiotik peneliti dapat mengetahui simbol-simbol atau tanda yang baik dan benar untuk membangun sebuah persepektif.
Tanggapan saya mengenai teori semiotik ialah ilmu yang mempelajari tentang kajian komunikasi dan segala sesuatu proses yang berkaitan dengan tanda-tanda itu sendiri, atas dasar ketentuan sosial untuk mewakili sesuatu yang lain. Misalnya saja kita sedang berjalan dan melihat ada ambulance dan pegawai medis yang memakai apd kita akan menafsirkan bahwa disebuah daerah tersebut ada orang yang terkena penyakit positif corona, Karena dengan adanya ambulance tenaga medis yg datang memakai apd merupakan tanda ada orang ada yang terkena positif corona.
Refrensi :Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi - Aplikasi Praktis Bagi Penelitian Dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media, 2013)
Nama : Muhammad Hanifan Rancaputra Kelas : A1/ Ilmu Komunikasi Nim : 182022000031
Menurut saya Semiotik merupakan suatu pendekatan kualitatif dengan studi pertanda yang arahnya mempelajari pada peristiwa peristiwa yang terjadi yang sering dialami oleh manusia dari bagaimana cara berkomunikasi kepada relevan. sebagian besar mengenalnya sebagai Semiotik merupakan sebutan dari kata yunani yaitu Semetion yang berarti “ Tanda” dan istilah Semeion diturankan dari salah satu profesi kedokteran dibidang hipokratik atau asklepiadik.secara bahasa semiotic merupakan tanda atau sebuah tindakan yang biasa dilakukan oleh semua orang untuk berinteraksi mulai dari sebuah gambar texs atau berupa kode. Ada beberapa ahli seperti Ferdinand De Saussure dan Filsuf amerika Charless Sanders Peirce mengatakan bahwa system model analisis semiotik merupakan ilmu yang fokusnya pada tanda yang terjadi dalam kehidupan sehari hari dengan ini sesuatu hal yang berujung pada pertanda itu merupakan Studi Semiotik. Adapun ciri tanda akan tetapi pertanda tersebut harus diamati terlebih dahulu supaya dapat berfungsi untuk dijadikan sebagai Tanda Sebagai Contoh di bawah pohon itu ada orang duduk duduk dan orang tersebut menunjuk telunjuknya mengarah pada pohon hal ini merupakan ciri ciri pertanda untuk memudahkan seseorang untuk memberikan informasi.Tanda lalu lintas adalah sebuah undang undang yang harus ditaati dalam bentuk berjabat tangan maupun dalam bentuk gambar dan symbol. Macam-macam Semiotik Jenis-jenis semiotic antara lain yaitu semiotik analitik, diskriptif, faunal zoosemiotic, kultural, naratif, natural, normatif, sosial, struktural. - Semiotik analitik merupakan semiotik yang menganalisis pada suatu Tanda. Semiotik ini berobjekkan tanda dan analisisnya menjadi ide atau suatu makna tertentu, - Semiotik deskriptif merupakan semiotik yang memperhatikan tanda tanda membuat kita sendiri mengalaminya sampai sekarang meskipun tanda itu ada sejak dulu akan tetapi sekarang pun selalu digunakan. - Semiotik Faunal zoosemiotik merupakan semiotik yang hanya fokus memperhatikan sistem tanda yang telah dihasilkan pada hewan atau tumbuhan. - Semiotik kultural ini merupakan semiotik yang sering terjadi atau biasa dilakukan pada kebudayaan masyarakat. S - semiotik naratif adalah semiotik yang membahas tentang sistem tanda dalam sebuah Deskripsi yang berwujud mitos cerita Rakyat dan cerita lisan, - Natural adalah suatu tanda yang Fokus dihasilkan oleh Alam mulai dari Bencana alam banjir bandang ataupun Kebakaran Hutan hal hal tersebut memberikan tanda kepada manusia karena sebagian mereka telah merusaknya. - Semiotik Sosial Merupakan suatu tanda yang telah dihasilkan oleh Manusia dari mulai pergerakan anggota tubuh manusia misalnya menggunakan lambing atau berupa kode suatu gambar yang melambangkan peraturan. - Semiotik Struktural manusia adalah suatu sistem pertanda yang dihasilkan dari suatu gaya bahasa setiap makhluk dari struktur bahasanya.
Nama : Silviyana Rachman Nim : 182022000076 Ilmu Komunikasi / A2
Semiotika adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang tanda, Apa fungsi & bagaimana cara memproduksi makna dari tanda tersebut. Tanda sendiri mempunyai arti yaitu segala sesuatu yang dapat diamati atau teramati. Semiotika dibagi menjadi dua jenis yaitu semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Adapun konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika yaitu tanda yang diartikan sebagai stimulus yang mengacu pada sesuatu yang bukan dirinya sendiri. Semiotika pada dasarnya mempelajari tentang bagaimana manusia memahami sesuatu hal hal yang tidak dapat dicampur adukkan pada sebuah komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Tanggapan saya mengenai semiotika Dalam sebuah penelitian sangatlah efektif dan efisien jika menggunakan sebuah teori semiotik, karena dapat kita ketahui bahwa dalam sebuah penelitian tidak akan berjalan karena hambatan sebuah komunikasi. Peneliti bisa menggunakan teori semiotik untuk mengetahui tanda tanda yang diberikan oleh narasumber untuk sebuah kelancaran pada penelitian, yang mungkin ada beberapa hal tidak dapat dicerna pada saat berkomunikasi.
Nama: Rakhmat Budi Santoso Nim : 182022000041 Judul : Semiotika: teori,metode dan penerapan nya dalam pemaknaan sastra Penulis : Rachmad Djoko Pradopo
Resume: Semiotika adalah ilmu tentang tanda tanda yang berkembang pada abad ke 20. Perlu ditekankan bahwa teori dan metode semiotika tidak dapat di pisahkan dengan teori struktualisme karna semiotika itu sendiri merupaka lanjutan struktualisme Semiotika ilmu tentang tanda tanda mempelajari fenomena sosial budaya. Termasuk sastra sebagai sistem tanda. Tanda mempunyai dua aspek yaitu penanda dan petanda. Penanda adalah bentuk formal tanda itu dalam bahasa berupa satuan bunyi atau huruf dalam sastra tulis sedangkan penanda adalah artinya, yaitu apa yang di tandai oleh penandanya. Hubungan antara penanda dan petanda dan petandanya ada 3 jenis, yaitu ikon,indeks dan simbol Ikon adalah penanda dan petandanya menunjukan ada hubungan yang bersifat alamiah, yaitu petanda dan penanda nya sama misal : Gambar masjid (penanda) sama dengan masjid yang di tandai (petanda) atau gambar masjid menandai masjid yang sesungguhnya Indeks adalah penanda dan petanda nya menujukan adanya hubungan alamiah yang bersifat kausalitas misal nya : asap menandai ada api, mendung menandakan hujan jika langit mendung berarti penanda kalau hujan akan segera turun Simbol adalah penanda dan petandanya tidak menunjukan hubungan alamiah. Misaalkan : Kata Ibu (penanda) menandai “orang yang melahirkan kita tetapi kata ibu dalam setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda. Sebagian besar tanda bahasa merupakan simbol artinya penanda dan petandanya di tentukan oleh konvensi Berdasarkan ketiga tanda tanda tersebut bisa di sebut simtiom (gejala), yaitu penanda yang menunjukan nya (petandanya) belum pasti misal nya: suhu panas orang sakit tidak menunjukan penyakit tertentu, suhu panas itu menujukan bahwa oreng tesebut itu sakit, tetapi apakah sakit malaria ,tipes atau influensa belum jelas sebab nya semua penyakit mesti di ikuti dengan suhu panas pada badan
Tanggapan: uraian di tersebut dapat memecahkan sedikit permasalahan semiotika tentang tanda dan petanda dalam pemaknaan sastra (konkretisasi) dan seharus nya tentu saja tidak hanya ada satu teori dalam metode semotika ini karna merupakan salah satu teori yang berorientasi objektif. Ada beberapa objek yang harus di perhatikan dalam pemaknaan sastra yang pertama pembacaan Retroaktif atau hermeneutik, yang kedua model dan varian dalam sastra puisi serta Prosa (fiksi)
Selanjutnya penerapan semiotika dalam pemaknaan sastra harus terdapat memberikan makna yang lebih penuh dalam pemaknaan sastra. Sebuah karya sastra perlu di jajarkan dengan karya sastra lain yang menjadi hipogram atau latar belakang penciptanya
Sumber refrensi: Semiotika: teori,metode dan penerapan nya dalam pemaknaan sastra (Rachmad Djoko Pradopo)
Nama : Ifanda Ilham Pratama Nim/ Smt : 182022000063/ 4 Prodi/ Kelas : Ilmu Komunikasi/ A2
Semiotik: Semiotik berasal dari bahasa Yunani, “Semion” yang berarti tanda. Jadi, semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang apa itu tanda, fungsi tanda, dan bagaimana proses produksi tanda yang mempunyai makna. Ide dasar dari semiotik adalah pesan dan kode. Tujuan dari semiotik adalah untuk mencari dan mengetahui arti tanda, sehingga manusia dapat merangkainya menjadi sebuah pesan yang dapat dipahami. Pemaknaan tanda sendiri bagi setiap orang bisa saja memiliki berbeda makna. Menurut (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003), kajian semiotik dibedakan menjadi dua jenis semiotik, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi sendiri menekankan pada teori tentang produksi tanda, yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima, pesan, media komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan semiotika signifikasi tidak mempersoalkan adanya tujuan berkomunikasi. Yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
Referensi : Bambang Mudjiyanto, Emilsyah Nur, 2013, Jurnal : Semiotika dalam Metode Penelitian Komunikasi.
Nama : M. Saiful Arifin NIM : 182022000128 Prodi : Ilmu Komunikasi/B1/4
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda. Dalam hal ini, fenomena ke masyarakat dan kebudayaan merupakan system tanda-tanda. Tanda-tanda tersebut dapat berupa ikon, indeks, dan symbol. Dengan mengetahui suatu system, aturan dan konvensi, maka tanda-tanda itu dapat dipahami dan dimengerti. Dalam pendekatan semiotika ada 2 jenis; semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi mementingkan tanda-tanda sebagai sarana untuk komunikasi. Sedangkan semiotika signifikasi mementingkan tanda-tanda sebagai sarana untuk pemaknaan atau konkretisasi dan tidak. Kurang memperhatikan fungsi komunikasinya. Pada akhirnya, apapun yang menjadi lapangan penelitian semiotika, pencarian tanda-tanda yang significant merupakan metode yang utama.
Refernsi: Rachmat Djoko Pradopo. “Semiotika: teori, metode, dan penerapannya”. https://media.neliti.com/media/publications/11928-ID-semiotika-teori-metode-dan-penerapannya.pdf
Nama : Maulidia Sari Nim/Kls : 182022000115/A2 Semester : 04 Tugas : Memberikan penjelasan mengenai Semiotik sesuai referensi yang di cari.
SEMIOTIK
Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Selain mempelajari tentang tanda, akan tetapi juga sistem, aturan konvensi yang memungkin suatu tanda dapat memiliki arti. Semiotik sendiri memiliki sifat yang komunikatif. Yakni menyampaikan informasi melalui tanda tanda tersebut. Sehingga dari Tanda itu mampu menggantikan apa yang sedang kita fikirkan atau yang kita bayangkan. Dalam tradisi komunikasi Semiotika terdiri dari sekumpulan teori yang me meditasi tanda yang terdiri dari ide, perasaan, benda, keadaan, Dsb. Semiotika memandang bahwasanya Arti /makna muncul dari kesinambungan antara benda, manusia dan tanda. Dalam pendekatan semiotik untuk penelitian, Semiotik dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Semiotik Komunikasi adalah semiotik yang membahas mengenai bagaimana tanda memproduksi unsur-unsur komunikasi. 2. Sedangkan Semiotik Signifikasi, membahas mengenai tanda dan pemahamannya pada aspek tertentu. Beberapa bidang penerapan Semiotik antara lain : Film, Media massa, Interaksi sosial, kebudayaan, Arsitektur, Tata ruang, Dsb.
Referensi : - Buku teks Pengkajian puisi : analisis strata norma dan analisis struktural dan semiotik / oleh Rachmat Djoko Pradopo - Jurnal SEMIOTIKA DALAM PERIKLANAN, Sri Hesti Heriwati. - Jurnal SEMIOTIKA ANALISIS TANDA PADA KARYA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL, Sumbo Tinarbuko.
Nama : Pavel Juhan Kalle Kelas : Ilmu komunikasi A2 / SMT 4 NIM : 182022000120
Menurut refrensi yang saya dapatkan bahwa semiotik berasal dari kata yunani semeion yang berarti “tanda”. Yang dimana merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti system tanda dan proses yang berlaku bagi tanda ( van zoest, 1993:1). Penggunaan semiotik , tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya dipelajari secara lebih sistematis pada abad kedua puluh. Para ahli semiotik modern mengatakan bahwa analisis semiotik modern telah di-warnai dengan dua nama yaitu seorang linguis yang berasal dari Swiss bernama Ferdinand de deSaussure (1857- 1913) dan seorang filsuf Amerika yang bernama Charles Sanders Peirce (1839-1914). Peirce menyebut model sistem analisisnya dengan semiotik dan istilah tersebut telah menjadi istilah yang dominan digunakan untuk ilmu tentang tanda. Macam Semiotik •Semiotik deskriptif adalah semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. •Semiotik faunal zoosemiotic merupakan semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. •Semiotik kultural merupakan semiotik yang khusus menelaah system tanda yang ada dalam kebudayaan masyarakat. •Semiotik naratif adalah semiotik yang membahas sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (folklore). •Semiotik natural atausemiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. •Semiotik normative merupakan semiotik yang khusus membahas sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma. •Semiotik sosial merupakan semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang kata maupun lambing rangkaian kata berupa kalimat. •Semiotik struktural adalah semiotik yang khusus menelaah system tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Jadi menurut saya semiotik sangat penting dalam disiplin ilmu dan juga dalam kehidupan. Karena sebagai pemahaman terhadap keberadaan tanda khususnya yang dialami dalam keseharian yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan melalui efektivitas dan efesiensi. Tentu juga dalam penelitian, Semiotika juga merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks. Oleh karena itu, keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode tergantung pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang sedang mereka kaji.
Refrensi : Sartini, Ni Wayan. "Tinjauan teoritik tentang semiotik." dalam Jurnal Unair (2011).
Nama : Khoirul Nasikhin NIM : 1822000116 Matkul : Metpenkom
Menurut saya, Semiotik juga bisa di sebut dengan ilmu ketandaan. yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda dan lambang dalam kehidupan manusia sehari-hari, kemudian mengubahnya menjadi pesan/makna. Tanda yaitu sesuatu yang mewakili sesuatu. Sesuatu yang dimaksud yaitu bisa berupa pengalaman, gagasan, pikiran, atau perasaan, tanda tidak terbatas pada benda. Seperti seorang perempuan yang memakai hijab, maka perempuan itu sedang mengkomunikasikan dirinya kepada lingkungannya yang bisa jadi ia memakai hijab sebagai simbol atau tanda bahwa ia adalah seorang muslimah. Dalam berkomunikasi semiotik juga diperlukan untuk memahami pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Karena pesan tidak hanya berupa verbal tapi juga non verbal. Dalam hal metode penelitian, semiotik digunakan untuk mencari tanda penting dalam sebuah objek penelitian yang mengandung makna dengan begitu peneliti akan menemukan jawaban terkait penelitiannya.
Semiotik menurut.. Menurut Zoest (dalam Pilliang, 1999:12), semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda merupakan sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Menurut Sobur (2006:15), semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda disini yaitu perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Komponen dasar semiotika terdiri dari: tanda (sign), lambang (symbol), dan isyarat (nal). Penjelasan ketika komponen semiotika tersebut adalah sebagai berikut (Danesi, 2010:4):
a. Tanda Tanda merupakan bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan untuk menerangkan atau memberitahukan objek kepada subjek. Dalam hal ini tanda selalu menunjukkan pada sesuatu hal yang nyata, misalnya, benda, kejadian, tulisan, bahasa, tindakan, peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda lainnya.
b. Lambang Lambang adalah sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman si subjek kepada objek. Hubungan antara subjek dan objek terselip adanya pengertian sertaan. Suatu lambang selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang sudah diberi sifat-sifat kultural, situasional, dan kondisional. Lambang adalah tanda yang bermakna dinamis, khusus, subjektif, kias, dan majas. Dalam karya sastra, baik yang berupa puisi, cerita rekaan maupun drama, terdapat berbagai macam lambang, antara lain: lambang warna, lambang benda, lambang bunyi, lambang suasana, lambang nada, dan lambang visualisasi imajinatif yang ditimbulkan dari tata wajah atau tipografi. c. Isyarat Isyarat adalah sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh si subjek kepada objek. Dalam keadaan ini si subjek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahukan kepada si objek yang diberi isyarat pada waktu itu juga. Jadi, isyarat selalu bersifat temporal (kewaktuan). Apabila ditangguhkan pemakaiannya, isyarat akan berubah menjadi tanda atau perlambang. Ketiganya (tanda, lambang, dan isyarat) terdapat nuansa, yakni perbedaan yang sangat kecil mengenai bahasa, warna dan sebagainya
jadi semiotik menurut saya adalah ilmu ketandaan yang dimana tanda itu sendiri memiliki sebuah makna atau pesan dan ditujukan untuk menginformasikan
Nama : Ari Fradita Dewi Susanti Nim : 182022000001 Kelas : B1 / Semester 4
Semiotika merupakan cabang ilmu filsafat yang semula berkembang dalam bidang bahasa. Perkembangan semiotika kemudian membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pada teori produksi tanda yang salah satunya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu: Pengirim, Penerima, Kode, Pesan, Saluran komunikasi, Acuan. Sedangkan semiotika signifikasi memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Dimana dijelaskan bahwa semiotika merupakan suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika memecah-mecah kandungan teks menjadi bagian-bagian, dan menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas.
Semiotika memiliki dua cabang besar yang menjadi akar perkembangan ilmu itu sendiri. Pertama adalah semiotika yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure (1857-1931) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Bagi Saussure semiotika adalah sebuah ilmu umum tentang tanda, sedangkan Charles Sanders Peirce mengartikan semiotika lebih ke logikanya (doktrin formal tentang tanda-tanda). Charles Sanders Peirce mengemukakan tanda dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ideks, ikon dan symbol. Ikon adalah tanda hubungan antara penanda dan petandanya bersifat persamaan bentuk ilmiah, indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, symbol itu tanda yang tidak menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya.
Enam prinsip dasar dalam semiotika: 1. Prinsip struktural Tanda dilihat sebagai sebuah kesatuan antara sesuatu yang bersifat material dan konseptual. Yang menjadi fokus penelitian adalah relasi antara unsur-unsur tersebut, karena dari relasi tersebut akan menghasilkan makna. 2. Prinsip kesatuan Sebuah tanda merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara bidang penanda yang bersifat konkrit. 3. Prinsip konvensional Reaksi antara penanda dan petanda sangat tergantung pada apa yang disebut konvensi, yaitu kesepakatan sosial tentang bahasa (tanda dan makna) di antara komunitas bahasa. 4. Prinsip sinkronik Tanda dipandang sebagai sebuah sistem yang tetap di dalam konteks waktu yang dianggap konstan, stabil dan tidak berubah. 5. Prinsip representasi Tanda merepresentasikan suatu realitas yang menjadi rujukan atau referensinya. 6. Prinsip kontinuitas Relasi antara sistem tanda dan penggunanya secara sosial dipandang sebagaia sebuah continuum, mengacu pada struktur yang tidak pernah berubah.
Teori ini merupakan salah satu alat konseptual terkemuka untuk menginterpretasikan dan mengekspresikan sustu makna. Teori ini telah menstimulasi banyak pemikiran konseptual, sehingga dianggap sudah dapat melakukan ’tugas’nya dengan baik sebagai sebuah teori.
Reaferensi : Piliang, Y. A. (2004). Semiotika Teks: Sebuah Pendekatan Analisis Teks. Mediator: Jurnal Komunikasi, 5(2), 189-198.
Nama : Mohammad Afi Pratama Kelas : Ilmu Komunikasi A2 Nim : 182022000067/Semester 4 Mata Kuliah : Metpenkom
SEMIOTIK
Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kesamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian besar, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kesamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian besar, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, hal itu berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang: 1. Semantik : hubungan antara tanda dan hal hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna. 2. Sintaksis : hubungan antara tanda tanda dalam struktur formal 3. Pragmatik : hubungan antara tanda tanda menggunakan agen Dengan kata lain, penanda adalah “suara berarti” atau “makna grafiti”. Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang berarti sesuatu untuk orang lain. Studi semiotik tanda-tanda, penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Dengan kata lain, ide semiotik (tanda, makna, denotatum dan interpretan) dapat diterapkan untuk semua bidang kehidupan selama tidak ada prasyarat terpenuhi, yaitu ada artinya diberikan, ada makna dan interpretasi (Cristomy dan Lucky Yuwono 2004: 79). REFERENSI ARTIKEL 1. Charles Morris, Semiontika menambahkan bahwa hubungan tanda-tanda untuk designata mereka dan benda-benda yang memungkinkan atau acara; dan, penawaran pragmatik dengan aspek biotik dari semiosis, yaitu dengan semua fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi dalam tanda-tanda fungsi. 2. Menurut Eco di kutip dari buku Alex Sobur , Penelitian ini -peristiwa sederatan Semiontika macam acara, benda, seluruh budaya sebgai tanda.Tanda didefinisikan sebagai apa pun di atas konvensi sosial dasar yang sebelumnya masuk, dapat dianggap memiliki sesuatu yang sangat berbeda. 3. Menurut alex sobur secara etimologis, Semiotika berasal dari istilah Yunani “Semion” yang berarti “tanda” .Tanda sendiri didefinisikan sebagai sebuah konvensi sosial atas dasar dimasukkan sebelumnya, dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain. 4. Van Zoest seperti dikutip oleh Rahayu S. Hidayat Menjelaskan bahwa semiotika meneliti tanda, penggunaan tanda-tanda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Berbicara tentang kegunaan semiotika tidak dapat dipisahkan dari pragamatik, yaitu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan tanda, apa reaksi manusia ketika berhadapan dengan tanda. 5. Menurut FERDINAND DE SAUSSURE dan CHARLES SANDERS PIERCE, Semiotika sebagai metode untuk mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan ini dimungkinkan karena ada kecenderungan untuk melihat berbagai wacana sosial sebagai fenomena bahasa.
Nama : Putri Balqis Aulia Azhara Nim : 182022000011/Ilkom/B1 Semester 4
Menurut Zoest (dalam Pilliang, 1999:12), semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda merupakan sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Menurut Sobur (2006:15), Penjelasan ketika komponen semiotika tersebut adalah sebagai berikut (Danesi, 2010:4):
a. Tanda Tanda merupakan bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan untuk menerangkan atau memberitahukan objek kepada subjek. Dalam hal ini tanda selalu menunjukkan pada sesuatu hal yang nyata, misalnya, benda, kejadian, tulisan, bahasa, tindakan, peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda lainnya.
b. Lambang Lambang adalah sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman si subjek kepada objek. c. Isyarat Isyarat adalah sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh si subjek kepada objek. Dalam keadaan ini si subjek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahukan kepada si objek yang diberi isyarat pada waktu itu juga. jadi menurut saya semiotik adalah ilmu ketahanan yang dimana terdapat tanda yang memiliki sebuah makna atau pesan yang ditunjukkan kepada seseorang yang diinformasikan.
Nama : Falentino Rossie NIM : 182022000023 Kelas : Ilmu Komunikasi A2/4
Semiotika berasal dari kata Yunani: Semeion, yang berarti tanda. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Ide dasar semiotics adalah pesan dan kode. Satu-satunya cara pesan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain adalah menggunakan kode. Encoding adalah proses mengubah pikiran atau komunikasi ke dalam pesan. Decoding adalah kebalikannya yaitu proses membaca pesan dan memahami artinya. Terdapat berbagai macam kode yang biasa digunakan dalam komunikasi antar manusia. Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003). Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.
Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah linguistik, sedangkan Peirce adalah filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiology. Semiologi menurut Saussure didasarkan pada anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada dibelakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Di mana ada tanda di sana ada sistem. Sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya semiotika. Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat diterapkan pada segala macam tanda. Dalam perkembangan selanjutnya.
Semiotika berangkat dari tiga elemen utama, Peirce menyebutnya teori segitiga makna (triangle meaning). (1) Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek; (2) Acuan tanda (objek) adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda; (3) Pengguna tanda (interpretant) adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.
Semiotika merupakan kajian ilmu tentang menkaji data. Dalam kajian semiotika menganggap bahwa fenomena social pada masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda, semiotik mempelajari sistem, aturan, dan konvensi yang memungkinkan tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika itu sendiri berasal dari istilah Yunani “Semion” yang berarti “tanda”. Tanda sendiri didefinisikan sebagai sebuah konvensi sosial atas dasar dimasukkan sebelumnya, dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain.
Semiotika, ilmu tentang tanda tanda, yang sudah lahir pada abad ke -19 dan awal abad ke 20. Akan tetapi, ilmu ini baru mulai perkembangannya pada pertengahan abad ke -20. Meskipun pada ahir abad 20, dalam bidang penelitian sastra, sudah ada teori – teori sastra yang baru seperti sosiologi sastra, teori dan kritik feminis, dekonstruksi, dan estetika resepsi, akan tetapi teori (ilmu) semiotika masih menduduki posisi dominan dalam penelitian sastra. Yang perlu digaris bawahi disini bahwa teori dan metode semiotika tidak dapat dipisahkan dengan teori strukturalisme karena seperti yang dikemukakan oleh junus (1981:17) bahwa semiotika itu merupakan lanjutan dari strukturalisme. Semiotika mempelajari fenomena sosial-budaya, termasuk sastra sebagai sistem tanda (preminger, 1974 : 980). Tanda mempunyai dua aspek, diantaranya adalah penanda (signifie, signifiant) dan petanda (signified, signifie) (preminger, 1974 : 981-1982). Penanda merupakan bentuk formal dari tanda itu, dalam bahasa merupakan satuan bunyi atau huruf dalam sastra tulis, sedangkan petanda (signified) merupakan, yaitu apa yang ditandai dari penandanya itu. Berdasarkan hubungan antara penanda dan petanda dan petandanya itu ada tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan ada hubungan yang bersifat alamiah, yaitu penanda sama dengan petandanya, suatumisal gambar, potret atau patung. Gambar rumah (penanda) sama dengan rumah yang ditandai (petanda) atau gambar rumah menandai rumah yang sesungguhnya. Indeks adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan adanya hubungan alamiah yang bersifat kausalitas, suatumisal, asap menandai api, mendung menandai hujan. Simbol merupakan tanda yang penanda dan petandanya tidak menunjukkan adanya hubungan alamiah, hubungannya arbitrer (semau maunya) berdasarkan kovensi. Suatumisal kata ibu (penanda) menandai orang yang melahirkan kita, sebagian besar tanda bahasa berupa simbol. Hubungan antara penanda dan petanda bersifat konvensional, yang artinya ditentukan oleh konvensi. Dari beberapa tanda diatas ada tanda yang disebut simtom (gejala), yaitu penanda yang penunjukannya (petandanya) belum pasti, suatumisal suhu panas orang sakit tidak menunjukkan penyakit tertentu. Dengan demikian, metode semiotik dalam pemaknaan sastra itu berupa pencarian suatu tanda-tanda yang penting sebab keseluruhan sastra merupakan tanda-tanda, baik berupa ikon, indeks, ataupun simbol.
semiotika dapat digunakan untuk mengungkapkan tujuan komunikasi pikiran, perasaan, atau ekspresi apa saja yang disampaikan melalui komposisi tanda. Semiotika disiplin ilmu yang menelaah tanda(termasuk pengertian simbol, indeks, ikon) dan karya seni merupakan komposisi tanda baik secara verbal maupun non-verbal. Semiotika merupakan suatu cabang ilmu filsafat yang semula berkembang dalam bidang bahasa, kemudian dalam perkembangannya ikut merambahi bidang seni juga.
Nama : Agustin Eka Rahmawati NIM : 182022000010 Kelas : b1/ semester 4 Prodi : Ilmu komunikasi
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Tanda sendiri berarti sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain; seperti metafora Terdapat 3 jenis tanda yaitu: 1. Ikon: tanda berupa ikon menggunakan persamaan atau kemiripan untuk mewakili objek yang ingin disampaikannya. 2. Indeks: tanda berupa indeks menggunakan keterkaitan atau hubungan sebab – akibat untuk mewakili objek yang disampaikannya. 3. Simbol: tanda berupa symbol dibuat berdasarkan kesepakatan institusi atau masyarakat tertentu Source: https://serupa.id/semiotika-pengertian-simbol-dan-tanda-tanda/
Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan ‘tanda’. Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat tentang kebe-radaan suatu tanda (Gottdiener, 1995) dalam (Sobur, 2001:87). Tradisi semiotic terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda – tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda – tanda itu sendiri, (Littlejohn, 2009:53). Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna – makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikatir mengkonstruksi pesan. Menurut saya: Semiotika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang pemaknaan sebuah tanda yang berupa ikon, indeks dan symbol. Hal ini erat kaitannya dalam bidang linguistik, dimana tanda – tanda tersebut sering digunakan dalam hal – hal berkaitan dengan Bahasa. Semiotika dapat digunakan sebagai metode penelitian karena digunakan untuk mencari jawaban dan memecahkan masalah melihat dari tanda – tanda yang ada. Semiotika juga bisa digunakan dalam praktik komunikasi, dalam hal ini tanda berperan sebagai media untuk menyampaikan suatu pesan. Tanda juga bisa berperan sebagai komunikator. Mempelajari tanda – tanda juga berdampak baik pada diri sendiri. Menjadikan individu yang lebih peka, mengambil keputusan dari banyak sudut pandang, melihat secara detail akar dari permasalan, dan lain sebagainya.
NAMA : FANI ARDIANSAH KELAS : ILMU KOMUNIKASI B1 / SEM.4 NIM : 182022000081
Semiotik adalah Ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda.Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiontik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
Semiotik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu semeion yang berarti tanda atau sign dalam bahasa Inggris. Semiotik juga merupakan ilmu yang mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan ekspresi. Dalam penelitian sastra, pendekatan semiotik khusus meneliti sastra yang dipandang memiliki sistem sendiri, sedangkan dalam sistem tersebut berurusan dengan masalah teknik, mekanisme penciptaan, masalah ekspresi, dan komunikasi.
Tokoh-tokoh yang dianggap penemu Teori Semiotik ini yaitu : 1. Ferdinand de Saussure (1857-1913) seorang ahli linguistik 2. Charles Sander Pierce (1839-1914) seorang ahli filsafat.
Macam-macam Semiotik antara lain : 1. Semiotik Analitik Semiotik yang menganalisis sistem tanda.Pierce menyatakan bahwa semiotik berobjekan tanda dan penganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikaitkan sebagai lambang, sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu kepada objek tertentu.
2. Semiotik Deskriptif Semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang.
3. Semiotik Faunal (Zoo Semiotik) Semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia.
4. Semiotik Kultural Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalma kebudayaan tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai makhluk sosial memiliki sistem budaya tertentu yang telah turun temurun dipertahankan dan dihormati. Budaya yang terdapat dalam masyakarat yang juga merupakan sistem itu, menggunakan tanda – tanda tertentu yang membedakannya dengan masyarakat yang lain.
5. Semiotik Naratif Semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (Folklore). Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, ada diantaranya memiliki nilai kultural tinggi.
6. Semiotik Natural Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. Contoh : Air sungai keruh menandakan di hulu telah turun hujan, dan daun pohon – pohonan yang menguning lalu gugur.
7. Semiotik Normatif Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma – norma, misalnya rambu – rambu lalu lintas.
8. Semiotik Sosial Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat.
9. Semiotik Struktural Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Ide dasar semiotik adalah pesan dan kode. Satu-satunya cara pesan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain adalah menggunakan kode. Encoding adalah proses mengubah pikiran atau komunikasi ke dalam pesan. Decoding adalah kebalikannya yaitu proses membaca pesan dan memahami artinya. Terdapat berbagai macam kode yang biasa digunakan dalam komunikasi antar manusia.
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Mamaknai dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan.
Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika memecah-mecah kandungan teks menjadi bagian-bagian, dan menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas. Sebuah analisis semiotik menyediakan cara menghubungkan teks tertentu dengan sistem pesan dimana ia beroperasi. Hal ini memberikan konteks intelektual pada isi: ia mengulas cara-cara beragam unsur teks bekerja sama dan berinteraksi dengan pengetahuan kultural untuk menghasilkan makna (Astuti, 2006).
Refrensi : Jurnal Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi (Bambang Mudjiyanto) 2013
Nama : Dewi Zulia Prodi : Ilmu Komunikasi/B1 NIM : 182022000061
Semiotik adalah model sastra yang mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala sastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat mana pun. Semiotik merupakan ilmu yang secara sistematik mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem lambang dan proses pelambangan. Semiotik mempersempit wilayah kajian tersebut dengan hanya memberikan fokus pembahasan tentang tanda, fungsi dan cara kerjanya. Semiotika adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakan. Jadi pengertian semiotik menurut saya yaitu ilmu yang secara fokus mempelajari tentang tanda ataupun symbol yang berhubungan dalam komunikasi antar manusia. Semiotik membahas sesuatu yang lebih spesifik dan lebih ringkas serta padat cara kerjanya. Semiotik bukan hanya berhubungan dengan isyarat bahasa, melainkan juga berhubungan dengan isyarat-isyarat non bahasa dalam komunikasi antar manusia. Kita dapat mengatakan bahwa semiotika adalah ilmu isyarat komunikasi yang bermakna. REFERENSI : Semiotik metode penelitian-Ali Romdhoni
Nama : Muchammad Riza Zulfikar Kelas : B1/4 NIM : 182022000045
Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat di mana simbol tersebut diciptakan. Kode kultural yang menjadi salah satu faktor konstruksi makna dalam sebuah simbol menjadi aspek yang penting untuk mengetahui konstruksi pesan dalam tanda tersebut. Konstruksi makna yang terbentuk inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya ideologi dalam sebuah tanda. Sebagai salah satu kajian pemikiran dalam cultural studies, semiotik tentunya melihat bagaimana budaya menjadi landasan pemikiran dari pembentukan makna dalam suatu tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
assalamualaikum wr wb Nama : Muhamamd Bilhaq Azzahri Kelas : Ilmu Komunikasi B1 NIM : 182022000102 Semiotik menjadi salah satu kajian yang bahkan menjadi tradisi dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. (Littlejohn, 2009 : 53). Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat di mana simbol tersebut diciptakan. Kode kultural yang menjadi salah satu faktor konstruksi makna dalam sebuah simbol menjadi aspek yang penting untuk mengetahui konstruksi pesan dalam tanda tersebut. Konstruksi makna yang terbentuk inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya ideologi dalam sebuah tanda. Sebagai salah satu kajian pemikiran dalam cultural studies, semiotik tentunya melihat bagaimana budaya menjadi landasan pemikiran dari pembentukan makna dalam suatu tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. (Kriyantono, 2007 : 261). Pateda (2001, hlm. 29) mengungkapkan sekurang-kurangnya terdapat sembilan macam semiotik yaitu : a) Semiotik analitik, yakni semiotik yang menganalisis sistem tanda. b) Semiotik deskriptif, yakni semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. c) Semiotik faunal (Zoo Semiotik), yakni semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. d) Semiotik kultural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalma kebudayaan tertentu. e) Semiotik naratif, yakni semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (Folklore). f) Semiotik natural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. g) Semiotik normatif, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma – norma, misalnya rambu – rambu lalu lintas. h) Semiotik sosial, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat. i) Semiotik struktural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Referensi Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Littlejohn, Stephen W, 2009 . Teori Komunikasi Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta. Salemba Humanika.
Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:
Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen Semiotika sering dipandang memiliki dimensi antropologis penting; misalnya, Umberto Eco mengusulkan bahwa setiap fenomena budaya dapat dipelajari sebagai komunikasi.[1] Namun, beberapa ahli semiotik fokus pada dimensi logis dari ilmu pengetahuan. Mereka juga menguji area untuk ilmu kehidupan - seperti bagaimana membuat prediksi tentang organisme, dan beradaptasi, semiotik relung mereka di dunia (lihat semiosis). Secara umum, teori-teori semiotik mengambil tanda-tanda atau sistem tanda sebagai objek studi mereka: komunikasi informasi dalam organisme hidup tercakup dalam biosemiotik (termasuk zoosemiotik).
Sintaksis adalah cabang dari semiotika yang berhubungan dengan sifat-sifat formal tanda dan simbol.[2] Lebih tepatnya, Sintaksis berkaitan dengan "aturan yang mengatur bagaimana kata-kata digabungkan untuk membentuk frasa dan kalimat".[3]
Charles Morris menambahkan bahwa semantik berkaitan dengan hubungan tanda-tanda untuk designata mereka dan benda-benda yang memungkinkan atau menunjukkan; dan, penawaran pragmatik dengan aspek biotik dari semiosis, yaitu dengan semua fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi dalam fungsi tanda-tanda.
Nama : Muhammad Yatthaqun NIM : 142022000015 - IKOM A1
Di zaman globalisasi saat ini, kemajuan teknologi media komunikasi dengan berbagai jenis terus meningkat. Ini membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat dunia. Banyak faktor yang mengajak manusia untuk hidup serba instan, mewah, dan budaya barat yang telah masuk ke masyarakat Indonesia dari berbagai sisi. Hal ini menjadikan adanya pergeseran tata nilai moral dan budaya yang terjadi.
Beragam media komunikasi baik visual dan audiovisual pun hadir di masyarakat. Hal ini menjadi kebutuhan mendasar bagi manusia. Apalagi inovasi yang terus muncul dalam media komunikasi menjadikan lebih canggih dari sebelumnya. Ini dapat dimanfaatkan oleh individu atau sekelompok orang sebagai sarana media untuk mendapatkan hasil sesuai apa yan dinginkannya.
Kata “semiotika berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda” atau seme, yang berarti “penafsir tanda” Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika. Semiotika pada dasarnya merupakan studi atas kode-kode, yaitu sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna.
Semiotik selalu dibagi ke dalam tiga wilayah kajian yakni, 1. Semantik Berbicara tentang bagaimana tanda-tanda berhubungan dengan yang ditunjuknya atau apa yang dtunjukkan oleh tanda-tanda. 2. Sintaktik Sintaktik mengacu pada aturan-aturan yang dengannya orang mengombinasikan tanda-tanda ke dalam sisem makna yang komples dan berfungsi untuk memudahkan manusia untuk menggunakan kombinasi tanda-tanda yang tidak terbatas untuk mengekspresikan kekayaan makna 3. Pragmatik Pragmatik memperlihatkan bagaimana tanda-tanda membuat perbedaan dalam kehdupan manusia atau penggunaan praktis serta berbagai akibat dan pengaruh tanda pada kehidupan sosil.
Semiotik berhubungan dengan hubungan antara tanda, penanda dan pikiran manusia. Pesan-pesan media sangat menarik dari sudut pandang semiotik karena pesan-pesan tersebut biasanya terdiri atas campuran symbol-simbol yang di atur secara spasial dan kronologis untuk menciptakan sebuah kesan, menyampaikan sebuah gagasan, atau memunculkan sebuah pemaknaan pada audiens.
Tujuan dalam penelitian yang menggunakan metodologi penelitian dengan menggunakan semiotik yakni bertujuan untuk mengetahui dan memahami representamen, object, dan intrepretant yang terdapat dalam suatu kasus media komunikasi seprti dalam iklan, film, video, maupun gambar.
Referensi : - Littlejohn Stephen W. & Foss Karena A. (2014) Teori Komunikasi. Jakarta. Salemba Humanika - Nisa Isma (2014) Analisis Semiotika Pesan Moral Dalam Film Jokowi. Jakarta. Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatulloh Jakarta
Tangapan saya tentang teori semotik ini adalah dimana teori ini mengkaji tentang simbil atau tanda yang dipakai untuk menvari jalan tengah. Dimana teori ini lebih menekankan pada logika dan filosofi.
Dara Citra Nurani/182022000101 Ilmu Komunikasi smt 4/B1
Di era modern saat ini, kemajuan teknologi menjadi hal yang utama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia semakin mengingikan kecepatan dan ketepatan dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Dengan keinginan tersebut, manusia lebih banyak melakukan komunikasi secara nonverbal dari pada secara verbal. Ini dikarenakan manusia lebih menyukai berkomunikasi meggunakan media yaitu dengan telepon genggam mapun gawai lainnya. Dengan banyaknya komunikasi non verbal maka, banyak pula symbol atau tanda yang digunakan oleh manusia dalam melakukan komunikasi tersebut. Tentunya symbol atau tand tadi telah di sepakati bersama agar mudah dipahami. Salah satu definisi paling luas diungkapkan Umberto Eco bahwa semiotika berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai tanda. Semiotik sendiri tidak hanya membahas tentang apa yang kami sebut sebagai tanda dalam percakapan sehari-hari, tetapi dari apa pun yang singkatan sesuatu yang lain. Dalam arti semiotik, tanda-tanda mengambil bentuk kata, gambar, suara, gerak tubuh dan objek. Kaum semiotika kontemporer mempelajari tanda-tanda yang tidak terisolasi tetapi sebagai bagian dari tanda-sistem semiotik (seperti media atau genre). Mereka mempelajari bagaimana makna dibuat dan bagaimana realitas direpresentasikan.
Dara Citra Nurani/182022000101 Ilmu Komunikasi smt 4/B1
Di era modern saat ini, kemajuan teknologi menjadi hal yang utama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia semakin mengingikan kecepatan dan ketepatan dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Dengan keinginan tersebut, manusia lebih banyak melakukan komunikasi secara nonverbal dari pada secara verbal. Ini dikarenakan manusia lebih menyukai berkomunikasi meggunakan media yaitu dengan telepon genggam mapun gawai lainnya. Dengan banyaknya komunikasi non verbal maka, banyak pula symbol atau tanda yang digunakan oleh manusia dalam melakukan komunikasi tersebut. Tentunya symbol atau tand tadi telah di sepakati bersama agar mudah dipahami. Secara etimologi semiotik berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti tanda.10 Ferdinand de Saussure mendefinisikan semiotik sebagai ilmu yang mengkaji tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Bagi Saussure persepsi dan pandangan kita mengenai realitas, dikonstruksikan oleh katakata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial.11 Tanda membentuk persepsi manusia, lebih dari sekedar merefleksikan realitas yang ada. Salah satu definisi paling luas diungkapkan Umberto Eco bahwa semiotika berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai tanda. Semiotik sendiri tidak hanya membahas tentang apa yang kami sebut sebagai tanda dalam percakapan sehari-hari, tetapi dari apa pun yang singkatan sesuatu yang lain. Dalam arti semiotik, tanda-tanda mengambil bentuk kata, gambar, suara, gerak tubuh dan objek. Kaum semiotika kontemporer mempelajari tanda-tanda yang tidak terisolasi tetapi sebagai bagian dari tanda-sistem semiotik (seperti media atau genre). Mereka mempelajari bagaimana makna dibuat dan bagaimana realitas direpresentasikan.
Amina Tika Krisna Nur /182022000021 ilmu komunikasi/ 4B1
Menurut mudjiono (2011), kata semiotika di samping kata semiologi sampai saat ini masih sering dipakai. Selain istilah semiotika dalam sejarah linguistik ada pula digunakan istilah lain seperti semasiologi, sememik, dan semik untuk merujuk pada bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari sauatu tanda atau lambang. Sedangkan menurut Sunaryo (2003), semiotika atau semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Jadi intinya dari Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari sesuatu. Contohnya yaitu rambu-rambu lalu lintas yang dibuat manusia untuk membuat aturan dengan nilai norma-norma, dan masih banyak contoh lainnya.
Febri Dwi Aryanto | Ilmu Komunikasi B1 | 182022000074
Semiotik merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari ilmu tanda, dimana studi mempelajari tentang tanda-tanda atau simbol-simbol dengan tujuan memaknai tanda maupun symbol tersebut. Semiotika berkaitan erat dengan linguisitik yang mempelajari struktur dan makna bahasa lebih spesifik. Awal mula semiotic berkembang dalam bidang bahasa, kemudian berkembang merambah pada bidang seni. Semiotik penting untuk dipelajari, agar dapat mengetahui makna dan tujuan yang terkandung dalam komunikasi. Dalam perkembangannya, dibedakan menjadi dua jenis semiotik, yaitu semiotic komunikasi dan semiotic signifikan. Semiotic komunikasi lebih menekankan pada teori produksi tanda, sedangkan semiotic signifikan menekankan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu, pada semiotic signifikan tidak membicarakan tujuan komunikasi, namun lebih ke pemahaman tanda yang koginisinya lebih memperhatikan pada komunikasinya. Semiotika sendiri dibagi menjadi tiga cabang, yaitu (1) semantic: hubungan antara tanda dan hal yang dilihat, atau makna, (2) Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal, dan (3) pragmatic: hubungan antara tanda dan tanda menggunakan agen, yang mempelajari konteks luar bahasa dan maksud tuturan. Dalam kajiannya, semiotic memfokuskan pada tiga wilayah, antara lain adalah tanda itu sendiri, kode-kode atau sistem yang dimana tanda-tanda diorganisasikan, dan budaya tempat dimana kode-kode dan tanda-tanda beroperasi.
Referensi: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Semiotika https://serupa.id/semiotika-pengertian-simbol-dan-tanda-tanda/amp/ Bambang Mudjiyanto dan Emilsyah Nur. 2013. Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi. Makasar.
Nama : Firman Kurniawan NIM : 182022000044 Kelas : B1/04/Ilmu Komunikasi
Semiotik merupakan arti ilmu tanda. Semiotik adalah tanda sebagai tinak komunikasi yang berurusan dengan mempelajari tentang tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda seperti system tanda yang membantu proses pertanda. Studi semiotik tanda-tanda, penggunaan tanda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda, tanda adalah sesuatu yang berarti bagi orang lain yang dijadikan pertanda.
Menurut para ahli : 1. Ferdinand De Saussure dalam teori ini semiotik berarti penanda dan pertanda, penanda di lihat dari segi wujud atau bentuk fisik yang dapat di kenal, pertandadi lihat sebagai maka atau kesimpulan dari wujud penanda. Contohnya seperti penanda awan berwarna hitam, setelah melihat langit bermunculan awan berwarna hitam bahwa akan pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan. 2. Roland Barthes dalam teori ini semiotik menjadi 2 tingkatan yaiti denotasi dan konotasi yang berarti, Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan eksplisit, tidak penanda dan petanda yang tidak pasti. Contohnya seperti ketika kita keluar rumah saat adzan magrib itu tidak di perbolehkan menimbulkan konotasi “akan di culik sama wewe gombel” dan kemudian dalam makna budaya seperti akan menimbulkan asumsi atau kepercayaan pada semua orang. bukan lagi menjadi sebuah konotasi tapi berubah menjadi denotasi pada pemaknaan tingkat kedua. Pada tahap ini, “keluar rumah saat adzan magrib akan di culik makhluk halus” akhirnya dianggap sebagai sebuah Mitos. Setiap orang akan menyimpulkan penanda yang berbeda beda semua di dasarkan pada refrensi masing- masing. 3. Jhon Fiske dalam teori ini semiotik penanda yang berada di media atau televisi yang muncul dan dengan munculnya tanda atau kode tersebut yang memaknai pertanda dari penanda tersebut adalah penonton televise itu sendiri . contohnya seperti di acara telivisi ada penanda logo 18+ banyak pertanda yang berbeda beda, dengan adanya logo terebut pertanda bahwa acara telivisi ini di usia 18 tahun kebawah dilarang menonton acara ini.
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari struktur, jenis, tipologi, serta relasi-relasi tanda dalam penggunaannya di dalam masyarakat. Semiotika mempelajari relasi diantara komponen-komponen tanda, serta relasi antar komponen-komponen tersebut dengan masyarakat penggunanya. Semiotika, yang berasal dari bahasa Yunani, semion yang berarti tanda (sign), bermula dari kajian tentang bahasa, dan kemudian berkembang menjadi kajian kebudayaan, adalah akar dari perkembangan gerakan intelektual dan filsafat strukturalisme dan poststrukturalisme tersebut, yang merupakan bagian dari gemuruh wacana kritis tahun 1950-1960-an yang mempertanyakan kembali ― kebenaran-kebenaran universal dan tunggal. Telah disebutkan di atas bahwa fenomena kemasyarakatan dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda bersistem. Tanda-tanda itu mempunyai arti berdasarkan sistem, peraturan atau konvensi-konvensi. Untuk dapat memahami fenomena kemasyarakatan dan kebudayaan, perlu dipelajari sistem dan konvensinya. Tanda memiliki dua jenis, yaitu Penanda dan Petanda. Penanda adalah aspek formal tanda, dapat berupa bunyi, ataupun huruf sebagai simbolnya. Sedangkan petanda adalah tanda yang dapat dilihat. Misalnya patung, lukisan, ataupun bangunan. Ada juga yang bergerak, misalnya dalam film atau tari.
menurut pandangan saya, Karya seni dapat diamati dengan pendekatan semiotika, khususnya boleh dibilang semiotika visual atau semiotika rupa. Sebagai pisau analisa semiotika dapat digunakan untuk mengungkapkan tujuan komunikasi pikiran, perasaan, atau ekspresi apa saja yang disampaikan oleh seniman terhadap pemirsa melalui komposisi tanda. Semiotika adalah disiplin ilmu yang menelaah tanda (termasuk pengertian simbol, indeks, ikon) dan karya seni merupakan komposisi tanda baik secara verbal maupun non-verbal. Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Semiotika diambil dari kata bahasa yunani: semeion, yang berarti tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu; metafora. Proses mewakili itu terjadi pada saat tanda itu ditafsirkan hubungannya dengan yang diwakilinya, bisa berupa bentuk atau warna dalam karya senirupa.
Nama : Rachma Sari Octaviani NIM/Kelas : 182022000107/A2
Tanggapan saya mengenai semiotik adalah sebagai metode untuk menganalisis suatu tanda/simbol dan memberikan arti atas suatu tanda/simbol tersebut. Semiotik dapat membantu peneliti dalam mengartikan suatu tanda. Tanda-tanda ini diartikan sebagai wujud untuk memaknai kehidupan. Semiotik termasuk dalam teori strukturalisme sehingga berasumsi bahwa teks adalah fungsi isi dan kode. Satu kata mempunyai makna tertentu disebabkan adanya kesepakatan sosial di antara komunitas pengguna bahasa. Seperti saat si A yang orang jawa berbicara bahasa jawa pada si B yang memang orang jawa, maka B akan mengerti maksud dari si A karena B orang jawa dan tentunya mengerti bahasa jawa. Berbeda hal jika si A berbicara dengan si C yang orang sunda, maka C tidak akan mengerti maksud A karena si C bukan orang jawa dan tidak mengerti bahasa jawa.
Referensi : Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung;PT.Remaja Rosdakarya, 2005). H. 6
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus Nama : Syania Fidya R
BalasHapusKelas : Ilmu Komunikasi A1/182022000002
Semiotik merupakan cabang ilmu yang membahasa tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang. Semiotika sering digunakan dalam analisis text, dimana text tersebut berupa verbal maupun non verbal dan bisa berada dalam media apapun. Istilah text mengacu pada pesan, dan kumpulan tanda-tanda yang dikonstruksi dengan mengacu dalam genre atau media tertentu.
Menurut saya, Metode semiotika digunakan untuk membongkar makna konotatif (makna kiasan) yang tersembunyi di balik teks media secara menyeluruh, sehingga susah untuk objektif karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti, budaya, pengalaman, ideologi, dan lain-lain.
Referensi :
Iii, B. A. B., & Penelitian, M. (2012). No Title. 45-50
Nama : Aditya Eka Putra Yurianto
BalasHapusNIM : 182022000005
Kelas : A1
Semester : 4
Resume Semiotik
Semiotik adalah kajian keilmuan yang meneliti mengenai simbol atau tanda dan konstruksi makna yang terkandung dalam simbol tersebut. Semiotik memiliki tradisi yang terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. (Littlejohn, 2009 : 53). Semiotik juga memiliki tujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan yang ada tidak terlepas juga dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat di mana simbol tersebut diciptakan. Semiotik juga mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. (Kriyantono, 2007 : 261).
Beberapa tokoh semiotik yang terkenal yaitu :
Ferdinand de Saussure yang terkenal dengan konsep semiotik Signifier (Penanda) dan signified (petanda)
Roland Barthes memiliki pemikiran semiotik yang bisa dikatakan paling banyak digunakan dalam penelitian. Konsep pemikiran Barthes terhadap semiotik terkenal dengan konsep mythologies atau mitos. Sebagai penerus dari pemikiran Saussure, Roland Barthes menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya. (Kriyantono, 2007 : 268).
Charles Sanders Pierce memiliki analisis semiotik yang terdiri dari tiga aspek penting sehingga sering disebut dengan segitiga makna atau triangle of meaning (Littlejohn, 1998). Tiga aspek tersebut adalah : Tanda, Acuan tanda dan objek, dan Penggunaan tanda (interpretant)
Tanggapan saya terhadap materi Semiotik diatas adalah dimana keilmuan semiotik penting dalam komunikasi dan juga dalam pembuatan penelitian komunikasi karena mencangkup tentang keguanaan makna yang terkandung dalam makna, simbol, dan tanda dalam sebuah elemen komunikasi sehari – hari yang dimana tanda atau simbol itu biasanya tidak tersampaikan secara jelas dalam sebuah komunikasi, dimana ilmu semiotik diperlukan untuk menafsirkan simbol atau tanda tersebut.
Nama : Yuanita Agustina S.
BalasHapusNIM : 182022000034/A1/Semester 4
Jadi semiotik itu adalah suatu ilmu ketandaan, atau studi tentang makna keputusan. Ini juga termasuk studi yang membahas tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan,metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi dsb. Menurut pateda terdapat 9 sembiotik :
• Semiotik analitik, menganalisis sistem tanda.
• Semiotik deskriptif, memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang.
• Semiotik faunal(hewan), membahas dan memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan.
• Semiotik kultural, membahas sistem tanda
yang berlaku dalam suatu kebudayaan tertentu.
• Semiotik naratif, membahas sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan.
• Semiotik natural, membahas sistem tanda
yang dihasilkan oleh alam.
• Semiotik normatif, membahas sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma – norma, peraturan,dan undang-undang.
• Semiotik sosial, membahas sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang tulisan atau lisan.
• Semiotik struktural membahas sistem tanda yang disalurkan melalui struktur bahasa.
Jadi Secara singkat menurut saya semiotika itu adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda yang di maksud yaitu perangkat atau media yang dipakai manusia.
Refrensi/Sumber :
- Alwan Husni Ramdani, 2016
ANALISIS SEMIOTIKA FOTO BENCANA KABUT ASAP.
-https://adalah.co.id/semiotik/
-https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android-oppo&sxsrf=ALeKk01v9Qol1NNtk0TeThELDJEJGdsNrA:1588672651623&q=semiotik&spell=1&sa=X&ved=2ahUKEwiZwcHoupzpAhXIWisKHc_6CyEQBSgAegQIDhAC&biw=360&bih=668&dpr=2
-
Nama : prameswari w
BalasHapusNim : 182022000018 – 4/ A1
Semiotik diartikan sebagi suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda, berupa perangkat atau simbol yang kita gunakan dalam hubungan manusia. Semiotika dalam komunikasi adalah suatu pendekatan dan metode analisis yang digunakan untuk memahami tanda-tanda dalam proses komunikasi, yang meliputi enam unsur komunikasi yang meliputi pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran, dan acuan/hal yang dibicarakan
Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotik digunakan untuk mengetahui makna-makna yang terka ndung di dalam sebuah pesan atau teks dengan segala bentuknya (sign) baik pada media massa maupun dokumen/teks. Fokus semiotika ini yaitu pada teks , yang menjadi pusat perhatian analisis dalam penelitian semiotika. Analisis semiotika terdiri dari 3 aspek penting (triangle of meaning) atau disebut dengan segitiga makna , aspek tersebut yaitu Tanda, Acuan tanda atau objek, dan Pengguna Tanda(littlejohn:1998). semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Jadi analisis semiotik ini menurut saya digunakan dalam pendekatan penelitian kualitatif dari salah satu jenis analisis dari Penelitian Teks Media, yang berfokus pada makna ,tanda atau lambang. Contohnya seperti mendalami makna pada suatu budaya.
Refrensi: Jurnal RISALAH, Vol. 27, No. 2, Desember 2016: 87-96
Nama : Zulfa Rosyidah
BalasHapusNIM : 182022000029
Kelas : A1
Menurut pendapat saya :
Semiotik adalah teori filsafat umum yang berkaitan dengan tanda dan simbol sebagai bagian dari sistem kode untuk mengomunikasikan informasi.
Sedangkan semiotika adalah bentuk pengkajian dari semiotik. Dalam semiotika kita akan mempelajari tentang makna dari tanda. tanda terbagi menjadi dua yakni tanda yang bersifat verbal (ucapan kata) dan tanda non verbal (gerakan tangan)
Terdapat 3 komponen dasar semiotik (1) tanda (2) Kode (3) makna
*Tanda terdapat 3 komponen yaitu: (1)Tanda yang meliputi aspek material seperti suara, huruf, gambar, gerak, bentuk). (2) Penanda adalah apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. (3) Petanda adalah gambaran mental, pikiran, dan konsep. Contohnya : saat ada seseorang yang melambaikan tangan untuk memanggil seseorang. Unsur tanda dalam melambaikan tangan adalah gerakan tangan memanggil, sedangkan unsur petanda adalah ucapan yang disampaikan untuk memanggil seperti “hai kesinilah” dan unsur petandanya adalah maksud dari lambaian tangan yaitu bertujuan untuk memanggil seseorang.
*Pengkodean (encoding) dalam pemecahan masalah program linier adalah kegiatan untuk menyatakan suatu informasi ke dalam bentuk tertentu yang berbeda dengan bentuk asal.
*pemaknaan yang berkaitan dengan semiotik dalam pemecahan masalah program linier adalah upaya untuk menyematkan (memberikan) maksud atau esensi akan sesuatu yang bertujuan untuk melahirkan suatu konsep tersendiri.
Nama : Aufa Nafis Hibatulloh
BalasHapusKelas : Ilmu Komunikasi A2 / Smt 4
Nim : 182022000084
Tugas : Menanggapi penjelasan mengenai Semiotik
Tanggapan saya dalam penjelasan kali ini adalah bahwasannya semiotika memang sangat perlu dipelajari untuk membuat sebuah metode penelitian, karena peneliti dapat mencari tanda atau simbol yang benar untuk membangun sebuah prespektif dan melancarkan pembuatan suatu hipotesis. Keuntungannya dapat menghasilkan deskripsi tebal sehingga penelitian ini dapat memiliki struktur yang padat serta analisis kompleks.
Penelitian komunikasi sudah banyak dilaksanakan oleh para ahli serta pakar komunikasi dengan menggunakan berbagai metode, salah satunya adalah dengan menggunakan metodelogi semiotika, sedikit gambaran mengenai metode ini adalah dengan adanya tanda-tanda sebagai objek studi bisa berupa karya sastra yang telah diinterprestasikan secara harfiah dalam sebuah bentuk, model, gaya, ataupun genre. Sebuah teks atau tanda merepresentasikan pada rangkaian yang koherensif dan signifikan. Dalam hal tersebut, maka semiotika dapat disebut dengan ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda atau simbol. Tanda merupakan segala sesuatu yang diamati oleh manusia serta mengandung makna.
Ilmu dasar semiotika merupakan suatu ilmu yang mamberikan pemaparan mengenai pesan atau kode. Bagaimana cara manusia dapat memahami setiap pembicaraan dari orang lain, yakni menggunakan transfer kode atau pesan yang mengandung arti dan makna. Maka dalam hal ini, akan menimbulkan kemunculan suatu peresapan pemikiran yang disebut dengan encoding dan decoding. Encoding merupakan proses mengubah pemikiran atau ide ke dalam sebuah pesan atau simbol. Sedangkan decoding merupakan kebalikan dari encoding yaitu proses menafsirkan pesan dari apa yang telah didapatkan dari encoder.
Pada kesimpulannya semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda, pengkajian tanda untuk menghasilkan makna. Selain itu, semiotika juga mempelajari tentang sistem, aturan, dan tanda yang memiliki arti. Konsep dasarnya adalah sebuah tanda yang memiliki makna tersendiri, begitupula dengan pesan. Ada 3 unsur dalam pesan yaitu tanda dan simbol, bahasa, serta wacana (John Powers, 1995). Tanda merupakan sebuah dasar dari adanya komunikasi, makna dapat dihasilkan dari adanya hubungan ide atau fiilosofi yang dibarengi dengan tanda. Tanpa memahami teori tanda ini maka pesan yang disampaikan akan bersifat tidak jelas dan dapat membingunkan receiver.
Sumber Referensi :
Mudjiyanto, Bambang dan Emilsyah Nur. 2013. Semiotika dalam Metode Penelitian Komunikasi. Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS. Vol 16 No. 1.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : Fiqih Arina Rahmah
BalasHapusNIM : 182022000027 / B1
PRODI : Ilmu Komunikasi /semester 4
Metode Penelitian
Semiotik juga disebut studi semiotik dalam tradisi saussurean disebut semologi adalah senbagai tudi tentang makna kepuasan. Semiotik termasuk studi tentang tanda – tanda dan proses tanda, indikasi, kemikiran, analogi, simbolisme, makna dan komunikasi. Menurut Roland Barthes semiotika bukanlah suatu perkara, ilmu pengetahuan, disiplin ilmu, mempelajari, menggerakan. Semiotika memiliki tujuan untuk menerjemahkan dan menginteprentasikan sign balik yang berupa verbal. Sign dalam semiotika komunikasi dalam penelitian barthes yang menjelaskan bahwa sign tidak berdiri sendiri sebagai suatu tanda atau hal yang memiliki arti dibaliknya, namun sign merupakan kombinasi dari signifier. Signifier adalah suatu hal yang berbentuk, benda , dan visual yang bisa kita terima di panca indra manusia.
Dalam kehidupan manusia tak lepas dari kata makna, persepsi atau pemahaman terhadap suatu yang ada di depan mata kita. Kita bisa melihat benda di sekeliling kita, kita memikirkan bentuk dan wujud benda yang ada di sekeliling kita. Kita bisa melihat dan mengetahui apa nama dari suatu benda tersebut. Misalnya kita sedang berjalan dan menemukan sepanduk terpasang di sebuah gang yang bergambar orang memakai masker, kita akan menfsirkan bahwa kita harus memakai masker untuk cara mencegah penularang penyebaran virus yang lagi di bumi kita. Mengapa kita menafsirkan seperti itu. Karena dengang menggunakan masker bisa mencega penyebaran virus covid-19, meskipun kita tidak diberi tahu secara lisan.
Sign bagian dari sistem, kapan pertama kali kalian mengetahui bahwa memakai masker adalah cara mencegah penyebaran virus. Mungkin kaian mengetahui hal tersebut dari orang tua , kerabat, dan iklan tv yang menayangkan cara mencegah penyebaran virus. Hal tersebut menunjukan bahwa sign tidak bisa berdiri sendiri, melainkan berdiri di bagian sistem yang terus terpelihara dari generasi ke generasi. Karena kita sudah tahu bahwa gambar orang memakai masker adalah tanda untuk kita agar kita mengunakan masker. Kita harus mengunakan masker untuk berpergian ke mana saja. Dan karena sistem yang mempertahankan sign akan makna dari gambar orang menggunakan masker, kita akan bertindak menggunakan masker untuk berpergian membeli kebutuhan sehari – hari.
Mungkin anda pernah berpergian untuk membeli kebutuhan sehari – hari anda lupa tidak menggukankan masker, namun ketika anda melihat gambar orang mengunakan masker. Otomatis anda ingat bahwa kalau berpergian harus menggunakan masker. Anda secara tidak langsung mencari apotik terdekat untuk membeli masker. Sign memiliki banyak sifat yang berperinsip dasar yang perlu anda ketahui yaitu yang pertama sign bukan sesuatu yang mutlak. Meskipun memiliki makna tertentu sign bukan sesuatu yang mutlak dan memiliki arti selamanya seperti itu. Seiring dengan berjalanya waktu, sign tersebut dapat berubah ubah. Yang kedua sign memiliki makna konotatif dan denotatif, dalam makna denokatif yang bermakna sebenarnya dan sama dengan apa yang terlibat atau makna yang rasional dan logis. Sedangkan konotatif yang sesuatu cenderum bersifat imlisit. Dan yang terakhir sign yang mengalami pergerakan makna, hal ini mengacu pada fenomena bahwa makna konotatif yang lebih dipakai dan diterapkan untuk memmahami suatu fenomena dalam sosial masyarakat.
Nola Aisyah Subagiyo
BalasHapus182022000028
Ilmu Komunikasi / A1 / Semester 4
Metode Penelitian Komunikasi
Semiotika
Semiotika yaitu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti. Misalnya tanda lalu lintas, aturan,atau konvensinya adalah bila warna lampu merah berarti berhenti, warna lampu kuning berarti bersiap-siap, dan warna lampu hijau berarti jalan. Tanda mempunyai dua aspek, yaitu penanda dan petanda. Ada beberapa macam tanda pada hubungan antara penanda dan petanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Tanda formal menandai suatu konsep atau arti tanda. Bentuk formal itu bermacam-macam sesuai dengan penginderaan panca indera. Tetapi yang paling penting yaitu tanda verbal dan visual. Tanda verbal adalah tanda kebahasaan, sedangkan tanda visual adalah tanda yang dapat dilihat. Dalam kesusatraan ada dua macam sistem tanda, yaitu sistem tanda tingkat pertama dan sistem tanda tingkat kedua. Hal ini disebabkan karya sastra itu menggunakan bahan bahasa yang sudah merupakan tanda yang bersistem. Dalam hubungan ini bahasa adalah sistem tanda tingkat pertama. Untuk menjadi karya sastra, bahasa ini ditingkatkan menjadi sistem tanda tingkat kedua, yaitu kesusastraan itu sendiri. Pendekatan semiotika untuk penelitian dibedakan menjadi dua jenis semiotika, yaitu semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pendekatan pada teori produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima, kode, pesan, saluran komunikasi, dan acuan. Semiotika komunikasi terjadi pada iklan, surat kabar, televisi, radio, atau sarana komunikasi media massa lain. Semiotika signifikasi memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam konteks tertentu. Semiotika signifikasi ini terjadi pada penelitian karya satra ataupun teks yang memerlukan pemaknaan lainnya.
Jadi menurut saya, semiotik merupakan ilmu tentang tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya. Manusia menciptakan tanda-tanda tersebut dengan sistem atau aturan-aturan tertentu yang saling dipahami.
Referensi :
[Semiotika : Teori, Metode, dan Penerapannya (Racmat Djoko Pradopo)]
Nama : Feirriza Reninda
BalasHapusNim : 182022000052 / A1
Semiotik disebut sebagai ilmu tentang simbol atau tanda yang menganalisis dari kejadian-kejadian yang menimbulkan arti yang digunakan untuk menginterpretasikan pesan atau tanda dalam proses komunikasi. Pada dasarnya semiotik akan mempelajari bagaimana kemanusiaa dan memaknai hal-hal atau pemikiran. Penelitian ini hanya memaparkan situasi atau wacana, tidak mencari hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Jenis penelitian semiotik menggunakan pendekatan kualitatif atau data yang tidak menggunakan angka dan bilangan, yang mana penelitian ini mengidentifikasi objek yang diteliti untuk dipaparkan, dianalisis, dan kemudian ditafsirkan maknanya.
*tanggapan saya dapat dikatakan bahwa Ferdinand de Saussure dan pencetus teori semiotik lainnya menganggap bahwa manusia menginterpretasikan sesuatu atas dasar ilmu semiotik yang dimilikinya dan ilmu tersebut dipengaruhi oleh pengalaman yang dialami oleh manusia.
Referensi :
http://digilib.unila.ac.id/260/10/Bab%203.pdf
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Vio Nora Ilham Jalestara
BalasHapusNIm : 182022000059
kelas :A1
Arti semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan didalam dunia ini,ditengah-tengah manusia, dan bersama-sama manusia. Kata“semiotika” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani,semeion yang berarti “tanda”atausame yang berarti “penafsir tanda”. Semiotika berasal dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika. “tanda”pada masa itu masih bermakna sesuatuhal yang menunjukan pada adanya hal lain.
Tanggapan saya semiotika ialah berguna untuk menerjemahkan suatu simbol atau tanda contohnya adanya Sungai berarti ada air dihutan tersebut
Refrensi : MAKALAH SEMIOTIKA -METODE PENELITIAN KUALITATIF (Rentika Christya)
Nama : Mochammad Firman Hidayatullah
BalasHapusNim. : 182022000124/ B1 / 4
Matkul : Metode Penelitian Komunikasi
Menurut tanggapan saya Semiotik adalah sebuah ilmu atau studi tentang tanda tanda dan proses tanda, indikasi , penunjukan , kemiripan , analogi , metafora , simbiolisme , makna dan Komunikasi. Semiotik berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik jelas padat. Semiotik itu sendiri ada 3 macam yaitu :
1. Semantik : hub antara tanda2 dan hal2 yg mereka lihat yaitu denotata atau artinya.
2. Sintaksis : hub antara karakter dalam struktur formal.
3. Fragmatik : hub atara tanda dan agen.
Nama: Inez Septiya Rosalinda
BalasHapusNim: 182022000016
Prodi: Ilmu Komunikasi/A1
Matkul: METPENKOM
Resum Semiotik
• Pembahasan Semiotik
Semiotik adalah disiplin ilmu yang menelaah tanda (termasuk pengertian simbol, indeks, ikon) dan karya seni yang merupakan komposisi tanda baik secara verbal maupun non verbal. Semiotik menjadi salah satu kajian bahkan menjadi tradisi dalam teori komunikasi. tradisi semiotik terdiri dari sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda mempresemtasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi luar tanda-tanda itu sendiri. Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkontribusi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak terlepas dari persepsi atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat dimana simbol tersebut diciptakan. Kode kultural yang menjadi salah satu faktor kontruksi makna dalam sebuah simbol menjadi aspek yang penting mengetahui konstruksi pesan dalam tanda tersebut. Kontruksi makna yang terbentuk inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya ideologi dalam sebuah tanda. Sebagai salah satu kajian pemikiran dalam cultural studies, semiotik, tentumya melihat bagaimana budaya menjadi landasan pemikiran dari pembentukan makna dalam satu tanda. Semiotik mempelajari sitem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
• Tanggapan
Menurut saya semiotik merupakan sebuah proses dalam memahami atau memaknai sebuah pesan ataupun sebuah tanda baik secara verbal maupun non verbal. Dalam semiotik juga biasanya digunakan dalam sebuah pendekatan analisis teks.
Nama: Aldif Athalla Naufal
BalasHapusNim: 182022000004
Prodi: ILMU KOMUNIKASI
Kelas: A1
Semester: 4
Tugas: Metpenkom ( Semiotik )
Semiotik
Semiotik adalah sudut pandang, dan semiotika adalah tanda yaitu terdapat pada ilmu di dalam komunikasi yang menerapkan pembelajaran mengenai simbol – simbol maupun tanda – tanda yang di buat oleh seorang karya seni untuk, membantu manusia untuk mempelajari ilmu symbol yang telah, di terapkan di mana - mana yang dimana harus membuka dan mempelajari makna yang terkandung, di dalam, makna tersebut.
Yang bisa membawa kita untuk keselamatan maupun simbol semangat yang bisa membawa kita dalam kebaikan, dan ilmu hidup untuk di terapkan dan di amalkan, untuk mencari kehidupan yang bermakna dan berarti, untuk masa depan.
Maka dari itu perlunya kita seorang manusia mempelajari tidak hanya karya seni tulis, maka kita juga harus mempelajari karya – karya senin lainnya yaitu salah satunya karya seni simbol, yang di munculkan dengan gambar – gambar, yang di dalamnya terkandung makna.
Dan mempelajari karya seni tersebut harus, satu persatu tidak bisa langsung banyak, bila nantinya sudah mengerti kita bisa, melakukan sesuai makna yang terkandung di dalamnya.
Tanggapan
Banyak sekali Makna – Makna, Simbol - Simbol, yang dapat dipelajari sesuai simbol – simbol untuk mempelajari arti simbol tersebut yang, berguna jika kita tidak mengetahui, maka kita bisa, mencari tau tentang arti simbol tersebut, dan kemudian jika sudah mengetahui hendaknya, kita melakukannya, jika tidak kita akan salah dalam melangkah.
jika sudah mengkaji ilmu komunikasi tentang karya seni semiotik, maka jangan sampai di langgar apalagi tidak di jalankan, maka otomatis hanya tau isinya tanpa menerapkannya, maka, hidup akan terasa tidak nyaman dan merasa gelisah, di karenakan banyak pelanggaran yang, membuat dia menjadi takut akan apa yang menimpa.
Bila di lakukan akan merasakan, oleh karena itu ada yang menindak yaitu kepolisian dengan menilang si pengendara tersebut, karena dia melanggar rambu, maka rambu tersebut adalah salah satu simbol yang harus di ketahui dan di terapkan, maupun di jalan maupun di rumah dan di lingkungan masyarakat.
Contoh:
Simbol lalu lintas, pasti kita seberapa mengetahuinya tentang makna tersebut, lalu kita mempelajarinya, dengan salah satu simbolnya. Di dalam simbol terdapat komunikasi yang disampaikan maka dari itu kita harus banyak mengkaji ilmu komunikasi semiotik tentang banyak karya – karya seni maupun tulisan dan symbol, maka dari itu perlunya kita mengetahui dan mempelajari arti simbol rambu, untuk keselamatan kita, dan nantinya akan merasa nyaman, dan akan selamat di jalan.
Referensi: https://serupa.id/semiotika-pengertian-simbol-dan-tanda-tanda/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Alifia Shila F
BalasHapusNim : 182022000053/A1 semester 4
Tradisi Semotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri (Little John, 2009 : 53). Ada tiga aspek terpenting, yakni : Tanda (konsep utama yang dijadikan sebagai bahan analisis di mana didalam tanda terdapat makna), Acuan tanda atau objek (konteks sosial yang dalam impresentasinya dijadikan sebagai aspek pemaknaan atau yang dirujuk oleh tanda tersebut), Penggunaan tanda (konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu)
Semiotika yakni cabang dari ilmu filsafat yang berkembang di bidang bahasa, kemudian berkembang merambah bidang seni. Semiotika terbagi menjadi 2 jenis, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi.
Semiotika komunikasi memfokuskan pada teori produksi tanda yang salah satunya mengasumsikan adanya 6 faktor (pengirim, penerima, kode, pesan, saluran komuniksi, acuan). Sedangkan semiotika signifikan memfokuskan pada tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks, yang diutamakan pada teori ini adalah pemahamannya.
Tanggapan saya, semiotik mempelajari tentang tanda-tanda yang memiliki arti tersendiri yang dibuat manusia untuk berkomunikasi antar sesama.
Referensi : http://arifbudi.lecture.ub.ac.id/2014/03/semiotik-simbol-tanda-dan-konstruksi-makna/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemiotik merupakan sebuah logika yaitu tentang teori sebuah tanda-tanda yang mempelajari ilmu umum yang berhubungan tentang tanda,yang dapat mempengaruhi sebuah kehidupan dalam masyarakat.namun semiotik dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu semiotik pragmatik yang tidak lain adalah membahas tentang sebagai sistem tanda sehingga dapat menjabarkan asal-usul tanda,yang kedua adalah semiotik sintaktik yaitu menjabarkan tentang kombinasi tanda tanpa memperhatikan sebuah maknanya terhadap subyek .lalu yang ketiga adalah semiotik semantik yaitu menjabarkan sesuatu tanda namun sesuai dengan arti yang disampaikan .dalam pendekatan semiotik .namun secara sederhana ferdinand de Saussure yang merupakan seorang swiss yaitu dasar ilmu bahasa menjadi sebuah gejala yang dijadikan objek studi.namun salah satu titik tolak Saussure adalah bahasa yang harus dipelajari sebagai sistem tanda,namun merupakan bukan satu-satunya tanda.sehingga kedua filsuf tersebut dibedakan oleh sebutan yang terhadap ilmu tanda semiotika oleh Piercedan semiologi oleh Saussure yang terinsiprasi tentang sebuah pemahaman yaitu kearah Pierce karena segala yang muncul dapat mengenai dseimologi dan semiotika yang beranjak dari ahli lingusistik ,hingga semiotika terdiri dari 2 aliran utama yaitu bahasa Pierce dan bahasa sebagai pemandu Saussure.karena tanda adalah sangat penting sehingga dalam sebuah penelitian semiotika dapat dipilih adalah tanda-tanda yang sangat penting.dalam semiotik komunikasi maka akan dicari tanda-tanda yang penting yaitu tanda sebagai penyampaian pesan pengirim kepada penerima.
BalasHapusContoh: ketika bintang iklan mengenakan pakaian muslim dengan membintangi iklan hijab maka dirinya merupakan bentuk untuk mengkomunikasikan dirinya kepada para masayarakat yang melihatnya bahwa dirinya menjadi simbol bahwa wanita tersebut merupakan wanita muslimah yang cantik ,sopan dalam mengenakan pakaiannya.menandakan bahwa wanita tersebut baik dalam menjaga diri dalam berpakaian.
Tanggapan saya mengenai semiotik:
merupakan bahwa semiotik tidak dapat berkembang pesat ,karena perkembangan semiotik merupakan salah satu cabang ilmu yang mungkin tergolong ke dalam ilmu tua yang baru. Namun semiotika pertama kali dikembangkan dan digunakan dalam sistem tanda ,dan penanda dapat dilihat sebagai wujud fisik yang seperti pada konsep didalamsebuah karya sastra ,namun petanda dapat dilihat sebagai makna yang ada dibalik wujud fisik yang berupa nilai-nilai.namun dalam semiotik Roland Barthes 1915-1980 dapat mengembangkan dua tingkat petanda yaitu detonasi dan konotasi. sangat penting sehingga dalam sebuah penelitian semiotika dapat dipilih adalah tanda-tanda yang sangat penting.dalam semiotik komunikasi maka akan dicari tanda-tanda yang penting yaitu tanda sebagai penyampaian pesan pengirim kepada penerima.
Refrensi:
https://www.google.co.id/url?q=http://eprints.upgris.ac.id/311/1/buku%2520semiotika.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwj9z8b5mp_pAhWFfH0KHcFsBLUQFjABegQICBAB&usg=AOvVaw2NbuhIT9sjQl3aq0ymnuyF
Nama :Anggi Puspita Dewi
HapusNim :182022000024/A1
Nama : Anggi pusita dewi
BalasHapusNim : 182022000024/A1
Semiotik merupakan sebuah logika yaitu tentang teori sebuah tanda-tanda yang mempelajari ilmu umum yang berhubungan tentang tanda,yang dapat mempengaruhi sebuah kehidupan dalam masyarakat.namun semiotik dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu semiotik pragmatik yang tidak lain adalah membahas tentang sebagai sistem tanda sehingga dapat menjabarkan asal-usul tanda,yang kedua adalah semiotik sintaktik yaitu menjabarkan tentang kombinasi tanda tanpa memperhatikan sebuah maknanya terhadap subyek .lalu yang ketiga adalah semiotik semantik yaitu menjabarkan sesuatu tanda namun sesuai dengan arti yang disampaikan .dalam pendekatan semiotik .namun secara sederhana ferdinand de Saussure yang merupakan seorang swiss yaitu dasar ilmu bahasa menjadi sebuah gejala yang dijadikan objek studi.namun salah satu titik tolak Saussure adalah bahasa yang harus dipelajari sebagai sistem tanda,namun merupakan bukan satu-satunya tanda.sehingga kedua filsuf tersebut dibedakan oleh sebutan yang terhadap ilmu tanda semiotika oleh Piercedan semiologi oleh Saussure yang terinsiprasi tentang sebuah pemahaman yaitu kearah Pierce karena segala yang muncul dapat mengenai dseimologi dan semiotika yang beranjak dari ahli lingusistik ,hingga semiotika terdiri dari 2 aliran utama yaitu bahasa Pierce dan bahasa sebagai pemandu Saussure.karena tanda adalah sangat penting sehingga dalam sebuah penelitian semiotika dapat dipilih adalah tanda-tanda yang sangat penting.dalam semiotik komunikasi maka akan dicari tanda-tanda yang penting yaitu tanda sebagai penyampaian pesan pengirim kepada penerima.
Contoh: ketika bintang iklan mengenakan pakaian muslim dengan membintangi iklan hijab maka dirinya merupakan bentuk untuk mengkomunikasikan dirinya kepada para masayarakat yang melihatnya bahwa dirinya menjadi simbol bahwa wanita tersebut merupakan wanita muslimah yang cantik ,sopan dalam mengenakan pakaiannya.menandakan bahwa wanita tersebut baik dalam menjaga diri dalam berpakaian.
Tanggapan saya mengenai semiotik:
merupakan bahwa semiotik tidak dapat berkembang pesat ,karena perkembangan semiotik merupakan salah satu cabang ilmu yang mungkin tergolong ke dalam ilmu tua yang baru. Namun semiotika pertama kali dikembangkan dan digunakan dalam sistem tanda ,dan penanda dapat dilihat sebagai wujud fisik yang seperti pada konsep didalamsebuah karya sastra ,namun petanda dapat dilihat sebagai makna yang ada dibalik wujud fisik yang berupa nilai-nilai.namun dalam semiotik Roland Barthes 1915-1980 dapat mengembangkan dua tingkat petanda yaitu detonasi dan konotasi. sangat penting sehingga dalam sebuah penelitian semiotika dapat dipilih adalah tanda-tanda yang sangat penting.dalam semiotik komunikasi maka akan dicari tanda-tanda yang penting yaitu tanda sebagai penyampaian pesan pengirim kepada penerima.
Refrensi:
https://www.google.co.id/url?q=http://eprints.upgris.ac.id/311/1/buku%2520semiotika.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwj9z8b5mp_pAhWFfH0KHcFsBLUQFjABegQICBAB&usg=AOvVaw2NbuhIT9sjQl3aq0ymnuyF
Nama : Adella Eka Ridwanti
BalasHapusNim : 182022000085
Kelas : Ilmu Komunikasi A2
Menurut pendapat saya semiotik yaitu sebuah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari fungsi tanda dalam teks , agar pembacanya dapat memahami dan menangkap pesan yang terkandung didalamnya. Namun konsekuensi apabila menggunakan semiotik sebagai pendekatan dalam mengkaji teks adalah peneliti berada dalam kapasitas sebagai pembaca. Oleh karena itu analisis ini bisa dipandang sebagai hasil pembacaan seorang pengkaji teks, jadi kemungkinan bahwa hasil pembacaan yang telah dilakukan peneliti akan berbeda dengan kesimpulan pembaca lain.
Referensi buku Semiotik Metodologi Penelitian : Ali Romdhoni
Nama : Lusiana Indah Setyo Putri
BalasHapusNIM : 182022000006 / B1
Tanggapan :
Semiotik adalah sebuah ilmu yang mempelajari tanda, seperti bahasa, kode, sinyal, symbol, lambang dan analisis penandaan itu berfungsi. Sesuatu yang dapat diamati dapat disebut dengan tanda sehingga tanda tidak terbatas pada benda. Adanya peristiwa, struktur dalam sesuatu, suatu kebiasaan, juga dapat disebut dengan tanda.
Kajian semiotic mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Tanda membentuk persepsi manusia, lebih sekedar merefleksikan realitas yang ada. Dalam kajian semiotika tidak saja memberikan jalan atau cara dalam mempelajari komunikasi, tapi juga memiliki efek yang hampir setiap aspeknya digunakan dalam teori komunikasi.
Pengembangan semiotika dalam bidang studi dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu Semantic, Syntatics, dan Pragmatics. Semiotika sering digunakan dalam analisis teks. Di dalam analisis semiotika, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hal itu disebabkan karena asumsi dasar semiotika adalah kajian tentang tanda, dimana dalam memaknainya setiap orang akan berbeda-beda sesuai dengan budaya, ideologi, dan pengalaman yang dialami.Maka dari itu, semiotika yang digunakan sebagai metode tafsir tanda memiliki sifat yang subjektif. Semiotika akan lebih sesuai menggunakan pendekatan kualitatif karena metode penelitian kualitatif bersifat subjektif sehingga instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Fitriyah Amaliyah Firdaus
BalasHapusNIM & SMT : 182022000068 / 4
Prodi : Ilmu Komunikasi A2
Secara umum, semiotika merupakan suatu kajian ilmu yang mengkaji tentang tanda. Sedangkan Sobur (2003, hal 15) mengungkapkan bahwa semiotika merupakan suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Ada 9 macam semiotik menurut Pateda (2001, hal 29), yaitu:
- Semiotik analitik : menganalisis tentang tanda.
- Semiotik deskriptif : memperhatikan sistem tanda.
- Semiotik faunal : memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan.
- Semiotik kultural : menelaah sistem tanda yang berlaku dalam suatu kebudayaan.
- Semiotik naratif : menelaah sistem tanda dalam narasi (mitos atau folklore).
- Semiotik natural : menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam.
- Semiotik normatif : menelaah sistem tanda yang dibuat manusia berupa norma-norma.
- Semiotik sosial : menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa.
- Semiotik struktural : menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Jadi, semiotika pada prinsipnya adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari apa pun yang bisa digunakan untuk mengungkapkan suatu kebohongan. Jika sesuatu tersebut tidak dapat digunakan untuk mengatakan suatu kebohongan, maka tidak bisa pula digunakan untuk mengatakan kebenaran.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Nina Kuswatun Khotimah
BalasHapusNIM : 182022000114 / B1
Tanggapan:
Semiotik berasal dari kata Yunani yaitu Semeon yang berarti tanda. Jadi semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti bahasa, kode, sinyal, symbol. Dan merupakan ilmu analisis tanda / studi tentang bagaimana system penandaan berfungsi. Dari berbagai buku semiotik, sebagian besar menyebutkan bahwa ilmu ini dengan tokohnya yaitu Ferdinand De Saussure (1857-1913).
Secara terminologis, semiotik merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda. Bukan hanya merangkum system bahasa saja, akan tetapi juga merangkum lukisan, ukiran, symbol didalam peradaban manusia. Sementara itu, objek yang dijadikan untuk diteliti menggunakan semiotik adalah tanda yang dihasilkan oleh manusia. Karena pada abad ke-20, penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya akan dipelajari secara lebih sistematis. Ada beberapa klarifikasi jenis analisis semiotika sampai saat ini, yaitu :
a. Semiotic analitik adalah semiotic yang menganlisis tanda.
b. Semiotic deskriptif adalah semiotic yang memperhatikan system tanda yang kita alami sekarang.
c. Semiotic faunal zoosemiotic adalah semiotic yang memperhatikan tanda yang dibuat oleh hewan.
d. Semiotic cultural adalah semiotic khusus yang menelaah system tanda yang ada pada kebudayaan masyarakat.
e. Semiotic naratif adalah semiotic yang membahas system tanda dalam narasi mitos atau cerita lisan.
f. Semiotic natural adalah semiotic yang menelaah tanda yang dihasilkan oleh alam.
g. Semiotic normative adalah semiotic khusus membahas system tanda yang dibuat manusia yang berwujud norma-norma.
h. Semiotic sosial adalah semiotic yang menelaah tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud lambing dalam rangkaian kata atau kalimat.
i. Semiotic structural adalah semiotic khusus yang menelaah tanda yang dimanifestasikan melalui bahasa.
Tanda diklarifikasikan dalam 3 jenis yaitu Simbol (tanda yang melambangkan ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan), Indeks (tanda yang menunjukkan ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan), Ikon (tanda yang menggambarkan ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan). Dan dalam penelitian itu sendiri, ada beberapa cara bagaimana agar sebuah teks bisa validitas dalam penilitian semiotik, dan dapat ditinjau dari :
1. Keterlibatan, seberapa besar keterlibatan peneliti pada objek yang diteliti sesuai dengan focus penelitian yang dipilih.
2. Ketekunan, memperkirakan semua aspek dalam proses pemaknaan teks, memperhatikan semua aspek dan konteks, kontekstualisasi dari suatu teks.
3. Peneliti apakan melakukan tringgulasi data, baik tringgulasi metode maupun tringgulasi sumber data.
Nama : Aura Intan S
BalasHapusNim : 182022000058/A1/4
Semiotika yakni metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Memaknai berarti objek-objek tidak hanya membawa informasi, tetapi juga terstruktur dari tanda. Semiotika memecah-mecah menjadi bagian-bagian, lalu menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas. Ide dasar nya adalah pesan dan kode. Satu-satunya cara pesan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain adalah menggunakan kode. Encoding adalah proses mengubah pikiran atau komunikasi ke dalam pesan. Decoding adalah proses membaca pesan dan memahami artinya. semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi.
Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode, pesan, saluran komunikasi, dan acuan serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Semiotika signifikasi yang diutamakan adalah pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya. Semiotika terdiri dari tiga elemen utama, (1)Tanda (2)Acuan (3)Pengguna tanda. Saussure merumuskan dua cara pengorganisasian tanda ke dalam kode, yaitu:(1) Paradigmatik, merupakan sekumpulan tanda yang dari dalamnya dipilih satu untuk digunakan. (2)Syntagmatic, merupakan pesan yang dibangun dari paduan tanda-tanda yang dipilih.
Tanggapan : menurut saya dari materi tersebut, Semiotika penting dalam metode penelitian untuk mempelajari/menguji tanda. Mempelajari objek untuk mengetahui informasi yang tertata dengan adanya tanda. Semiotika melibatkan dan menekankan komunikasi dan pertukaran informasi secara menarik. Dalam sistem semiotika adanya hubungan antara tanda harus memungkinkan komunikator untuk mengarah pada kesatuan yang sama.
Referensi : Bambang Mudjiyanto,Emilsyah Nur.2013.Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi.Volume 16 No.1.
Nama : Dimas Akbar Joffianda P.A
BalasHapusNIM : 182022000069
Prodi : Ilmu Komunikasi A2
Semester : 4
Dalam Semiotika komunikasi terdapat tanda - tanda yang penting untuk berkomunikasi, yaitu tanda - tanda untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima. Tiap - tiap jenis komunikasi ada atau mempunyai aturan, sistem sesuai dengan jenisnya.
Misalnya: Iklan memiliki konvensi tanda untuk persuasi, terutama tanda - tanda ikonik dalam televisi atau surat kabar, tanda - tanda verbal untuk menarik perhatian massa. Hal ini disebabkan oleh iklan itu memiliki tujuan tertentu, yaitu untuk menarik perhatian massa agar membeli sesuatu yang di iklankan.
Referensi Buku Semiotika Teori, Metode, Penerapan : Rachmat Djoko Pradobo
Nama : Syafrilla Ainayatul Rifhan
BalasHapusNIM : 182022000065
Prodi : Ilmu Komunikasi A2 / Semester 4
Semiotika ialah suatu kajian ilmu yang membahas tentang tanda atau simbol. Di dalam penelitian semiotika juga bisa dikatakan suatu ilmu atau metode analisi untuk mengkaji data. Dalam hal ini semiotika menganggap bahwa fenomena sosial pada masyarakat dan kebudayaan ialah termasuk tanda – tanda. Semiotika juga mempelajari mengenai sistem, aturan dan konvensi yang memungkinkan tanda tersebut memiliki arti. Menurut Pateda (2001, hlm. 9) mengungkapkan terdapat Sembilan macam semiotik yaitu, semiotik analitik, semiotik deskriptif, semiotik faunal, semiotik kultural, semiotik naratif, semiotik natural, semiotik normatif, semiotik sosial, semiotic struktural. Semiotik mempelajari tentang keberadaan suatu tanda, dimana presepsi dan pandangan tentang realitas, dikonstruksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial. Tanda juga dapat membentuk persepsi manusia, lebih dari sekedar merefleksikan realitas yang ada.
Nama : Ahmad Fajrul Irhami
BalasHapusKelas : A2 / SMT 4
NIM : 182022000119
Semiotika berasal dari bahasa Yunani, „semeion’ yang berarti tanda. Jadi Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign), berfungsi sebuah tanda dan produksi makna (Tinarbuko,2010:12). Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi tetapi juga mengkonstitusi system terstruktur dari tanda (Sobur,2009:15).
Jadi dapat disimpulkan, semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda yang terjadi di masyarakat, seperti fenomena sosial yang terjadi dan ada pada masyarakat. Tanda tersebut memiliki arti tersendiri, dengan kata lain semiotika tersebut mempelajari relasi diantara komponen tanda.
Referensi : Jurnal PPKM II (2016) 106-113 “ANALISA SEMIOTIKA KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT LINGKUNGAN HIDUP” Sinung Utami Hasri Habsari
Nama : M Iqbal Firjatulloh
BalasHapusKelas : Ilmu Komunikasi A1
Nim : 182022000036
Teori Semiotik dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure (1857-1913). Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan pertanda (signified). Penanda dilihat sebagai bentuk/wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedang pertanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi dan/atau nilai-nlai yang terkandung didalam karya arsitektur. Eksistensi semiotika Saussure adalah relasi antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi, biasa disebut dengan signifikasi. Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau konvensi tertentu. Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat memaknai tanda tersebut. Menurut Saussure, tanda terdiri dari: Bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified.
Menurut tanggapan saya, teori semiotic sangat penting dalam berkomunikasi guna untuk mengetahui seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut.
Referensi : http://junaedi2008.blogspot.com/2009/01/teori-semiotik.html
NAMA : ERIKA FEBRIANI
BalasHapusNIM : 182022000111
PRODI : ILMU KOMUNIKASI/SEMESTER 4/A2
¬-SEMIOTIK¬-
Dalam komunikasi, semiotik sendiri memiliki arti mengenai kajian yang membahas simbol dalam produksi sosial atau komunikasi terhadap sistem tanda yang bertujuan untuk menganalisa mengenai hal lain. Semiotik sendiri mempunyai penjelasan bahwa setiap simbol yang ada mempunyai persepsi atau pemaknaan yang berbeda tergantung sudut pandang penglihatnya. Semiotika memiliki hubungan yang erat dengan bidang linguistik yang dimana suatu bidang mempelajari tentang struktur bahasa yang lebih spesifik. Selain mempelajari tentang bidang linguistik, semiotika juga mempelajari tentang sistem tanda pada bidang non-linguistik. Semiotika dinilai memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari, bahwa semiotik selalu melihat fenomena-fenomena budaya dalam ruang lingkup yang lebih luas dan berhubungan dengan komunikasi.
Tanggapan saya mengenai kajian semiotik adalah bahwa semiotik yang memiliki arti sebagai pemaknaan simbol mempunyai jaringan yang luas dalam kajian ilmunya. Dalam kajian semiotik kita akan dapat mengetahui bagaimana cara memaknai sebuah simbol dengan pemikiran yang rasional dan logis sehingga dalam penelitian kajian ini memiliki peran yang penting didalamnya.
Prilya Dwi Ozyza
BalasHapusIlmu Komunikasi B1/ 4
1820222000039
Semiotik menurut saya adalah studi tentang makna keputusan dan termasuk proses tanda bisa disebut semiosis, indikasi, penunjukkan, dan dasarnya, analisis semiotik memang merupakan sebuah sesuatu untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca teks atau narasi/wacana tertentu. Analisisnya bersifat paradigmatic dalam arti berupaya menemukan makna termasuk dari hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah teks maka orang sering mengatakan semiotik adalah upaya menemukan makna berita di balik berita. Karena dengan menggunakan semiotik dalam studi media massa kita dapat mengajukan berbagai pertanyaan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Mohammad Rifkie Fachriza
BalasHapusNim/ Smt: 182022000093/ 4
Prodi/ Kelas: Ilmu Komunikasi/ B1
semiotika sebagai metode untuk meneliti tanda, penggunaan tanda-tanda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. kegunaan semiotika tidak dapat dipisahkan dari pragamatik, yaitu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan tanda, apa reaksi manusia ketika berhadapan dengan tanda. Kita tidak hanya mengetahui bagaimana isi pesan yang hendak disampaikan, melainkan juga bagaimana pesan dibuat, simbol-simbol apa yang digunakan untuk mewakili pesan-pesan tersebut. Dalam hal tersebut, maka semiotika dapat disebut dengan ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda atau simbol. Tanda merupakan segala sesuatu yang diamati oleh manusia serta mengandung makna. Oleh karena itu semiotik dapat menjadi metode untuk membentuk serta menganalisis bagaimana komunikasi bekerja. Teori semiotik bermanfaat sebagai alat untuk meneliti atau menyelidiki berbagai kesalahpahaman dalam komunikasi.
Referensi : https://www.google.com/amp/s/bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/23/kajian-semiotik/amp/
Nama:sahrul ali sndi
BalasHapusKelas/prodi : ilmu komunikasi /A1/182022000055
Tangapan saya tentang Pembahasan metode semiotik ini sanagt penting untuk dipelajari karena ilmu yang mempelajari tentang tanda atau simbol.dengan demikian dapat disimpulkan atau dapat dijelaskan mengenai pertimbangan pertimbngan antara tanda dan pesan dengan melakukan semiotic ini dapat diketahui dasar keselarasan antara tanda verbal dan tanda visual.dengan itu manusia bisa mampu mengamti karena pada saat melakukan metode penelitian tanda dan simbol sangat diperlukan dalam suatu penelitian agar pembuatan hipotesis berjalan dengan baik.
Menurut saya, semiotik ialah suatu ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan ekspresi. Dimana pendekatan khusus untuk meneliti sastra yang harus dikaitkan dengan masalah ekspresi seperti bahasa, situasi, simbol dan gaya. Sedangkan semiotika memiliki arti ilmu yang mempelajari tanda, fungsi tanda dan maknanya secara sistematik misalnya seperti rambu lalu lintas.
BalasHapusKomponen dasar semiotika ada 3 yaitu : 1) tanda adalah bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal untuk menjelaskan objek kepada subjek. Biasanya tanda ditujukan pada suatu hal yang nyata seperti benda, bahasa, peristiwa dan bentuk lainnya. 2) lambang adalah suatu hal yang selau dikaitkan dengan tanda yang sudah diberi sifat kultural, situasional dan kondisional yang memiliki makna dinamis, khusus, subjektif dan majas. Misalnya seperti lambang warna, lambang bunyi dan lainnya. 3) isyarat adalah suatu hal yang bersifat temporal jika ditangguhkan pemakaiannya, isyarat akan berubah menjadi tanda atau perlambang.
Jadi, semiotika adalah ilmu tentang tanda, dimana didalam semiotika terdapat penanda dan pertanda yang memiliki perbedaan hubungan makna.
Contohnya : ketika berada dijalan raya, pastinya kita akan selalu melihat rambu lintas di setiap perempatan jalan. Pada rambu lalu lintas terdapat 3 warna yaitu merah, kuning dan hijau yang memiliki arti berbeda. Unsur tanda pada rambu lalu lintas ialah "warna merah, kuning dan hijau" sedangkan unsur pertandanya ialah warna merah yang berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati dan warna hijau berarti boleh berjalan, hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna kendaraan.
Referensi :
https://www.academia.edu/32630496/RANGKUMAN_SEMIOTIK.docx
https://www.kajianpustaka.com/2018/10/pengertian-komponen-dan-jenis-semiotika.html?m=1
Nama : Elly Abriyanti
kelas : A1 SMT4
Nim : 182022000054
Nama: Muhammad Andhika Isad Pratama
BalasHapusKelas: A2/ SMT 4 Nim:182022000079
1. Dasar teori semiotik
Semiotik adalah suatu ilmu yang mempelajari sistem tanda-tanda yang rumit. Pendekatan semiotik untuk peneitian dibedakan menjadi dua yaitu semiotika komunikasindan semiotika signifikasi.
2. Metode penelitian semiotik
Dalam penelitian semiotik, hal yang dicari adalah tentang tanda-tanda yang penting , bermakna. Tanda-tanda yang bermakna itu dapat berupa ikon, indeks, atau simbol. Tanda-tanda itu memiliki makna berdasarkan sistem, aturan, atau konvensi.
3. Penerapan teori dan metode semiotik
Penerapannya dapat berupa penelitian atau analisis yang dikenakan pada bidang tertentu yang menjadi objek penelitian.
A. Interaksi sosial
Menurut van zoest (1996:133) berpendapat bahwa rangsang bagi interaksi sosial adalah semiosis, yaitu penberian dan interpretasian tanda-tanda.
B. Media massa
Dalam media massa, media pers mudah digunakan untuk penelitian semiotik. Kebanyakan objek penelitian mencari sumber untuk melestarikan pemberitaan.
4. Mengapa semiotik penting dalam penelitian ?
Hal ini dikarenakan semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Tanda-tanda dapat berupa ikon, indeks, atau simbol. Dengan mengetahui tanda-tanda, maka penelitian akan dapat dipahami dan dimengerti
Referensi: Semiotika: teori, metode, dan penerapannya
Rachmat Djoko Pradopo.
Nama : Lestari Eka Indriana
BalasHapusNIM : 182022000092
Prodi : Ilmu Komunikasi/ A2
Menurut saya semiotik yaitu salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretative dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasi kasus yang mereka kaji. Tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda,ide,keadaan,situasi,perasaan dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri. Penelitian tannda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komunikasi, tetapi memiliki pengaruh yang kuat hampir pada semua perspektif teori komunikasi.
Adapun konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika yaitu
1. Tanda yang didefinisikan sebagai stimulus yang menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain, seperti Ketika asap menandakan adanya api
2. Simbol yang biasanya menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti, termasuk arti yang sangat khusus. Beberapa ahli memberikan perbedaan yang kuat antara tanda dan simbol. Tanda realitasnya memiliki referensi yang jelas terhadap sesuatu, sedangkan simbol tidak.
Semiotika memiliki keuntungan dalam menghasilkan keuntungan dalam “deskripsi-deskipsi tebal “ yang bertekstur serta analisis-analisis yang kompleks. Karena sangat subjektif, semiotika tidak reliable dalam konteks pemahaman ilmu pengetahuan social, peneliti lain yang mempelajari teks sama dapat saja mengeluarkan sebuah makna yang berbeda. Namun, hal ini tidak mengurangi nilai semiotika karena simotika adalah tentang memperkaya pemahaman terhadap teks. Sebagai sebuah metode, semiotika bersifat interpretative dan konsekuensinya sangat subjektif. Semiotika telah diterapkan dan menjadi kajian yang melibatkan komunikasi dan transfer informasi dengan hasil yang menarik. Dalam kenyataan beberapa para ahli menyatakan bahwa segala sesuatu dapat dianalisa secara semiotic, mereka memandang semiotika sebagau ilmu interpretasi, kunci yang membuka makna dari hal besar atau kecil.
Ada dua aliran semiotic yaitu
1. Dominan di Eropa berdasarkan ahli linguistic Perancis Ferdinand De Saussure aliran ini mempelajari peran symbol dan tanda dalam kehidupan social.
2. Dominan di Amerika Utara berdasarkan karya Charles Sanders Peirce aliran ini mempelajari doktrin formal mengenai tanda dan simbol.
Nama : Ayu Diah Oktaviana
BalasHapusNIM : 182022000112
Prodi : Ilmu Komunikasi A2 / Semester 4
Tugas : menanggapi penjelasan tentang semiotik
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda yaitu sesuatu bagi seseorang yang memiliki makna yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Oleh karena itu, tanda tidak terbatas pada benda, tetapi juga dapat adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu dan suatu kebiasaan, semua itu dapat juga disebut sebagai tanda.
Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi lebih menekankan pada teori tentang produksi tanda yang diantaranya salah satunya mengasumsikan bahwa ada enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan semiotika signifikasi lebih mengutamakan pada segi pemahaman suatu tanda agar proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
Semiotika juga dapat diartikan suatu ilmu atau metode analisis yang digunakan untuk mengkaji tanda. Tanda yang dimaksud dalam hal ini adalah perangkat yang kita pakai untuk mencari jalan di dalam dunia ini, ditengah-tengah dan bersama manusia. Semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana manusia memaknai suatu hal. Memaknai dalam hal ini tidak dapat di campuradukkan dengan cara mengkomunikasikannya. Memaknai berarti suatu objek tidak hanya membawa informasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari suatu tanda. Semiotik mempelajari tentang sistem, aturan, konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti.
Dari sedikit penjelasan di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa semiotika memang sangat perlu untuk kita pelajari sebagai bahan untuk membuat sebuah penelitian. Karena dengan semiotika peneliti bisa membangun sebuah perspektif agar dapat menarik suatu hipotesis, agar menghasilkan deskripsi tebal serta memiliki analisis yang kompleks. Semiotika juga merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks. Oleh karena itu, keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode tergantung pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang sedang mereka kaji.
Referensi :
Mudjiyanto, Bambang. Emilsyah Nur. 2013. Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi. Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS. 16(1) : 73-82.
NAMA : IMRO’ATUZ SHOLICHAH
BalasHapusNIM : 182022000003
PRODI : ILMU KOMUNIKASI/A1 (4)
"MENANGGAPI PENJELASAN MENGENAI SEMIOTIKA"
Semiotika aladah salah satu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita padai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. semiotik atau penyelidikan simbol-simbol membentuk tradisi pemikiran yang penting dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan,situasi,perasaan dan kondisi diluar tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komunikasi, melainkan memiliki pengaruh yang kuat pada hampir semua perspektif yang diterapkan pada teori komunikasi. kebanyakan pemikiran semiotik melibatkan ide dasar Triad of meaning yang menegaskan bahwa arti muncul dari hubungan diantara # hal : Benda (atau yang dituju), Manusia (penafsir), dan tanda (littlejohn, 2011:53-54). Metode semiotika digunakan untuk membongkar makna konotatif yang tersembunyi dibalik teks media secara menyeluruh, sehingga susah untuk objektif karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti, budaya, pengalaman, ideologi dan lain-lainnya.
menurut saya semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang. semiotika sendiri sering digunakan dalam anilis teks. teks tersebut adalah verbal dan non verbal bisa berada dimedia apapun dan yang dimaksud dengan teks adalah pesan atau kumpulan tanda-tanda yang dikontruksi dengan mengacu genre atau media tertentu.
Nama : Faisal Dwi Cahyono
BalasHapusNIM : 182022000037
Kelas : Ilmu Komunikasi B1 / Semester 4
Tugas : Tanggapan mengenai materi Semiotik dari referensi yang saya baca
Kata semiotik/semiotika berasal dari kata Yunani Semeiotikos, semeon, yang berarti penafsir tanda. Semiotik sendiri adalah ilmu yang mempelajari system tanda, seperti halnya bahasa, kode, sinyal, symbol dan lainnya. Tokoh dalam ilmu ini adalah bapak linguistik itu sendiri yaitu Ferdinand De Saussure, dan hampir sebagian besar dari buku-buku semiotik menyebutkan De Saussure yang berperan besar dalam teori ini. Secara terminologis, semiotic adlah ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti system tanda dan proses yang berlaku bagi tanda. Obyek penelitian semiotic itu sendiri adalah tanda yang dihasilkan oleh manusia, dan penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan semiotic akan dipelajari secara lebih sistematis.
Dalam kajian semiotic, ada tiga konsep dasar semiotic yaitu, Sintaksis (mempelajari hubungan antar tanda), Semantik (mempelajari hubungan antara tanda, objek, dan interpretannya), Pragmatik (mempelajari hubungan antara tanda, pemakai tanda, dan pemakaian tanda). Dan dalam semiotic sendiri ada klasifikasi jenis analisis semiotika sampai saat ini, berikut adalah kalasifikasi dari analisis semiotika :
- Semiotik analitik (menganalisis tanda)
- Semiotik deskriptif (memperhatikan system tanda yang dialami sekarang)
- Semiotik faunal zoosemiotic (memperhatikan tanda yang dihasilkan oleh hewan)
- Semiotik cultural (menelaah system tanda yang ada di kebudayaan)
- Semiotik naratif (membahas system tanda dalam narasi mitos atau cerita lisan)
- Semiotik natural (menelaah system tanda yang dihasilkan oleh alam)
- Semiotik normative (membahas system tanda yang dibuat oleh manusia yang berupa norma)
- Semiotik sosial (membahas system tanda yang dibuat manusia yang berupa lambang, baik lambing kata maupun lambang kalimat)
- Semiotik structural (menelaah system tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa)
Dalam sebuah penelitian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian menggunakan teori Sematik, berikut hal yang harus diperhatikan :
- Keterlibatan (seberapa besar terlibat peneliti pada objek yang diteliti)
- Ketekunan (memperkirakan semua aspek dalam proses pemaknaan teks)
- Peneliti apakah melakukan tringgulasi data, baik metode maupun sumber data.
Tanda diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu Simbol atau tanda yang dapat melambangkan sesuatu, Indeks atau tanda yang dapat menunjukkan sesuatu, dan Ikon atau tanda yang menggambarkan sesuatu. Proses penyampaian symbol disebut juga tindak komunikasi. Dengan kata lain, symbol adalah media komunikasi yang berpijak dalam bidang semiotika.
Nama : Daffa Ahmadi – 182022000046
BalasHapusKelas : A1/4
Mata Kuliah : Metode Penelitian
Teori Semiotika secara umum merupakan sebuah kajian ilmu yang mengkaji tentang tanda. Didalam kajian teori tersebut, semiotika menganggap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dan budaya merupakan tanda-tanda, semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan dan konvensi-konvensi yang kemungkinan tanda-tanda tersebut memiliki makna.
Dalam teori ini terdapat 9 macam Semiotik antara lain :
1. Semiotik Analitik, yaitu semiotik yang menganalisis sistem tanda. Dalam hal ini Pierce mengemukakan bahwa semiotik ber objekkan tanda dan analisisnya menjadi ide, objek, dan makna.
2. Semiotik Deskriptif, merupakan semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang. Misal, langit yang mendung menandakan bahwa hujan tak lama lagi akan turun. Dari dulu hingga sekarang tanda tersebut masih saja sama.
3. Semiotik Faunal, yaitu semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan.
4. Sistem Kultural, sistem yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalma kebudayaan tertentu.
5. Semiotik Naratif, yaitu semiotik yang menelaah tanda dalam narasi yang berbentuk mitos dan Folklore.
6. Semiotik Natural, yaitu semiotik yang khusus untuk menelaah tanda yang dihasilkan oleh alam.
7. Semiotik Normatif, yakni semiotik yang khusus menelaah tanda yang dibuat oleh manusia.
8. Semiotik Sosial yaitu semiotik khusus menelaah tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang.
9. Semiotik Struktural, yaitu semiotik khusus untuk menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Secara singkat Sobur (2003, hlm. 15) mengungkapkan bahwa semiotika adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda disini yaitu sebuah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan keluar di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika atau dalam istilah Barhtes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memakai hal-hal (things).
Tanggapan saya mengenai teori semiotik ini sangat penting, terutama untuk meneliti sebuah komunikasi, yang dimana tanda dalam kehidupan sehari-hari selalu kita jumpai, bahkan disaat kita sedang melakukan proses komunikasi yang dalam tanda tersebut mengandung makna. Walaupun dalam pengartian tanda ini masih kurang jelas dalam komunikasi. Dengan adanya teori Semiotik ini lah kita dapat menjelaskan bagaimana makna tanda dalam sebuah komunikasi.
Maygi Angga K. - 182022000095 - B1.
BalasHapusSemiotika, ilmu tentang tanda-tanda, yang lahir pada akhir abad ke-1 9 dan awal abad ke-20 . Akan tetapi, ilmu ini baru berkembang mulai pada pertengahan abad ke-20 . Perlu dikemukakan di sini bahwa teori dan metode semiotika tidak dapat dipisahkan dengan teori strukturalisme karena seperti dikemukakan oleh Junus (1981 :17) bahwa semiotika itu merupakan lanjutan strukturalisme. Karena pentingnya semiotika dalam pemaknaan karya sastra, di sini, diuraikan teori, metode, dan penerapan semiotika dalam pemaknaan sastra secara ringkas dan garis besamya saja . Dalam uraian ini dipergunakan teori dan metode semiotika Michael Riffaterre dalam bukunya Semiotics of Poetry (1978). Dalam kajian semiotik ini kita dapat mengetahui bagaimana cara memaknai simbol dengan pemikiran yang rasional dan logis nantinya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Devi Selvia Ramadhanni
BalasHapusNim : 182022000057
Smt / Kelas :4/B1
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda tanda. Semiotika adalah studi tentang makna keputusan yang termasuk studi tetang tanda-tanda dan proses tanda, indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbiolisme, makna, dan komunikasi.
Semiotika dalam penelitian komunikasi merupakan salah satu metode penelitian yang paling interpretatif dalam menganalisis teks dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasi kasus yang mereka kaji.
Tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda menginterpretasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : farah hafhida
BalasHapusKelas : A1/182022000056/smt 4
Jawab
Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata yunani Semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefi nisikan sebagai suatu –yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya—dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya asap menandai adanya api, sirene mobil yang keras meraung-raung menandai adanya kebakaran di sudut kota.
Lebih jelas lagi, kita banyak mengenal tanda-tanda dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Misalnya, bila di sekitar rumah kita ada tetangga yang memasang janur maka itu pertanda ada ‘hajatan’ perkawinan, tetapi bila terpasang bendera warna kuning di depan rumah dan sudut jalan maka itu pertanda ada kematian. Bagi etnis tertentu seperti warga keturunan China di Jakarta justru menggunakan warna putih dari kain blacu untuk menandakan mereka merasa sangat kehilangan dan ditinggalkan orang yang mereka kasihi. Bahkan di jendela atau pintu rumah mereka ada tanda garis miring satu atau silang untuk menunjukkan siapa yang meningga
Maksud nya Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial, memahami dunia sebagai suatu sistem hubungan yang memiliki unit dasar dengan ‘tanda’. Maka dari itu, semiotika mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Ahli semiotika, Umberto Eco menyebut tanda sebagai suatu ‘kebohongan’ dan dalam Tanda ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya dan bukan merupakan Tanda itu sendiri.
Sumber :
-buku semiotik komunikasi (aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi pengarang Dr. Indiawan seto wahyu wibowo. M. Si
Nama: Ana Fieka Niswatul I
BalasHapusNIM: 182022000100
Prodi: Ilmu Komunikasi/ A2
Semiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu Semeion yang berarti tanda. Semiotika merupakan ilmu atau metode ilmiah untuk melakukan analisis terhadap tanda dan segala hal yang berhubungan dengan tanda, berfungsinya tanda dan produksi makna. Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek, peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda (Eco, 1979:6). Tanda dapat berupa ikon, indeks atau simbol. Obyek dalam studi semiotika bisa berupa gambar, kata, gerak tubuh, atau obyek material. Semiotik dalam bidang studi dikelompokan menjadi tiga yakni sematic, syntactic dan pragmatic. Terdapat beberapa tokoh semiotik yang terkenal, diantaranya ada Charles Sanders Pierce, Ferdinand de Saussure dan Roland Barthes.
Menurut saya semiotik merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, sebagai sebuah metode yang interpretatif dalam menganalisis teks. Semiotik digunakan dalam pendekatan kualitatif karena mengkaji tentang tanda, dimana dalam memaknai tanda setiap orang akan berbeda-beda tergantung dari budaya, pengalaman, ideologi dan sebagainya. Semiotika sebagai metode tafsir memiliki sifat yang subjektif. Maka dari itu akan sesuai dengan pendekatan kualitatif. Dalam melakukan penelitian semiotik dapat memilih menggunakan semiotika mana, apakah semiotika Pierce, Saussure,Bathes atau yang lainnya.
Referensi:
Ardiansah, Danus. Metode Penelitian Komunikasi Analisis Semiotik
Putri, Olivia Karunianti. 2017. Analisis Semiotik dalam Film Ki and Ka Karya R.Balki.
Nama : Asiyatul Ulfiyah
BalasHapusNim : 182022000098 / A2 / Ilkom
Matkul : Metpenkom
Semiotika berasal dari kata Yunani (Semeion) yang berarti tanda. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna.Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa,struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003). Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode(sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan Semiotika signifikasi lebih mengutamakan segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain.Teori semiotik dari Peirce, lebih menekankan pada logika dan filosofi dari tanda-tanda yang ada di masyarakat dan seringkali disebut sebagai ‘grand theory’ dalam semiotika. Sedangkan Ferdinand De Saussure lebih terfokus pada semiotika linguistik.
Sehingga dapat saya simpulkan bahwa semiotik adalah ilmu yang berhubungan dengan pengkajian tanda yang memungkinkan tanda - tanda tersebut mempunyai arti.Tanda tersebut dapat berupa gambaran,lukisan,foto,kata kata, bunyi dan bahasa tubuh. Semiotika juga merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang mereka kaji.
Refrensi : Mudjiyanto,Bambang. Emilsyah,Nur. 2013. Semiotika dalam metode penelitian komunikasi. Jurnal penelitian komunikasi,informatika dan media massa - PERKOMMAS. 16(1):73-82
Nama : Dian Arif Fajar
BalasHapusNim : 182022000094
Kelas : Ilmu Komunikasi A2 / Semester 4
Matkul : Metpenkom
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Tanda sendiri adalah apapun yang mengandung makna. Ferdinand de Saussure menyimpulkan di dalam tanda ( sign ) ada istilah signifier dan signified. Signifier adalah kata kata atau gambar yang memiliki makna. Sedangkan signified adalah apa yang terbayang dalam pikiran kita.
Jadi menurut saya, semiotik merupakan ilmu tentang tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya. Manusia menciptakan tanda-tanda tersebut dengan sistem atau aturan-aturan tertentu yang saling dipahami. Semiotika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai tanda-tanda yang tersirat dalam sebuah media, yang kemudian direpresentasikan oleh kita menjadi sesuatu yang memiliki makna. Maknanya sendiri bukan merupakan suatu kebenaran yang mutlak. Artinya dari tanda yang dimaknai, belum tentu akan berlaku yang sama dalam kelompok masyarakat yang lain.
Contoh yang saya dapat simpulkan adalah : Jika kita membaca atau melihat gambar bunga mawar merah pasti yang akan terbayang adalah bunga yang cantik, bunga cantik tapi berduri, melambangkan gairah/fashion, atau imajinasi yang bisa terbayang adalah hari valentine/perayaan kasih sayang. Jadi bisa disimpulkan bahwa mawar merah itu adalah signifiernya sementara signifiednya adalah apa yang terlibat diimajinasi ketika membaca atau melihat mawar merah.
Refrensi dari : Buku How To Do Media and Cultural Studies, Jane Stokes 2002 (Paduan untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya) Jane Stokes
Nama : Dinda Nur Ani A
BalasHapusNim :182022000090
Kelas : A2/04
Secara etimologis semiotik berasal dari kata yunani simeon yang berarti tanda. Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Van Zoest mengartika semiotik sebagai ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya: cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya”.
Semiotika merupakan kajian yang mengkaji tentang sebuah tanda, dimana tanda tersebut dapat memungkinkan meiliki arti. Semiotika tersebut menggangap bahwa fenomena fenomenya yang terjadi di masyarakat serta budaya merupakan tanda. Semiotika dapat mempelajari suatu sistem, aturan dan konvensi. Semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana manusia mempunyai banyak hal hal. Menurut Roland Barthes mengartikan semiotika merupakan tujuan untuk mengambil berbagai sistem tanda seperti substansi dan batasannya, gambar, bebagai macam gestur, suara musik, serta berbagai objek yang menyatu dalam system significane.
Referensi: Husni, Alwan Ramdani. 2016 Analisis Semiotika Foto Bencana Kabut Asap
Nama : Andrea Resha Z
BalasHapusNim : 182022000077
Prodi : Ilmu Komunikasi/ A2
Semiotika atau semiotic berasal dari kata yunani yakni semeion yang berarti tanda. Secara garis besar semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang signs (tanda) berdasarkan kode-kode tertentu. Tanda tersebut berupa fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, maupun masyarSemiotika atau semiotic berasal dari kata yunani yakni semeion yang berarti tanda. Secara garis besar semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang signs (tanda) berdasarkan kode-kode tertentu. Tanda tersebut berupa fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, maupun masyarakat dengan kebudayaannya. Menurut Peirce teori semiotik menekankan pada logika dan filosofi dari tanda-tanda yang ada di masyarakat dan sering kali disebut sebagai “grand theory’ dalam semiotika.
Jadi bisa disimpulkan bahwa semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda yang terjadi di masyarakat, seperti fenomena sosial yang terjadi dan ada pada masyarakat. Tanda-tanda tersebut memiliki arti tersendiri, dengan kata lain semiotika tersebut mempelajari relasi diantara komponen tanda. Yaitu relasi antara komponen-komponen tersebut dengan masyarakat sebagai penggunanya. Semiotika biasanya menggunakan pendekatan kualitatif.
Referensi : Bambang Mudjianto, Emilsyah Nur, 2013, Semiotika dalam metode penelitian komunikasi, Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS
BalasHapusNama : Eka Pratiwi
NIM : 182022000096
Prodi : Ilmu Komunikasi / A2
SEMIOTIK
Semiotik didefinisikan sebagai ilmu yang mengkaji tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. semiotik adalah cabang ilmu yang berurusan dengan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi tanda (van Zoest, 1993:1). Dalam penelitian komunikasi semiotik sendiri mempelajari suatu tanda dimana persepsi dan pandangan realitas akan dikonstrituksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang akan digunakan dalam konteks sosial. Tanda disini merupakan bentuk persepsi manusia yang lebih dari sekedar realitas yang ada. Tanda juga dapat mengisyaratkan sebuah makna yang tentunya akan dipahami oleh manusia yang dapat menggunakannya. Jadi kesimpulannya tentang semiotik tersebut adalah dalam sebuah penelitian komunikasi terdapat semiotik yang digunakan dalam konteks sosial dan semiotik merupakan bagian dari kehidupan sosial yang dimana dalam persepsi manusia lebih dari sekedar realitas yang ada. Masyarakat juga berkontribusi dalam hal ini karena semiotik juga melibatkan konteks sosial. Tanda-tanda dapat dikatakan tanda isyarat yang dipahami dan digunakan oleh manusia.
BalasHapusNama : Mochammad Ardiyata
NIM : 182022000086 / A2
tanggapan saya tentang semiotik adalah merupakan suatu usaha untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang
dipertanyakan lebih lanjut, ketika kita membaca atau mendengar suatu naskah atau narasi. Analisisnya bersifat pragmatic, dalam arti berupaya menemukan makna termasuk dari hal-
hal yang tersembunyi di balik sebuah teks.
Tanggapan saya tentang semiotik itu merupakan tanda dalam bentuk penulisan, penyampaian pesan,Seperti halnya iklan, pada dasarnya produk kebudayaan massa, dengan bagaimana menciptakan konsumen untuk berkonsumsi tinggi. Sebagai contoh iklan layanan masyarakat (ILM), pada dasarnya menyampaikan pesan sosial pada masyarakat, umumnya berisi pesan tentang kesadaran nasional dan lingkungan seperti : iklan yang dibuat untuk menyukseskan program imunisasi nasional, iklan pemberantasan nyamuk demam berdarah, virus, budaya menabung, menjaga lingkungan hidup,dll. Melalui pendekatan teori semiotika ,iklan layanan masyarakat dapat diharapkan mampu diklasifikasikan berdasarkan tanda, kode, makna yang terkandung di dalamnya. Dengan pendekatan semiotika dapat diketahui dasar keselarasan antara tanda verbal dengan tanda visual,untuk mendukung kesatuan tampilan dan hubungan isi pesan dengan kreatifitas pembuatan desainnya.
BalasHapusDidefinisikan semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda,dan produksi makna. Kajian semiotika membedakan 2 jenis semiotika yakni; semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satunya diantaranya mengansumsi adanya 6 faktor dalam komunikasi ( pengirim,penerima kode, pesan,saluran komunikasi, dan acuan serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan semiotika signifikan tidak mempersoalkan adanya tujuan berkomunikasi namun yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada komunikasinya.
Karena itu tanda tidak terbatas pada benda, adanya peristiwa maupun tidaknya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, isyarat, suatu gerak syaraf, suatu sikap bisa disebut tanda. (Zoest dalam roland ,1998:18)
Referensi:
- jurnal semiotika dalam periklanan ,oleh Sri Hesti Herawati Fakultas seni rupa dan desain interior ISI Surakarta
-jurnal semiotika dalam metode penelitian komunkasi,oleh Bambang Mudjiyanto & Emilsyah Nur, balai pengkaji dan pengembangan komunikasi Jakarta
(Chumairo
182022000083/A2)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : M Ghulam zakiyan f
BalasHapusNim : 182022000099
Kelas : A2 semester 4
Tanggapan saya, Metode penelitian yang digunakan dalam semiotik adalah interpretative. Secara metodelogis, kritisme yang terkandung dalam teori-teori interpretative yang menyebabkan cara berpikir mazhab kritis terbawa pula dalam kajian semiotik ini.
Dengan begitu semiotika adalah suatu cabang dari filsafat, dan juga dalam penelitian semiotika mengedepankan istilah semiotik, Yang dimana semiotika tersebut ia melukukannya dengan melihat objek penelitian atau disiplin dan juga semiotik mempunyai tanda-tanda yang dihasilkan oleh hewan (semiotika binatang), sinyal penciuman, komunikasi melalui sentuhan langsung, sinyal indera rasa, tujuan, dan jenis suara (paralinguistik), diagnostic medis, mimik dan gerakan tubuh (kinesik dan progsemik), musik, bahasa yang diformalkan, bahasa tertulis, abjad yang tak dikenal, kode rahasia, bahasa alamiah, komunikasi secara visual, sistem-sistem dan objekobjek, struktur dari intrik-intrik, etiket-etiket, ideologi-ideologi, objekobjek estetika, komunikasi massa, dan retorika
Maka dari itu semiotik bisa di sebut sebagai disipin ilmu karena dapat di gunakan untuk segala sesuatu mulai dari pendekatan dan metodelogi atau sebuah
bidang kajian semiotika tampaknya kini mulai di lakukan oleh para akademisi dan para mahasiswa dari ilmu komunikasi.
Dan kajian semiotik sangatlah beragam mulai dari ruang lingkup kajian semiotika yang menaruh perhatian atas ilmu tentang tanda-tanda.
Jadi untuk penelelitian sangat Sesuai dengan paradigma kritis, karena analisis semiotik cocok di gunakan dalam peneitian bersifat kualitatif, karena Jenis penelitian ini memberi peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasiinterpretasi alternative.
analisis semiotik memiliki perbedaan dalam Analisis isi kuantitatif lebih memberikan penekanan yang bersifat pada pengulangan, dari tanda (frekuensi kemunculan) dan hanya sedikit memberi perhatian pada signifikasinya bagi khalayak. Jadi ketika pembaca tidak memahami ada apa di balik teks, pengulangan atau persoalan beberapa kali sesuatu muncul dalam system pesan maka repetisi menjadi tidak relevan lagi.
Refrensi :
Alex Sobur dalam bukunya ‘Semiotika Komunikasi’ terbitan Remaja Rosdakarya Bandung (2003)
REVIEW METODE PENELITIAN SEMIOTIK
BalasHapusMenurut pendapat saya :
Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang sebuah makna keputusan, yang memiliki tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik.
Semiotik dibagi menjadi tiga yaitu :
• Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang sedang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
• Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
• Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
Semiotik menurut Berger :
memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah linguistik, sedangkan Peirce adalah filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiology. Semiologi menurut Saussure didasarkan pada anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada dibelakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu.
Sumber reverensi :
Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semiotics In Research Method of Communication [Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi]. Pekommas, 16(1), 73–82.
Nama : Mochamad Farhan Kamil
Nim : 182022000047
Kelas : ILKOM A1/Semester 04
Nama : Putriany Rahmawati
BalasHapusNim : 18202200013 / IKOM A1 / smt 4
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign). Dalam analisis, metode semiotika mengkaji tanda, fungsi tanda, dan produksi makna suatu tanda. Tanda yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat untuk teramati. Karena itu, tanda tidaklah terbatas hanya pada benda, tetapi juga pada adanya peristiwa dan tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu benda ataupun peristiwa, hingga suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003). Semiotika komunikasi lebih memfokuskan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan penegasan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Semiotika signifikasi tidak memfokuskan adanya tujuan berkomunikasi. Yang diutamakan dalam semiotika signifikasi yakni dari segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
Menurut tanggapan saya, terkait dengan resume materi semiotik diatas bahwa materi semiotik merupakan ilmu atau metode analisis yang mengkaji sebuah tanda yang dapat diamati tak hanya sekilas benda tetapi peristiwa bahkan juga suatu kebiasaan. Metode semiotik ini juga penting dan diperlukan dalam suatu penelitian, karena metode semiotik ini memperdalam pemahaman suatu tanda sehingga lebih jelas lagi dalam penerimaan suatu tanda tersebut.
Referensi : Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi (Semiotics In Research Method of Communication) Bambang Mudjiyanto1 & Emilsyah Nur2 Volume 16 No. 1 – April 2013.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Yuli Krisyanti
BalasHapusNim : 182022000038/ Ilkom B1 / Semester 4
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah linguistik, sedangkan Peirce adalah filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiology. Semiologi menurut Saussure didasarkan pada anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada dibelakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya semiotika. Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda.
Peirce membedakan tipe-tipe tanda menjadi ikon, indeks, dan symbol yang didasarkan atas relasi diantara representamen dan objeknya. Dapat diuraikan sebagai berikut:
• Ikon: sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk objeknya (terlihat pada gambar atau lukisan).
• Indek: Sesuatu yang dapat mengisyaratkan sesuatu hal melalui suara, langkah-langkah, bau dan gerak.
• Symbol: Sesuatu tanda yang dapat diucapkan, baik secara oral maupun dalam hati, arti atau makna dari: gambar, suara, bau, gerakan
Tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. Penelitian tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komunikasi, tetapi memiliki pengaruh yang kuat hampir pada semua perspektif teori komunikasi. Dalam kenyataan beberapa semiotikus menyatakan bahwa segala sesuatu dapat dianalisa secara semiotik, mereka memandang semiotika sebagai ratunya ilmu interpretasi, kunci yang membuka makna dari semua hal besar atau kecil.
Nama : Tedo Haris Candra
BalasHapusNIM : 172022000064
Kelas : Ilmu Komunikasi B1 – Semester 4
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda, seperti : bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Semiotika merupakan suatu kajian ilmu tentang mengkaji tanda. Dalam kajian semiotika menganggap bahwa fenomena sosial pada masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda, semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkikan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
Semiotika bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator membuat sebuah pesan. Dalam pemaknaan ini tidak terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu, serta konsep kultural yang menjadi pemikiran masyarakat di mana simbol tersebut diciptakan.
Tanggapan saya tentang semiotika adalah : Semiotika merupakan studi yang mempelajari makna dalam sebuah tanda. Sebuah tanda yang dibuat oleh manusia pasti memiliki arti yang terkandung di dalamnya.
Referensi : ( Semiotika : Teori, Metode, dan Penerapannya [Rachmat Djoko Pradopo] )
Nama : Devina Finny M
BalasHapusNIM : 182022000109
Kelas : B1 (Semester 4)
Matkul : Metode Penelitian Komunikasi
Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya-dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang memperlajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Tanda-tanda (sign) adalah basis atau dasar dari seluruh komunikasi kata pakar komunikasi Littlejohn yang terkenal dengan bukunya “Theories on Human Behaviour” (1996). Menurut Littlejohn, manusia dengan perantaraan tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya dan banyak hal yang bisa dikomunikasikan di dunia ini. Sedangkan menurut Umberto Eco ahli semiotika yang lain, kajian semiotika sampai sekarang membedakan dua jenis semiotika yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima kode atau sistem tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan yang dibicarakan.
Referensi : Wahjuwibowo, Indiwan Seto.2018.SEMIOTIKA KOMUNIKASI EDISI III: aplikasi praktis untuk penelitian dan skripsi komunikasi.Jakarta: Mitra Wacana Media.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Rachma Sari Octaviani
BalasHapusNIM : 182022000107
Kelas : A2 (Semester 4)
Metode penelitian komunikasi semiotik adalah ilmu analisis tentang tanda-tanda atau simbol yang dipelajari melalui fenomena sosial dan budaya. Tanda ini merupakan perangkat yang dipakai dalam upaya menyelesaikan masalah. Analisis semiotika bersifat interpretatif, dan konsekuensinya sangat subjektif. Peneliti seolah memahami pemikiran subjek yang dirisetnya dan peneliti harus menyertakan konteks sosial dan budaya, teori-teori, konsep-konsep dan data-data untuk menjelaskan analisis dan interpretasinya.
Dalam proses komunikasi terdapat upaya untuk menyamakan makna antara komunikator dengan komunikan, terkadang hal ini dilakukan dengan membuat pesan dalam bentuk tanda bahasa atau kata. Pesan-pesan yang kita buat akan mendorong komunikan menciptakan makna untuk dirinya sendiri yang terkait dengan beberapa hal pada makna yang komunikator buat dalam pesannya. Semakin banyak komunikator berbagi kode yang sama dan menggunakan sistem tanda yang sama, maka makin dekatlah “makna” komunikator dengan komunikan.
Terdapat tiga jenis tanda yaitu; ikon adalah tanda yang menegaskan maknanya berdasarkan kualitasnya itu sendiri seperti lukisan, foto, sketsa dan patung. Indeks adalah tanda yang mengindikasikan sesuatu yang berarti lain misalnya mendung menandakan akan turun hujan dan asap yang menandai adanya api. Simbol adalah tanda yang berarti sesuatu yang dapat diucapkan, baik secara oral maupun dalam hati, arti atau makna misalnya bahasa, suara, bau, dan gerakan.
Referensi :
Yasraf Amir Piliang. Semiotika Teks: Sebuah Pendekatan Analisis Teks
Rachmat Djoko Pradopo. Semiotika : Teori, Metode, dan Penerapannya Dalam Pemaknaan Sastra
Bambang Mudjiyanto & Emilsyah Nur. Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi (Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa – PEKOMMAS)
Nama : Erzha Indah Dwi Pratiwi
BalasHapusKelas : Ilmu Komunikasi A2 / Smt. 4
Nim : 182022000087
Matkul : Metpenkom
Tugas : Menanggapi penjelasan mengenai Semiotik
Menurut tanggapan saya mengenai semiotik ini merupakan ilmu yang mempelajari sederetan luas obyek -
obyek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Tanda dalam suatu karya sastra berhubungan dengan pertanda dan penandanya tidak hanya ada satu aja. Akan tetapi ada tiga yaitu ikon, indeks, dan simbol. Semiotik berfungsi untuk mengungkapkan scr keseluruhan tanda dalam kehidupan manusia, baik tanda verbal maupun nonverbal. Pokok pemikiran dari semiotik adalah tanda. Tanda memiliki dua aspek yaitu aspek pertanda atau signifier dan aspek penanda adalah sebuah instrumen pemikiran. Langer melihat meaning sebagai hubungan kompleks antar simbol, objek dan individu. Dalam semiotika, penerima dan pembaca dipandang memainkan peran yang lebih aktif dibandingkan dalam kebanyakan model proses. Semiotika dapat meneliti berbagai macam teks. Semiotik dapat meneliti teks dimana tanda-tanda terkodifikasi dalam sebuah sistem. Teks yang dapat diteliti semiotik yaitu seperti teks, berita, iklan, drama dan sebagainya. Roland barthes yang juga menjadikan semiotika sebagai pendekatan utama ilmu budaya ia juga menjelaskan maksud dari semiotika adalah untuk menerima semua sistem tanda apapun hakikat nya dan batasnya baik gambar, syarat, suara musik, objek dan semua hal-hal tersebut yang membentuk kebiasaan atau hal lain yang bukan berupa bahasa. Dengan demikian menurut saya metode semiotik digunakan untuk mendapat kemudahan sebagai pendekatan dalam pemahaman seseorang dalam mempelajari sebuah cerita pendek.
Referensi :
Hoed, Benny H., “Strukturalisme, Prag -matik dan Semiotik dalam Kajian Budaya,” dalam
Indonesia: Tanda yang Retak (Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2002) Jurnal Tinjauan Teoritik tentang Semiotik.
Nama : Santi Kurnia Wardani
BalasHapusNIM : 182022000113
Kelas : IKOM B1/SMT 4
Secara etimologi, istilah semiotik dan semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Semiotika yang didefinisikan sebagai pengkajian tanda-tanda (the study of signs), pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode-kode yaitu sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna.
Semiotik merupakan teori filsafat umum yang berkaitan dengan produksi tanda dan simbol sebagai bagian dari sistem kode untuk mengomunikasikan informasi. Semiotik meliputi semua tanda yang bersifat visual dan verbal. Semua tanda ini bisa diterima oleh seluruh indera manusia ketika tanda atau simbol ini membentuk suatu kode yang secara sistematis menyampaikan informasi pada aktivitas manusia.
Referensi :
Seto Indiwan, Semiotika komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi (Edisi 2, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013)
Kris Budiman , Semiotika Visual Konsep,Isu, dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta :Jalasutra, 2011)
Siti Inganah - Subanji, “Semiotik Dalam Proses Generalisasi Pola”.KNPMV, Himpunan Matematika Indonesia, (Juni, 2013)
Tanggapan : Menurut saya dengan memahami semiotik, kita dapat mengetahui bagaimana proses simbolisasi, proses pengkodean dan proses pemaknaan sebagai bagian dari sistem kode untuk mengomunikasikan informasi. Kita sebagai makhluk social dimana sangat membutuhkan komunikasi, dalam komunikasi tidak hanya disampaikan dengan verbal melainkan dengan non verbal. Untuk itu semiotik dapat memberikan pemahaman lebih mendalam bagaimana kita memaknai tanda atau kode bahwa menciptakan tanda atau kode baru saat berkomunikasi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ajeng Febilianingtyas
BalasHapusNIM : 182022000089 / A2
Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya dan produksi maknanya. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang dan bagi orang lain berbeda-beda. Segala suatu yang dapat diamati atau sengaja dibuat untuk diamati dapat disebut tanda. Oleh karena itu, tanda tidaklah terbatas. Peritiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapat disebut tanda. Sebagai sebuah metode, semiotika bersifat interpretatif, konsekuensi, dan sangat subjektif. Tradisi semiotika terdiri atas teori tentang bagaiamana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide, keadaan, perasaan, situasi, dan kondisi.
Semiotik memiliki potensi dalam menganalisis dan menginterpretasikan data yang berbentuk teks, musik, foto, video, dan lain-lain. Tahapan riset semiotika dapat dilakukan sebagai berikut : 1) cari topik yang menarik perhatian, 2) buat pertanyaan riset yang menarik (mengapa, bagaimana, dimana, apa), 3) tentukan alasan penelitian, 4) tentukan metode pengolahan data (model semiotiknya), 5) klarifikasi data, 6) analisa data 7) kesimpulan.
Referensi : Bambang Mudjiyanto, Emilsyah Nur, 2013. Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi, Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Mokhamad Nabil Ali Hadi
BalasHapusNIM : 182022000117
Kelas : A2
Semester : 4
Menurut saya, setelah saya membaca beberapa referensi, semiotika merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji suatu tanda-tanda (simbol/lambang) dalam kehidupan manusia dan mengubahnya menjadi sebuah makna. Dalam penelitian kualitatif, semiotika merupakan salah satu metode analisis yang mengkaji suatu objek, objek yang dimaksudkan disini adalah suatu tanda yang dihasilkan manusia. Contohnya seperti menafsirkan makna dari suatu pesan komunikasi, baik yang tersirat maupun yang tersurat. Makna yang dimaksud mulai dari parsial hingga makna komprehensif. Sehingga dapat diketahui motif komunikasi dari komunikatornya. Selain itu, sebuah kebudayaan, folklore dan fenomena sosial dalam masyarakat juga termasuk objek yang dapat dikaji oleh analisis semiotika ini.
Jika kita akan membuat atau melakukan penelitian terhadap objek diatas, maka sebaiknya kita juga menggunakan metode analisis semiotika ini, agar lebih mudah dan tersusun dalam menyelesaikan penelitian kita.
Nama : Kurnia Pertiwi
BalasHapusProdi : Ilmu Komunikasi/A2
NIM : 182022000106/Semester 4
Tugas : menulis tanggapan tentang semiotic
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda atau sign, fungsi tanda dan produksi makna. Tanda sendiri adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Dalam pandangan Zoest, tanda adalah segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati. Oleh karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Sebuah bendera kecil, sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu keheningan, suatu kebiasaan makna, sebuah gejala mode, suatu gerak syaraf, peristiwa memerahnya wajah, suatu kesukaan tertentu, letak bintang tertentu, suatu sikap, setangkai bunga, rambut uban, sikap diam membisu, gagap, berbicara cepat, berjalan sempoyongan, nanar, terkagum-kagum, menatap, api, putih, bentuk, bersudut tajam, kecepatan, kesabaran, kegilaan, kekhawatiran, kelengahan, semuanya itu dianggap sebagai tanda (Zoest dalam Roland, 1998:18)
Semiotika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani semeion yang berarti “tanda”. Secara terminology semiotic dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial/masyarakat dan kebudayaan itu merupakan bentuk dari tanda-tanda. Semiotic juga mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki arti, untuk mengklaim bahwa linguistic dan semiotic adalah hal yang penting yang dapat kita gunakan untuk memahami ketaksadaran.
Semiotika mempelajari tentang tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan sesuatu yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. Tanda dalam kehidupan manusia bisa tanda gerak atau isyarat. Lambaian tangan yang bisa diartikan memanggil atau anggukan kepala dapat diterjemahkan setuju. Tanda bunyi, seperti tiupan peluit, terompet, gendering, suara manusia, dering telepon. Tanda tulisan diantaranya huruf dan angka. Bisa juga tanda gambar berbentuk rambu lalulintas, dll. (Jawler 2001:44).
Referensi : https://www.google.co.id/url?q=https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/pendhapa/article/download/1675/1617&sa=U&ved=2ahUKEwjA06ePtJ_pAhXL6XMBHYriDvIQFjACegQIBxAB&usg=AOvVaw0T0Pj-yNKCAtP0VUde3V11
Nama : Elviena Fitriana Hawa
BalasHapusNim : 182022000019/ B1 SEMESTER 4
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Semiotika diambil dari kata bahasa yunani yaitu semeion, yang berarti tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili. Proses mewakili itu terjadi pada saat tanda itu ditafsirkan hubungannya dengan yang diwakilinya. Semiotika yang didefinisikan sebagai pengkajian tanda-tanda (the study of signs), pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode-kode yaitu sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna. Semiotika dapat digunakan untuk mengungkapkan tujuan komunikasi pikiran, perasaan, atau ekspresi apa saja yang disampaikan melalui komposisi tanda. Semiotika adalah disiplin ilmu yang menelaah tanda (termasuk pengertian simbol, indeks, ikon) dan karya seni merupakan komposisi tanda baik secara verbal maupun non-verbal.
Menurut saya dengan memahami semiotik, kita dapat mempelajari simbol-simbol yang ada, pengkodean dan proses pemaknaan dalam komunikasi. Karna sebagai makhluk sosial kita pasti membutuhkan komunikasi, dan dalam komunikasi ada komunkasi verbal dan non verbal. Maka dari itu semiotik dapat memberikan pemahaman bagaimana kita dalam memaknai sebuah tanda saat berkomunikasi. Contohnya ada tanda bendera warna kuning kita pasti sudah mengetahui entah informasi dari orang tua ataupun dari teman bahwa bendera warna kuning melambangkan kematian di beberapa wilayah di indonesia.
Nama : Revina Putri I
BalasHapusKelas : A1 / semester 4
Nim : 182022000062
Semiologi adalah disiplin ilmu yg mempelajari tentang semiotik yaitu perihal tanda atau lambang. Semiotik juga merupakan salah satu metode penelitian komunikasi. Dalam melakukan proses pemaknaan (semantika) ia menjadi kunci penting memulai pemahaman. Dengan kata lain, ia menjadi gerbang dasar untuk kemudian memaknai sesuatu, bisa dikatakam berupa teks maupun konteks.
Tanda sendiri merupakan identitas yg sering melekat pada banyak hal, terlebih pada proses komunikasi. Ia diperlukan sebab, komunikasi memuat dua macam yaitu lisan dan tulisan. Apalagi jika ia berhubungan dengan sejarah, kronologi, trend dan tradisi. Tradisi semiotika merupakan salah satu kumpulan teori yang merepresentasikan tentang benda, ide, perasaan, dan kondisi di luar itu sendiri.
Misalnya sandi morse, sandi rumput dan sandi-sandi yg lain dalam pramuka. Kode menggunakan jari tangan dalam dunia militer, dan lain sebagainya.
Nama : Silvia Alfi Rufaida
BalasHapusKelas : B1
NIM : 182022000017
Semester : 4
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda,mempelajari fenomena sosial-budaya, termasuk sastra sebagai sistem tanda (Preminger, 1974:980). Tanda sendiri berarti sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain , seperti metafora. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistic, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik.
Tanggapan :
Menurut saya, Semiotik merupakan ilmu yang mempelajari mengenai pemaknaan dari sebuah tanda-tanda, baik berupa ikon,indeks atau simbol.
Implementasi teori semiotika ini sendiri karena erat kaitannya dengan linguistic, maka dapat diterapkan dalam hal yang berbau “bahasa”, seperti karya sastra.
Tidak hanya karya sastra saja, menurut saya bisa juga diterapkan dalam karya seni rupa, dimana biasanya lukisan-lukisan mengandung makna yang disisipkan oleh seniman . Melalui pendekatan semiotika ini, dapat menelaah sebuah makna lebih detail dari komunikasi yang disampaikan oleh seniman tersebut dalam karyanya.
Selain itu dalam metode penelitian semiotika digunakan untuk mencari tanda penting yang bermakna sehingga menemukan jawaban atas penelitian tersebut. Dalam praktik komunikasi pun semiotik ini diperlukan untuk memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator seperti simbol, lambang, kata perumpamaan, kode dan sebagainya.
Nama : Affan Alif Putra
BalasHapusKelas : A2/ Semester 4
Nim : 182022000075
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Kajian Semiotika dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1.Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.
2.Semiotika signifikasi tidak mempersoalkan adanya tujuan berkomunikasi. Yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Semiotika merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang mereka kaji. Penelitian tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komnikasi, tetapi memiliki pengaruh yang kuat hampir pada semua perspektif teori komunikasi.
Semiotika dapat memperkaya pemahaman kita terhadap teks. Sebagai sebuah metode, semiotika bersifat interpretatif dan, konsekuensinya, sangat subjektif.
Referensi : Semiotika Dalam Metode Penelitian KomunikasiSemiotics In Research Method of CommunicationBambang Mudjiyanto & Emilsyah Nur Volume 16 No. 1 –April 2013
https://media.neliti.com/media/publications/222421-semiotics-in-research-method-of-communic-36ff2720.pdf
M Hendrik Eko Cahyono
BalasHapus182022000073
B1/4
Semiotik adalah cabang filsafat yang pertama kali berkembang di bidang bahasa, tetapi kemudian juga memantapkan dirinya di bidang seni. Perkembangan semiotik karenanya membedakan dua jenis semiotik yaitu semiotika komunikasi dan semiotika makna. Komunikasi semiotik menekankan teori produksi tanda, salah satunya mengandaikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu:
1. Pengirim
2. Penerima
3. Kode
4. Pesan
5. Saluran komunikasi
6. Referensi
Sedangkan makna semiotik berfokus pada teori tanda dan pemahamannya dalam konteks tertentu. Tipe kedua tidak membahas keberadaan tujuan komunikasi. Sebaliknya, aspek memahami tanda lebih diutamakan, sehingga proses kognitif lebih dipengaruhi daripada komunikasi. Semiotik adalah ilmu atau metode analisis untuk mempelajari tanda-tanda.
Istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, yang dianggap mewakili sesuatu yang lain. Istilah semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran hiprokatik atau asklepiadik dengan perhatiannya pada simtomatologi dan diagnostik inferensial. “Tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya, asap menandai adanya api.
Menurut saya semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Dibagi menjadi tiga cabang yaitu : Semantik Sintaksis, Pragmatik.
NAMA : NABILA AYU ANDIARTI
BalasHapusNIM : 182022000014
KELAS/ SMT : A1/4
TUGAS : MENANGGAPI TEORI MENGENAI SEMIOTIKA
SUMBER REFERENSI :
Danus Ardiansyah. 2009. Metode Penelitian Komunikasi 3 Analisis Semiotik. Jurnal Ilmu Komunikasi.
Semiotika berasal dari tanggapan Ferdinan De Saussure yaitu tanda yang memiliki dua pengertian yakni sebagai Petanda dan Penanda. Maksudnya Petanda adalah segala sesuatu tang dikerjakan oleh aktivitas mental seseorang sebagai Penanda.
Menurut tanggapan saya teori semiotika ini adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai tanda-tanda. Tetapi pada metode semiotik difokuskan pada penurunan dan pertukaran makna namun, penekanan disini bukan pada tahapan proses melainkan penyampaian teks dan interaksinya untuk memproduksi dan menerima sebuah kultur budaya, yang dipusatkan dalam peran komunikasi dalam memelihara nilai-nilai dan serta bagaimana nilai-nilai tersebut memungkinkan komunikasi memiliki makna.
Di dalam ilmu komunikasi bahasa adalah alat komunikasi sebagai perantara agar komunikasi itu dapat tersampaikan tetapi tidak hanya itu komunikasi juga dapat menggunakan bentuk lain dan dapat dikembangkan menjadi beberapa makna, yaitu dengan simbol-simbol.
NAMA : HANDIKO PUTRA UTAMA
BalasHapusKELAS : A1
NIM : 182022000015
Semiotika adalah suatu ilmu yang berisi bagaimana mempelajari dan memahami tentang tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu pesan (informasi) sehingga bersifat komunikatif dan bisa dipahami oleh orang lain. Keberadaan tanda ini juga bisa untuk menggantikan sesuatu yang lain, atau yang dibayangkan. Dalam definisi seorang ahli bernama Ferdinan De Saussure, semiotika ini adalah sebuah ilmu yang menilai (mempelajari) kehidupan tanda-tanda yang ada di tengah masyarakat dengan demikian dapat menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial.
Semiotika ini juga sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”.
Menurut pendapat saya, teori semiotika ini mengajarkan kepada kita tentang bagaimana cara memahami berbagai tanda tanda yang ada ditengah kehidupan kita. Karena dalam komunikasi pun bukan hanya verbal yang digunakan, melainkan non verbal juga. Yang beartikan dalam suatu proses berkomunikasi pun tanda juga mempengaruhi dan merupakan salah satu faktor suksesnya komunikasi tersebut, dengan catatan tanda tersebut bisa dipahami oleh lawan bicara.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Adinda Rachmanillah
BalasHapusNIM : 182022000022
Kelas : 4-A1
Referensi : Bungin, Burhan, 2008, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana prenada media group.
semiotik sebagai ilmu tanda/sign dan segala yang berhubungan dengannya cara berfungsinya, hubungannya yaitu dengan pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya.
Jadi, analisis semiotik itu upaya untuk mempelajari linguistik-bahasa dan lebih luas dari hal tersebut yaitu semua perilaku manusia yang membawa makna atau fungsi sebagai tanda. Bahasa juga merupakan bagian linguistik, dan linguistik merupakan bagian dari obyek yang dikaji dalam semiologi. Selain bahasa yang merupakan representasi terhadap obyek tertentu, pemikiran tertentu atau makna tertentu, obyek semiotika juga mempelajari pada masalah-masalah non linguistik.
Tanggapan saya bisa disimpulkan bahwa analisis semiotik ini ilmu tanda yang berhubungan dengan cara berfungsiny. dan tanda juga dapat berkembang dan membentuk tanda baru, sehingga ada lebih dari satu dengan isi yang sama. Pengembangan ini disebut sebagai gejala metabahasa dan membentuk apa yang disebut juga sinonim.
Semiotik adalah semiotik berhubungan dengan segala sesuatu yang dianggap sebagai tanda. Tanda adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai pengganti sesuatu secara signifikan. Sesuatu yang lain itu tidak harus ada atau benar-benar ada di suatu tempat pada saat tanda menggantikannya. Jadi, semiotika pada prinsipnya adalah disiplin ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mendustai, mengelabui atau mengecoh.
BalasHapusTanggapan saya dapat dikatakan bahwa Novel RKPM menganggap bahwa mengungkapkan orang-orang pasar dan masalah. Hubungan antara tanda berupa ikon,indeks,symbol,dan kurang mendapat perhatian.dari macam ini dikatan tanda dan acuan dan penggambaran latar dari dijabarkan suatu tema.
Refrensi: https://scholar.google.co.id/scholar?start=20&q=jurnal+semiotik&hl=id&as_sdt=0,5&as_vis=1#d=gs_qabs&u=%23p%3D9gcXLqIss4YJ
Nama : Abdillah Hamdan Isro’i
Kelas : Ilmu Komunikasi A1/182022000049
Naning Qomariyah
BalasHapus182022000030/A1
Smester4
Menurut saya, Semiotika merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretative dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya. seberapa baik peneliti mengucap kata – kata dengan jelas dan tepat dengan kasus yang mereka kaji. Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika yaitu, Tanda yang didefinisikan sebagai menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi seperti adanya petir menandakan turun hujan, dan yang ke dua, Simbol yang biasanya menandakan tanda kompleks dengan banyak arti. Beberapa ahli memberikan banyak perbedaan antara tanda dan symbol. Tanda dalam dalam realitasnya memiliki tujuan yang jelas terhadap sesuatu, sedangkan symbol tidak.
Semiotika telah di terapkan dan menjadi kajian yang melibatkan komunikasi dan transfer informasi dengan hasil yang menarik. Dalam kenyataanbeberapa semiotikus menyatakan bahwa apapun dapat di analisa secara semiotik; smua memandang semiotik itu sebagai ratunya ilmu interpretasi. Jadi semiotika itu ilmu tentang tanda – tanda dan proses tanda, indikasi, penunjukkan, kemiripan,makna dan komunikasi.
Nama : Rizky Fabio Setiawan
BalasHapusNIM : 182022000033
Kelas : A1/ Smt 4
Semiotik merupakan ilmu penyelidikan/ analisis terhadap simbol-simbol yang bertujuan untuk membentuk tradisi pemikiran penting dalam teori komunikasi. Tradisi tersebut terdiri dari berbagai teori tentang proses tanda-tanda atau signs, dapat berpengaruh pada suatu benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, maupun kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. Konsep dasar semiotik dibagi menjadi dua, yaitu tanda dan simbol. Tanda didefinisikan sebagai suatu ungkapan nonverbal yang dapat menggambarkan berbagai kondisi lain, sebagai contoh adalah lampu sein ketika berkendara, apabila lampu tersebut menyala pada bagian kiri, maka dapat di artikan pengendara tersebut akan berbelok ke kiri. Sedangkan simbol adalah yang sesuatu yang digambarkan untuk mewakili kesan mengenai sesuatu objek lain, sebagai contoh adalah simbol-simbol yang dapat ditemui pada suatu tulisan.
Menurut saya, analisis semiotika merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari, untuk keberlangsungan segala aktivitas, terutama dalam melakukan aktivitas sosial. Selain itu, penerapan ilmu ini juga dibutuhkan adanya kesepakatan pada tiap-tiap individu, untuk melahirkan pola pikir yang sama terhadap suatu tanda ataupun simbol. Sebab, umumnya tanda ataupun simbol tersebut tidak mengandung penjelasan yang kompleks, sehingga disisi lain juga di khawatirkan terjadi kesalah pahaman persepsi.
Referensi :
*https://www.academia.edu/18314790/MAKALAH_SEMIOTIKA_-METODE_PENELITIAN_KUALITATIF
*https://slideplayer.info/slide/12278065/
Nama:Intan febry ning tyas
BalasHapusNim :182022000066
Kelas :A2
Smt :4
Seimotika merupakan makhluk hidup di dalam masyarakat dan selalu m elakukan interaksi dengan masyarakat lainnya tentu membutuhkan suatu alat komunikasi agar bisa saling memahami satu sama lain
Namun pada kenyataanya itu tidak selamanya bisa di pahami secara benar dan sama di masyarakat,setiap orang memiliki interpresti makna sendiri dan tentu saja dengab berbagai alasan yang melatar belakanginya.
Simoetika berasal dari yunani berati tanda,tanda masih itu bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada hal lain,simoetik bisa merupakan ilmu yang mempelajari sedertan luas objek2 atau prawisata
Sampai saat ini sekurang-kurangnya terdapat sembilan macam simoetik jenis simoetik lainnya adala
Simoetik anelitik,simoetik diskriptif,kultural,naratif,natural,normatif,sosial,struktural
Simoetik analitik merupakan simoetik yang menganalisis sistem tanda,peirce mengatakan bahwa simoetik berobjek tanda dan menganalisanya
Semiotik analitik merupakan semiotik yang menganalisasis sistem tanda
Semiotik deskriptif adalah semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang di saksikan sekarang
Semiotik kultural merupakan semiotik khusus menelah sistem tanda yang ada dalam kebudayaan masyarakat
Tasya Oktavia Permatasari
BalasHapus182022000078/4A2/Ilmu Komunikasi
Semiotika
Semiotika adalah ilmu-ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda, simbolis, atau makna sebuah fenomena yang ada. Tradisi dalam semiotik merupakan sekumpulan teori tentang tanda atau simbol dapat menginpretasikan suatu benda, ide, keadaan di luar benda. Semiotika bertujuan untuk mencari atau mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda dan bagaimana akhirnya manusia membentuk sebuah pesan. Semiotika atau ilmu pemaknaan tidak lepas dari perspektif manusia atau ideologi sebuah kultural terciptanya tanda itu sendiri. Kultural menjadi aspek penting untuk mengetahui kontruksi pesan dalam sebuah tanda. Semiotika juga melihat bagaimana kultural membentuk sebuah makna yang terkandung dalam tanda tersebut. Namun, manusia juga sering kali dalam penggunaan tanda tersebut. Contohnya penggunaan kata bebas parkir pada supermarket. Makna dari bebas parkir adalah wilayah tersebut harusnya tidak diperbolehkan untuk parkir, sama halnya dengan tanda bebas asap rokok pada rumah sakit yang artinya tidak diperbolehkan untuk merokok di wilayah rumah sakit. Penggunaan tanda bebas parkir seharusnya menjadi parkir bebas, di mana wilayah tersebut diperbolehkan parkir tapi tidak dipungut biaya dan dimohon untuk menjaga keamanan kendaraan sendiri. Seharusnya semiotika dipelajari lebih oleh masyarakat agar tidak salah dalam pemaknaan dan penggunaan simbol-simbol tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Mochammad Robi Ardiansyah
BalasHapusNIM : 182022000110/ILKOM B1 (semester 4)
Meresume SEMIOTIK
Semiotik menurut para ahli :
• Ferdinand de Saussure mengartikan semiotik sebagai ilmu yang mengkaji tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial.
• Chandler mengartikan bahwa semiotik ialah kajian tanda, yang mencakupi kajian tentang sistem tanda dan pemakainya.
• Van Zoest mengartikan semiotik sebagai ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya hubungannya dengan kata lain.
Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, dll. Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotik, (TANDA) yang mengartikan sebagai suatu stimulus yang menandakan. Dan (SIMBOL) yang menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti. Beberapa ahli memberikan perbedaan yang kuat antara tanda dan simbol, yang mana tanda dalam kenyataannya memliki referensi yang jelas terhadap sesuatu, dan simbol sebaliknya.
Jadi Semiotik ialah studi tentang tanda dan cara tanda-tanda bekerja. Tanda pada pada hakikatnya akan mengisyaratkan sebuah makna yang dapat ditelaah oleh manusia yang menggunakannya. Yang bagaimana manusia mengasosiasikan objek/ide dengan tanda.
Referensi :
- http://eprints.umm.ac.id/45761/3/jiptummpp-gdl-mnasikhula-45700-3-babii.pdf
- https://media.neliti.com/media/publications/222421-semiotics-in-research-method-of-communic-36ff2720.pdf
Nama : Arinda Putri
BalasHapusNim/kelas : 182022000050/A1/4
Semiotik merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling terkesan dalam menganalisis teks, keberhasilan maupun kegagalannya sebagai metode bersndar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang mereka kaji, tentang bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide, situasi, keadaan, perasaan dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri.
Teori semiotik sangat perlu dipelajari untuk membuat sebuah metode penelitian karena dengan mengetahui teori semiotik peneliti dapat mengetahui simbol-simbol atau tanda yang baik dan benar untuk membangun sebuah persepektif.
Tanggapan saya mengenai teori semiotik ialah ilmu yang mempelajari tentang kajian komunikasi dan segala sesuatu proses yang berkaitan dengan tanda-tanda itu sendiri, atas dasar ketentuan sosial untuk mewakili sesuatu yang lain. Misalnya saja kita sedang berjalan dan melihat ada ambulance dan pegawai medis yang memakai apd kita akan menafsirkan bahwa disebuah daerah tersebut ada orang yang terkena penyakit positif corona, Karena dengan adanya ambulance tenaga medis yg datang memakai apd merupakan tanda ada orang ada yang terkena positif corona.
Refrensi :Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi - Aplikasi Praktis Bagi Penelitian
Dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media, 2013)
Nama : Muhammad Hanifan Rancaputra
BalasHapusKelas : A1/ Ilmu Komunikasi
Nim : 182022000031
Menurut saya Semiotik merupakan suatu pendekatan kualitatif dengan studi pertanda yang arahnya mempelajari pada peristiwa peristiwa yang terjadi yang sering dialami oleh manusia dari bagaimana cara berkomunikasi kepada relevan. sebagian besar mengenalnya sebagai Semiotik merupakan sebutan dari kata yunani yaitu Semetion yang berarti “ Tanda” dan istilah Semeion diturankan dari salah satu profesi kedokteran dibidang hipokratik atau asklepiadik.secara bahasa semiotic merupakan tanda atau sebuah tindakan yang biasa dilakukan oleh semua orang untuk berinteraksi mulai dari sebuah gambar texs atau berupa kode. Ada beberapa ahli seperti Ferdinand De Saussure dan Filsuf amerika Charless Sanders Peirce mengatakan bahwa system model analisis semiotik merupakan ilmu yang fokusnya pada tanda yang terjadi dalam kehidupan sehari hari dengan ini sesuatu hal yang berujung pada pertanda itu merupakan Studi Semiotik.
Adapun ciri tanda akan tetapi pertanda tersebut harus diamati terlebih dahulu supaya dapat berfungsi untuk dijadikan sebagai Tanda Sebagai Contoh di bawah pohon itu ada orang duduk duduk dan orang tersebut menunjuk telunjuknya mengarah pada pohon hal ini merupakan ciri ciri pertanda untuk memudahkan seseorang untuk memberikan informasi.Tanda lalu lintas adalah sebuah undang undang yang harus ditaati dalam bentuk berjabat tangan maupun dalam bentuk gambar dan symbol.
Macam-macam Semiotik
Jenis-jenis semiotic antara lain yaitu semiotik analitik, diskriptif, faunal zoosemiotic, kultural, naratif, natural, normatif, sosial, struktural.
- Semiotik analitik merupakan semiotik yang menganalisis pada suatu Tanda. Semiotik ini berobjekkan tanda dan analisisnya menjadi ide atau suatu makna tertentu,
- Semiotik deskriptif merupakan semiotik yang memperhatikan tanda tanda membuat kita sendiri mengalaminya sampai sekarang meskipun tanda itu ada sejak dulu akan tetapi sekarang pun selalu digunakan.
- Semiotik Faunal zoosemiotik merupakan semiotik yang hanya fokus memperhatikan sistem tanda yang telah dihasilkan pada hewan atau tumbuhan.
- Semiotik kultural ini merupakan semiotik yang sering terjadi atau biasa dilakukan pada kebudayaan masyarakat. S
- semiotik naratif adalah semiotik yang membahas tentang sistem tanda dalam sebuah Deskripsi yang berwujud mitos cerita Rakyat dan cerita lisan,
- Natural adalah suatu tanda yang Fokus dihasilkan oleh Alam mulai dari Bencana alam banjir bandang ataupun Kebakaran Hutan hal hal tersebut memberikan tanda kepada manusia karena sebagian mereka telah merusaknya.
- Semiotik Sosial Merupakan suatu tanda yang telah dihasilkan oleh Manusia dari mulai pergerakan anggota tubuh manusia misalnya menggunakan lambing atau berupa kode suatu gambar yang melambangkan peraturan.
- Semiotik Struktural manusia adalah suatu sistem pertanda yang dihasilkan dari suatu gaya bahasa setiap makhluk dari struktur bahasanya.
Referensi : http://repository.upi.edu/26982/5/S_IKOM_1200310_Chapter2.pdf
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Tinjauan%20Teoritik%20tentang%20Semiotik.pdf
Nama : Silviyana Rachman
BalasHapusNim : 182022000076
Ilmu Komunikasi / A2
Semiotika adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang tanda, Apa fungsi & bagaimana cara memproduksi makna dari tanda tersebut. Tanda sendiri mempunyai arti yaitu segala sesuatu yang dapat diamati atau teramati. Semiotika dibagi menjadi dua jenis yaitu semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Adapun konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika yaitu tanda yang diartikan sebagai stimulus yang mengacu pada sesuatu yang bukan dirinya sendiri.
Semiotika pada dasarnya mempelajari tentang bagaimana manusia memahami sesuatu hal hal yang tidak dapat dicampur adukkan pada sebuah komunikasi antara satu dengan yang lainnya.
Tanggapan saya mengenai semiotika
Dalam sebuah penelitian sangatlah efektif dan efisien jika menggunakan sebuah teori semiotik, karena dapat kita ketahui bahwa dalam sebuah penelitian tidak akan berjalan karena hambatan sebuah komunikasi. Peneliti bisa menggunakan teori semiotik untuk mengetahui tanda tanda yang diberikan oleh narasumber untuk sebuah kelancaran pada penelitian, yang mungkin ada beberapa hal tidak dapat dicerna pada saat berkomunikasi.
Referensi : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/222421-semiotics-in-research-method-of-communic-36ff2720.pdf&ved=2ahUKEwiQsLKTqKDpAhUBOSsKHZaNCx8QFjABegQIBBAC&usg=AOvVaw3gjBxmPoIDiTXK21hDXzR8
Nama: Rakhmat Budi Santoso
BalasHapusNim : 182022000041
Judul : Semiotika: teori,metode dan penerapan nya dalam pemaknaan sastra
Penulis : Rachmad Djoko Pradopo
Resume:
Semiotika adalah ilmu tentang tanda tanda yang berkembang pada abad ke 20. Perlu ditekankan bahwa teori dan metode semiotika tidak dapat di pisahkan dengan teori struktualisme karna semiotika itu sendiri merupaka lanjutan struktualisme
Semiotika ilmu tentang tanda tanda mempelajari fenomena sosial budaya. Termasuk sastra sebagai sistem tanda. Tanda mempunyai dua aspek yaitu penanda dan petanda. Penanda adalah bentuk formal tanda itu dalam bahasa berupa satuan bunyi atau huruf dalam sastra tulis sedangkan penanda adalah artinya, yaitu apa yang di tandai oleh penandanya.
Hubungan antara penanda dan petanda dan petandanya ada 3 jenis, yaitu ikon,indeks dan simbol
Ikon adalah penanda dan petandanya menunjukan ada hubungan yang bersifat alamiah, yaitu petanda dan penanda nya sama misal : Gambar masjid (penanda) sama dengan masjid yang di tandai (petanda) atau gambar masjid menandai masjid yang sesungguhnya
Indeks adalah penanda dan petanda nya menujukan adanya hubungan alamiah yang bersifat kausalitas misal nya : asap menandai ada api, mendung menandakan hujan jika langit mendung berarti penanda kalau hujan akan segera turun
Simbol adalah penanda dan petandanya tidak menunjukan hubungan alamiah. Misaalkan : Kata Ibu (penanda) menandai “orang yang melahirkan kita tetapi kata ibu dalam setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda. Sebagian besar tanda bahasa merupakan simbol artinya penanda dan petandanya di tentukan oleh konvensi
Berdasarkan ketiga tanda tanda tersebut bisa di sebut simtiom (gejala), yaitu penanda yang menunjukan nya (petandanya) belum pasti misal nya: suhu panas orang sakit tidak menunjukan penyakit tertentu, suhu panas itu menujukan bahwa oreng tesebut itu sakit, tetapi apakah sakit malaria ,tipes atau influensa belum jelas sebab nya semua penyakit mesti di ikuti dengan suhu panas pada badan
Tanggapan: uraian di tersebut dapat memecahkan sedikit permasalahan semiotika tentang tanda dan petanda dalam pemaknaan sastra (konkretisasi) dan seharus nya tentu saja tidak hanya ada satu teori dalam metode semotika ini karna merupakan salah satu teori yang berorientasi objektif.
Ada beberapa objek yang harus di perhatikan dalam pemaknaan sastra yang pertama pembacaan Retroaktif atau hermeneutik, yang kedua model dan varian dalam sastra puisi serta Prosa (fiksi)
Selanjutnya penerapan semiotika dalam pemaknaan sastra harus terdapat memberikan makna yang lebih penuh dalam pemaknaan sastra. Sebuah karya sastra perlu di jajarkan dengan karya sastra lain yang menjadi hipogram atau latar belakang penciptanya
Sumber refrensi: Semiotika: teori,metode dan penerapan nya dalam pemaknaan sastra (Rachmad Djoko Pradopo)
Nama : Ifanda Ilham Pratama
BalasHapusNim/ Smt : 182022000063/ 4
Prodi/ Kelas : Ilmu Komunikasi/ A2
Semiotik:
Semiotik berasal dari bahasa Yunani, “Semion” yang berarti tanda. Jadi, semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang apa itu tanda, fungsi tanda, dan bagaimana proses produksi tanda yang mempunyai makna. Ide dasar dari semiotik adalah pesan dan kode. Tujuan dari semiotik adalah untuk mencari dan mengetahui arti tanda, sehingga manusia dapat merangkainya menjadi sebuah pesan yang dapat dipahami. Pemaknaan tanda sendiri bagi setiap orang bisa saja memiliki berbeda makna. Menurut (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003), kajian semiotik dibedakan menjadi dua jenis semiotik, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi sendiri menekankan pada teori tentang produksi tanda, yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima, pesan, media komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Sedangkan semiotika signifikasi tidak mempersoalkan adanya tujuan berkomunikasi. Yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
Referensi : Bambang Mudjiyanto, Emilsyah Nur, 2013, Jurnal : Semiotika dalam Metode Penelitian Komunikasi.
Nama : M. Saiful Arifin
BalasHapusNIM : 182022000128
Prodi : Ilmu Komunikasi/B1/4
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda. Dalam hal ini, fenomena ke masyarakat dan kebudayaan merupakan system tanda-tanda. Tanda-tanda tersebut dapat berupa ikon, indeks, dan symbol. Dengan mengetahui suatu system, aturan dan konvensi, maka tanda-tanda itu dapat dipahami dan dimengerti. Dalam pendekatan semiotika ada 2 jenis; semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi mementingkan tanda-tanda sebagai sarana untuk komunikasi. Sedangkan semiotika signifikasi mementingkan tanda-tanda sebagai sarana untuk pemaknaan atau konkretisasi dan tidak. Kurang memperhatikan fungsi komunikasinya. Pada akhirnya, apapun yang menjadi lapangan penelitian semiotika, pencarian tanda-tanda yang significant merupakan metode yang utama.
Refernsi: Rachmat Djoko Pradopo. “Semiotika: teori, metode, dan penerapannya”. https://media.neliti.com/media/publications/11928-ID-semiotika-teori-metode-dan-penerapannya.pdf
Nama : Maulidia Sari
BalasHapusNim/Kls : 182022000115/A2
Semester : 04
Tugas : Memberikan penjelasan mengenai Semiotik sesuai referensi yang di cari.
SEMIOTIK
Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda.
Selain mempelajari tentang tanda, akan tetapi juga sistem, aturan konvensi yang memungkin suatu tanda dapat memiliki arti. Semiotik sendiri memiliki sifat yang komunikatif. Yakni menyampaikan informasi melalui tanda tanda tersebut. Sehingga dari Tanda itu mampu menggantikan apa yang sedang kita fikirkan atau yang kita bayangkan.
Dalam tradisi komunikasi Semiotika terdiri dari sekumpulan teori yang me meditasi tanda yang terdiri dari ide, perasaan, benda, keadaan, Dsb.
Semiotika memandang bahwasanya Arti /makna muncul dari kesinambungan antara benda, manusia dan tanda.
Dalam pendekatan semiotik untuk penelitian, Semiotik dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Semiotik Komunikasi adalah semiotik yang membahas mengenai bagaimana tanda memproduksi unsur-unsur komunikasi.
2. Sedangkan Semiotik Signifikasi, membahas mengenai tanda dan pemahamannya pada aspek tertentu.
Beberapa bidang penerapan Semiotik antara lain : Film, Media massa, Interaksi sosial, kebudayaan, Arsitektur, Tata ruang, Dsb.
Referensi :
- Buku teks Pengkajian puisi : analisis strata norma dan analisis struktural dan semiotik / oleh Rachmat Djoko Pradopo
- Jurnal SEMIOTIKA DALAM PERIKLANAN, Sri Hesti Heriwati.
- Jurnal SEMIOTIKA ANALISIS TANDA PADA KARYA DESAIN
KOMUNIKASI VISUAL, Sumbo Tinarbuko.
Nama : Pavel Juhan Kalle
BalasHapusKelas : Ilmu komunikasi A2 / SMT 4
NIM : 182022000120
Menurut refrensi yang saya dapatkan bahwa semiotik berasal dari kata yunani semeion yang berarti “tanda”. Yang dimana merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti system tanda dan proses yang berlaku bagi tanda ( van zoest, 1993:1). Penggunaan semiotik , tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya dipelajari secara lebih sistematis pada abad kedua puluh. Para ahli semiotik modern mengatakan bahwa analisis semiotik modern telah di-warnai dengan dua nama yaitu seorang linguis yang berasal dari Swiss bernama Ferdinand de deSaussure (1857- 1913) dan seorang filsuf Amerika yang bernama Charles Sanders Peirce (1839-1914). Peirce menyebut model sistem analisisnya dengan semiotik dan istilah tersebut telah menjadi istilah yang dominan digunakan untuk ilmu tentang tanda.
Macam Semiotik
•Semiotik deskriptif adalah semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang.
•Semiotik faunal zoosemiotic merupakan semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan.
•Semiotik kultural merupakan semiotik yang khusus menelaah system tanda yang ada dalam kebudayaan masyarakat.
•Semiotik naratif adalah semiotik yang membahas sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (folklore).
•Semiotik natural atausemiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam.
•Semiotik normative merupakan semiotik yang khusus membahas sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma.
•Semiotik sosial merupakan semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang kata maupun lambing rangkaian kata berupa kalimat.
•Semiotik struktural adalah semiotik yang khusus menelaah system tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Jadi menurut saya semiotik sangat penting dalam disiplin ilmu dan juga dalam kehidupan. Karena sebagai pemahaman terhadap keberadaan tanda khususnya yang dialami dalam keseharian yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan melalui efektivitas dan efesiensi. Tentu juga dalam penelitian, Semiotika juga merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks. Oleh karena itu, keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode tergantung pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan kasus yang sedang mereka kaji.
Refrensi : Sartini, Ni Wayan. "Tinjauan teoritik tentang semiotik." dalam Jurnal Unair (2011).
Nama : Khoirul Nasikhin
BalasHapusNIM : 1822000116
Matkul : Metpenkom
Menurut saya, Semiotik juga bisa di sebut dengan ilmu ketandaan.
yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda dan lambang dalam kehidupan manusia sehari-hari, kemudian mengubahnya menjadi pesan/makna. Tanda yaitu sesuatu yang mewakili sesuatu. Sesuatu yang dimaksud yaitu bisa berupa pengalaman, gagasan, pikiran, atau perasaan, tanda tidak terbatas pada benda. Seperti seorang perempuan yang memakai hijab, maka perempuan itu sedang mengkomunikasikan dirinya kepada lingkungannya yang bisa jadi ia memakai hijab sebagai simbol atau tanda bahwa ia adalah seorang muslimah. Dalam berkomunikasi semiotik juga diperlukan untuk memahami pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Karena pesan tidak hanya berupa verbal tapi juga non verbal. Dalam hal metode penelitian, semiotik digunakan untuk mencari tanda penting dalam sebuah objek penelitian yang mengandung makna dengan begitu peneliti akan menemukan jawaban terkait penelitiannya.
BalasHapusNama : Muhammad Fahrus FP
NIM : 182022000072
Semiotik menurut..
Menurut Zoest (dalam Pilliang, 1999:12), semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda merupakan sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Menurut Sobur (2006:15), semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda disini yaitu perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.
Komponen dasar semiotika terdiri dari: tanda (sign), lambang (symbol), dan isyarat (nal). Penjelasan ketika komponen semiotika tersebut adalah sebagai berikut (Danesi, 2010:4):
a. Tanda
Tanda merupakan bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan untuk menerangkan atau memberitahukan objek kepada subjek. Dalam hal ini tanda selalu menunjukkan pada sesuatu hal yang nyata, misalnya, benda, kejadian, tulisan, bahasa, tindakan, peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda lainnya.
b. Lambang
Lambang adalah sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman si subjek kepada objek. Hubungan antara subjek dan objek terselip adanya pengertian sertaan. Suatu lambang selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang sudah diberi sifat-sifat kultural, situasional, dan kondisional. Lambang adalah tanda yang bermakna dinamis, khusus, subjektif, kias, dan majas. Dalam karya sastra, baik yang berupa puisi, cerita rekaan maupun drama, terdapat berbagai macam lambang, antara lain: lambang warna, lambang benda, lambang bunyi, lambang suasana, lambang nada, dan lambang visualisasi imajinatif yang ditimbulkan dari tata wajah atau tipografi.
c. Isyarat
Isyarat adalah sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh si subjek kepada objek. Dalam keadaan ini si subjek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahukan kepada si objek yang diberi isyarat pada waktu itu juga. Jadi, isyarat selalu bersifat temporal (kewaktuan). Apabila ditangguhkan pemakaiannya, isyarat akan berubah menjadi tanda atau perlambang. Ketiganya (tanda, lambang, dan isyarat) terdapat nuansa, yakni perbedaan yang sangat kecil mengenai bahasa, warna dan sebagainya
jadi semiotik menurut saya adalah ilmu ketandaan yang dimana tanda itu sendiri memiliki sebuah makna atau pesan dan ditujukan untuk menginformasikan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus
BalasHapusNama : Ari Fradita Dewi Susanti
Nim : 182022000001
Kelas : B1 / Semester 4
Semiotika merupakan cabang ilmu filsafat yang semula berkembang dalam bidang bahasa. Perkembangan semiotika kemudian membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pada teori produksi tanda yang salah satunya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu: Pengirim, Penerima, Kode, Pesan, Saluran komunikasi, Acuan. Sedangkan semiotika signifikasi memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Dimana dijelaskan bahwa semiotika merupakan suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika memecah-mecah kandungan teks menjadi bagian-bagian, dan menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas.
Semiotika memiliki dua cabang besar yang menjadi akar perkembangan ilmu itu sendiri. Pertama adalah semiotika yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure (1857-1931) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Bagi Saussure semiotika adalah sebuah ilmu umum tentang tanda, sedangkan Charles Sanders Peirce mengartikan semiotika lebih ke logikanya (doktrin formal tentang tanda-tanda). Charles Sanders Peirce mengemukakan tanda dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ideks, ikon dan symbol. Ikon adalah tanda hubungan antara penanda dan petandanya bersifat persamaan bentuk ilmiah, indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, symbol itu tanda yang tidak menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya.
Enam prinsip dasar dalam semiotika:
1. Prinsip struktural
Tanda dilihat sebagai sebuah kesatuan antara sesuatu yang bersifat material dan konseptual. Yang menjadi fokus penelitian adalah relasi antara unsur-unsur tersebut, karena dari relasi tersebut akan menghasilkan makna.
2. Prinsip kesatuan
Sebuah tanda merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara bidang penanda yang bersifat konkrit.
3. Prinsip konvensional
Reaksi antara penanda dan petanda sangat tergantung pada apa yang disebut konvensi, yaitu kesepakatan sosial tentang bahasa (tanda dan makna) di antara komunitas bahasa.
4. Prinsip sinkronik
Tanda dipandang sebagai sebuah sistem yang tetap di dalam konteks waktu yang dianggap konstan, stabil dan tidak berubah.
5. Prinsip representasi
Tanda merepresentasikan suatu realitas yang menjadi rujukan atau referensinya.
6. Prinsip kontinuitas
Relasi antara sistem tanda dan penggunanya secara sosial dipandang sebagaia sebuah continuum, mengacu pada struktur yang tidak pernah berubah.
Teori ini merupakan salah satu alat konseptual terkemuka untuk menginterpretasikan dan mengekspresikan sustu makna. Teori ini telah menstimulasi banyak pemikiran konseptual, sehingga dianggap sudah dapat melakukan ’tugas’nya dengan baik sebagai sebuah teori.
Reaferensi : Piliang, Y. A. (2004). Semiotika Teks: Sebuah Pendekatan Analisis Teks. Mediator: Jurnal Komunikasi, 5(2), 189-198.
Nama : Mohammad Afi Pratama
BalasHapusKelas : Ilmu Komunikasi A2
Nim : 182022000067/Semester 4
Mata Kuliah : Metpenkom
SEMIOTIK
Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kesamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian besar, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kesamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian besar, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, hal itu berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:
1. Semantik : hubungan antara tanda dan hal hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna.
2. Sintaksis : hubungan antara tanda tanda dalam struktur formal
3. Pragmatik : hubungan antara tanda tanda menggunakan agen
Dengan kata lain, penanda adalah “suara berarti” atau “makna grafiti”. Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang berarti sesuatu untuk orang lain. Studi semiotik tanda-tanda, penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Dengan kata lain, ide semiotik (tanda, makna, denotatum dan interpretan) dapat diterapkan untuk semua bidang kehidupan selama tidak ada prasyarat terpenuhi, yaitu ada artinya diberikan, ada makna dan interpretasi (Cristomy dan Lucky Yuwono 2004: 79).
REFERENSI ARTIKEL
1. Charles Morris, Semiontika menambahkan bahwa hubungan tanda-tanda untuk designata mereka dan benda-benda yang memungkinkan atau acara; dan, penawaran pragmatik dengan aspek biotik dari semiosis, yaitu dengan semua fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi dalam tanda-tanda fungsi.
2. Menurut Eco di kutip dari buku Alex Sobur , Penelitian ini -peristiwa sederatan Semiontika macam acara, benda, seluruh budaya sebgai tanda.Tanda didefinisikan sebagai apa pun di atas konvensi sosial dasar yang sebelumnya masuk, dapat dianggap memiliki sesuatu yang sangat berbeda.
3. Menurut alex sobur secara etimologis, Semiotika berasal dari istilah Yunani “Semion” yang berarti “tanda” .Tanda sendiri didefinisikan sebagai sebuah konvensi sosial atas dasar dimasukkan sebelumnya, dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain.
4. Van Zoest seperti dikutip oleh Rahayu S. Hidayat Menjelaskan bahwa semiotika meneliti tanda, penggunaan tanda-tanda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Berbicara tentang kegunaan semiotika tidak dapat dipisahkan dari pragamatik, yaitu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan tanda, apa reaksi manusia ketika berhadapan dengan tanda.
5. Menurut FERDINAND DE SAUSSURE dan CHARLES SANDERS PIERCE, Semiotika sebagai metode untuk mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan ini dimungkinkan karena ada kecenderungan untuk melihat berbagai wacana sosial sebagai fenomena bahasa.
Nama : Putri Balqis Aulia Azhara
BalasHapusNim : 182022000011/Ilkom/B1
Semester 4
Menurut Zoest (dalam Pilliang, 1999:12), semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda merupakan sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda.
Menurut Sobur (2006:15),
Penjelasan ketika komponen semiotika tersebut adalah sebagai berikut (Danesi, 2010:4):
a. Tanda
Tanda merupakan bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan untuk menerangkan atau memberitahukan objek kepada subjek. Dalam hal ini tanda selalu menunjukkan pada sesuatu hal yang nyata, misalnya, benda, kejadian, tulisan, bahasa, tindakan, peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda lainnya.
b. Lambang
Lambang adalah sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman si subjek kepada objek.
c. Isyarat
Isyarat adalah sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh si subjek kepada objek. Dalam keadaan ini si subjek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahukan kepada si objek yang diberi isyarat pada waktu itu juga.
jadi menurut saya semiotik adalah ilmu ketahanan yang dimana terdapat tanda yang memiliki sebuah makna atau pesan yang ditunjukkan kepada seseorang yang diinformasikan.
Nama : Falentino Rossie
BalasHapusNIM : 182022000023
Kelas : Ilmu Komunikasi A2/4
Semiotika berasal dari kata Yunani: Semeion, yang berarti tanda. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Ide dasar semiotics adalah pesan dan kode. Satu-satunya cara pesan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain adalah menggunakan kode. Encoding adalah proses mengubah pikiran atau komunikasi ke dalam pesan. Decoding adalah kebalikannya yaitu proses membaca pesan dan memahami artinya. Terdapat berbagai macam kode yang biasa digunakan dalam komunikasi antar manusia. Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003). Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.
Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand De Saussure dan Charles Sander Peirce. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah linguistik, sedangkan Peirce adalah filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiology. Semiologi menurut Saussure didasarkan pada anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada dibelakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Di mana ada tanda di sana ada sistem. Sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya semiotika. Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat diterapkan pada segala macam tanda. Dalam perkembangan selanjutnya.
Semiotika berangkat dari tiga elemen utama, Peirce menyebutnya teori segitiga makna (triangle meaning). (1) Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek; (2) Acuan tanda (objek) adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda; (3) Pengguna tanda (interpretant) adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.
Referensi : https://media.neliti.com/media/publications/222421-semiotics-in-research-method-of-communic-36ff2720.pdf
Tri Utami (182022000064)
BalasHapusIKom B1 / Smt 4
Semiotika merupakan kajian ilmu tentang menkaji data. Dalam kajian semiotika menganggap bahwa fenomena social pada masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda, semiotik mempelajari sistem, aturan, dan konvensi yang memungkinkan tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika itu sendiri berasal dari istilah Yunani “Semion” yang berarti “tanda”. Tanda sendiri didefinisikan sebagai sebuah konvensi sosial atas dasar dimasukkan sebelumnya, dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain.
Refrensi : http://repository.upi.edu/14609/4/T_SPS_1201311_Chapter1.pdf
Adi Imron
BalasHapus192022000187
B1/semester 4/ikom
Semiotika, ilmu tentang tanda tanda, yang sudah lahir pada abad ke -19 dan awal abad ke 20. Akan tetapi, ilmu ini baru mulai perkembangannya pada pertengahan abad ke -20. Meskipun pada ahir abad 20, dalam bidang penelitian sastra, sudah ada teori – teori sastra yang baru seperti sosiologi sastra, teori dan kritik feminis, dekonstruksi, dan estetika resepsi, akan tetapi teori (ilmu) semiotika masih menduduki posisi dominan dalam penelitian sastra. Yang perlu digaris bawahi disini bahwa teori dan metode semiotika tidak dapat dipisahkan dengan teori strukturalisme karena seperti yang dikemukakan oleh junus (1981:17) bahwa semiotika itu merupakan lanjutan dari strukturalisme.
Semiotika mempelajari fenomena sosial-budaya, termasuk sastra sebagai sistem tanda (preminger, 1974 : 980). Tanda mempunyai dua aspek, diantaranya adalah penanda (signifie, signifiant) dan petanda (signified, signifie) (preminger, 1974 : 981-1982). Penanda merupakan bentuk formal dari tanda itu, dalam bahasa merupakan satuan bunyi atau huruf dalam sastra tulis, sedangkan petanda (signified) merupakan, yaitu apa yang ditandai dari penandanya itu. Berdasarkan hubungan antara penanda dan petanda dan petandanya itu ada tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol.
Ikon adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan ada hubungan yang bersifat alamiah, yaitu penanda sama dengan petandanya, suatumisal gambar, potret atau patung. Gambar rumah (penanda) sama dengan rumah yang ditandai (petanda) atau gambar rumah menandai rumah yang sesungguhnya.
Indeks adalah tanda yang penanda dan petandanya menunjukkan adanya hubungan alamiah yang bersifat kausalitas, suatumisal, asap menandai api, mendung menandai hujan.
Simbol merupakan tanda yang penanda dan petandanya tidak menunjukkan adanya hubungan alamiah, hubungannya arbitrer (semau maunya) berdasarkan kovensi. Suatumisal kata ibu (penanda) menandai orang yang melahirkan kita, sebagian besar tanda bahasa berupa simbol. Hubungan antara penanda dan petanda bersifat konvensional, yang artinya ditentukan oleh konvensi.
Dari beberapa tanda diatas ada tanda yang disebut simtom (gejala), yaitu penanda yang penunjukannya (petandanya) belum pasti, suatumisal suhu panas orang sakit tidak menunjukkan penyakit tertentu.
Dengan demikian, metode semiotik dalam pemaknaan sastra itu berupa pencarian suatu tanda-tanda yang penting sebab keseluruhan sastra merupakan tanda-tanda, baik berupa ikon, indeks, ataupun simbol.
Sindi rizky mawahda ( 182022000009 )
BalasHapusilkom B1 / semester 4
semiotika dapat digunakan untuk mengungkapkan tujuan komunikasi pikiran, perasaan, atau ekspresi apa saja yang disampaikan melalui komposisi tanda. Semiotika disiplin ilmu yang menelaah tanda(termasuk pengertian simbol, indeks, ikon) dan karya seni merupakan komposisi tanda baik secara verbal maupun non-verbal. Semiotika merupakan suatu cabang ilmu filsafat yang semula berkembang dalam bidang bahasa, kemudian dalam perkembangannya ikut merambahi bidang seni juga.
Refrensi : Blog Gamal Thabroni.
Nama : Agustin Eka Rahmawati
BalasHapusNIM : 182022000010
Kelas : b1/ semester 4
Prodi : Ilmu komunikasi
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Tanda sendiri berarti sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain; seperti metafora
Terdapat 3 jenis tanda yaitu:
1. Ikon: tanda berupa ikon menggunakan persamaan atau kemiripan untuk mewakili objek yang ingin disampaikannya.
2. Indeks: tanda berupa indeks menggunakan keterkaitan atau hubungan sebab – akibat untuk mewakili objek yang disampaikannya.
3. Simbol: tanda berupa symbol dibuat berdasarkan kesepakatan institusi atau masyarakat tertentu
Source: https://serupa.id/semiotika-pengertian-simbol-dan-tanda-tanda/
Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan ‘tanda’. Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat tentang kebe-radaan suatu tanda (Gottdiener, 1995) dalam (Sobur, 2001:87).
Tradisi semiotic terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda – tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda – tanda itu sendiri, (Littlejohn, 2009:53). Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna – makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikatir mengkonstruksi pesan.
Menurut saya:
Semiotika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang pemaknaan sebuah tanda yang berupa ikon, indeks dan symbol. Hal ini erat kaitannya dalam bidang linguistik, dimana tanda – tanda tersebut sering digunakan dalam hal – hal berkaitan dengan Bahasa. Semiotika dapat digunakan sebagai metode penelitian karena digunakan untuk mencari jawaban dan memecahkan masalah melihat dari tanda – tanda yang ada. Semiotika juga bisa digunakan dalam praktik komunikasi, dalam hal ini tanda berperan sebagai media untuk menyampaikan suatu pesan. Tanda juga bisa berperan sebagai komunikator. Mempelajari tanda – tanda juga berdampak baik pada diri sendiri. Menjadikan individu yang lebih peka, mengambil keputusan dari banyak sudut pandang, melihat secara detail akar dari permasalan, dan lain sebagainya.
NAMA : FANI ARDIANSAH
BalasHapusKELAS : ILMU KOMUNIKASI B1 / SEM.4
NIM : 182022000081
Semiotik adalah Ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda.Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiontik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
Semiotik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu semeion yang berarti tanda atau sign dalam bahasa Inggris. Semiotik juga merupakan ilmu yang mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan ekspresi. Dalam penelitian sastra, pendekatan semiotik khusus meneliti sastra yang dipandang memiliki sistem sendiri, sedangkan dalam sistem tersebut berurusan dengan masalah teknik, mekanisme penciptaan, masalah ekspresi, dan komunikasi.
Tokoh-tokoh yang dianggap penemu Teori Semiotik ini yaitu :
1. Ferdinand de Saussure (1857-1913) seorang ahli linguistik
2. Charles Sander Pierce (1839-1914) seorang ahli filsafat.
Macam-macam Semiotik antara lain :
1. Semiotik Analitik
Semiotik yang menganalisis sistem tanda.Pierce menyatakan bahwa semiotik berobjekan tanda dan penganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikaitkan sebagai lambang, sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu kepada objek tertentu.
2. Semiotik Deskriptif
Semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang.
3. Semiotik Faunal (Zoo Semiotik)
Semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia.
4. Semiotik Kultural
Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalma kebudayaan tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai makhluk sosial memiliki sistem budaya tertentu yang telah turun temurun dipertahankan dan dihormati. Budaya yang terdapat dalam masyakarat yang juga merupakan sistem itu, menggunakan tanda – tanda tertentu yang membedakannya dengan masyarakat yang lain.
5. Semiotik Naratif
Semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (Folklore). Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, ada diantaranya memiliki nilai kultural tinggi.
6. Semiotik Natural
Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. Contoh : Air sungai keruh menandakan di hulu telah turun hujan, dan daun pohon – pohonan yang menguning lalu gugur.
7. Semiotik Normatif
Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma – norma, misalnya rambu – rambu lalu lintas.
8. Semiotik Sosial
Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat.
9. Semiotik Struktural
Semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
REFERENSI :
https://www.e-jurnal.com/2014/02/pengertian-semiotik.html
http://repository.upi.edu/26982/5/S_IKOM_1200310_Chapter2.pdf
Alfaro MR.
BalasHapus172022000125
Ikom B1/4
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua ini dapat disebut tanda. Ide dasar semiotik adalah pesan dan kode. Satu-satunya cara pesan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain adalah menggunakan kode. Encoding adalah proses mengubah pikiran atau komunikasi ke dalam pesan. Decoding adalah kebalikannya yaitu proses membaca pesan dan memahami artinya. Terdapat berbagai macam kode yang biasa digunakan dalam komunikasi antar manusia.
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Mamaknai dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan.
Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang mengungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika memecah-mecah kandungan teks menjadi bagian-bagian, dan menghubungkan mereka dengan wacana-wacana yang lebih luas. Sebuah analisis semiotik menyediakan cara menghubungkan teks tertentu dengan sistem pesan dimana ia beroperasi. Hal ini memberikan konteks intelektual pada isi: ia mengulas cara-cara beragam unsur teks bekerja sama dan berinteraksi dengan pengetahuan kultural untuk menghasilkan makna (Astuti, 2006).
Refrensi : Jurnal Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi (Bambang Mudjiyanto) 2013
Nama : Dewi Zulia
BalasHapusProdi : Ilmu Komunikasi/B1
NIM : 182022000061
Semiotik adalah model sastra yang mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala sastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat mana pun. Semiotik merupakan ilmu yang secara sistematik mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem lambang dan proses pelambangan. Semiotik mempersempit wilayah kajian tersebut dengan hanya memberikan fokus pembahasan tentang tanda, fungsi dan cara kerjanya.
Semiotika adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakan.
Jadi pengertian semiotik menurut saya yaitu ilmu yang secara fokus mempelajari tentang tanda ataupun symbol yang berhubungan dalam komunikasi antar manusia. Semiotik membahas sesuatu yang lebih spesifik dan lebih ringkas serta padat cara kerjanya. Semiotik bukan hanya berhubungan dengan isyarat bahasa, melainkan juga berhubungan dengan isyarat-isyarat non bahasa dalam komunikasi antar manusia. Kita dapat mengatakan bahwa semiotika adalah ilmu isyarat komunikasi yang bermakna.
REFERENSI :
Semiotik metode penelitian-Ali Romdhoni
Nama : Muchammad Riza Zulfikar
BalasHapusKelas : B1/4
NIM : 182022000045
Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat di mana simbol tersebut diciptakan. Kode kultural yang menjadi salah satu faktor konstruksi makna dalam sebuah simbol menjadi aspek yang penting untuk mengetahui konstruksi pesan dalam tanda tersebut. Konstruksi makna yang terbentuk inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya ideologi dalam sebuah tanda. Sebagai salah satu kajian pemikiran dalam cultural studies, semiotik tentunya melihat bagaimana budaya menjadi landasan pemikiran dari pembentukan makna dalam suatu tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
http://arifbudi.lecture.ub.ac.id/2014/03/semiotik-simbol-tanda-dan-konstruksi-makna/
assalamualaikum wr wb
BalasHapusNama : Muhamamd Bilhaq Azzahri
Kelas : Ilmu Komunikasi B1
NIM : 182022000102
Semiotik menjadi salah satu kajian yang bahkan menjadi tradisi dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri. (Littlejohn, 2009 : 53). Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural yang menjadi ranah pemikiran masyarakat di mana simbol tersebut diciptakan. Kode kultural yang menjadi salah satu faktor konstruksi makna dalam sebuah simbol menjadi aspek yang penting untuk mengetahui konstruksi pesan dalam tanda tersebut. Konstruksi makna yang terbentuk inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya ideologi dalam sebuah tanda. Sebagai salah satu kajian pemikiran dalam cultural studies, semiotik tentunya melihat bagaimana budaya menjadi landasan pemikiran dari pembentukan makna dalam suatu tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. (Kriyantono, 2007 : 261).
Pateda (2001, hlm. 29) mengungkapkan sekurang-kurangnya terdapat sembilan macam semiotik yaitu :
a) Semiotik analitik, yakni semiotik yang menganalisis sistem tanda.
b) Semiotik deskriptif, yakni semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang.
c) Semiotik faunal (Zoo Semiotik), yakni semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan.
d) Semiotik kultural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalma kebudayaan tertentu.
e) Semiotik naratif, yakni semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (Folklore).
f) Semiotik natural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam.
g) Semiotik normatif, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma – norma, misalnya rambu – rambu lalu lintas.
h) Semiotik sosial, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat.
i) Semiotik struktural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
Referensi
Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Littlejohn, Stephen W, 2009 . Teori Komunikasi Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta. Salemba Humanika.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAgmi Restyadiana
BalasHapus182022000103
Ilkom B1
SMT 04
Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:
Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
Semiotika sering dipandang memiliki dimensi antropologis penting; misalnya, Umberto Eco mengusulkan bahwa setiap fenomena budaya dapat dipelajari sebagai komunikasi.[1] Namun, beberapa ahli semiotik fokus pada dimensi logis dari ilmu pengetahuan. Mereka juga menguji area untuk ilmu kehidupan - seperti bagaimana membuat prediksi tentang organisme, dan beradaptasi, semiotik relung mereka di dunia (lihat semiosis). Secara umum, teori-teori semiotik mengambil tanda-tanda atau sistem tanda sebagai objek studi mereka: komunikasi informasi dalam organisme hidup tercakup dalam biosemiotik (termasuk zoosemiotik).
Sintaksis adalah cabang dari semiotika yang berhubungan dengan sifat-sifat formal tanda dan simbol.[2] Lebih tepatnya, Sintaksis berkaitan dengan "aturan yang mengatur bagaimana kata-kata digabungkan untuk membentuk frasa dan kalimat".[3]
Charles Morris menambahkan bahwa semantik berkaitan dengan hubungan tanda-tanda untuk designata mereka dan benda-benda yang memungkinkan atau menunjukkan; dan, penawaran pragmatik dengan aspek biotik dari semiosis, yaitu dengan semua fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi dalam fungsi tanda-tanda.
Sumber wikipedia
Nama : Muhammad Yatthaqun
BalasHapusNIM : 142022000015 - IKOM A1
Di zaman globalisasi saat ini, kemajuan teknologi media komunikasi dengan berbagai jenis terus meningkat. Ini membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat dunia. Banyak faktor yang mengajak manusia untuk hidup serba instan, mewah, dan budaya barat yang telah masuk ke masyarakat Indonesia dari berbagai sisi. Hal ini menjadikan adanya pergeseran tata nilai moral dan budaya yang terjadi.
Beragam media komunikasi baik visual dan audiovisual pun hadir di masyarakat. Hal ini menjadi kebutuhan mendasar bagi manusia. Apalagi inovasi yang terus muncul dalam media komunikasi menjadikan lebih canggih dari sebelumnya. Ini dapat dimanfaatkan oleh individu atau sekelompok orang sebagai sarana media untuk mendapatkan hasil sesuai apa yan dinginkannya.
Kata “semiotika berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda” atau seme, yang berarti “penafsir tanda” Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika. Semiotika pada dasarnya merupakan studi atas kode-kode, yaitu sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna.
Semiotik selalu dibagi ke dalam tiga wilayah kajian yakni,
1. Semantik
Berbicara tentang bagaimana tanda-tanda berhubungan dengan yang ditunjuknya atau apa yang dtunjukkan oleh tanda-tanda.
2. Sintaktik
Sintaktik mengacu pada aturan-aturan yang dengannya orang mengombinasikan tanda-tanda ke dalam sisem makna yang komples dan berfungsi untuk memudahkan manusia untuk menggunakan kombinasi tanda-tanda yang tidak terbatas untuk mengekspresikan kekayaan makna
3. Pragmatik
Pragmatik memperlihatkan bagaimana tanda-tanda membuat perbedaan dalam kehdupan manusia atau penggunaan praktis serta berbagai akibat dan pengaruh tanda pada kehidupan sosil.
Semiotik berhubungan dengan hubungan antara tanda, penanda dan pikiran manusia. Pesan-pesan media sangat menarik dari sudut pandang semiotik karena pesan-pesan tersebut biasanya terdiri atas campuran symbol-simbol yang di atur secara spasial dan kronologis untuk menciptakan sebuah kesan, menyampaikan sebuah gagasan, atau memunculkan sebuah pemaknaan pada audiens.
Tujuan dalam penelitian yang menggunakan metodologi penelitian dengan menggunakan semiotik yakni bertujuan untuk mengetahui dan memahami representamen, object, dan intrepretant yang terdapat dalam suatu kasus media komunikasi seprti dalam iklan, film, video, maupun gambar.
Referensi :
- Littlejohn Stephen W. & Foss Karena A. (2014) Teori Komunikasi. Jakarta. Salemba Humanika
- Nisa Isma (2014) Analisis Semiotika Pesan Moral Dalam Film Jokowi. Jakarta. Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatulloh Jakarta
Nama : Imrron Rusadi
BalasHapusNim/Kelas : 182022000104/B1
Tangapan saya tentang teori semotik ini adalah dimana teori ini mengkaji tentang simbil atau tanda yang dipakai untuk menvari jalan tengah. Dimana teori ini lebih menekankan pada logika dan filosofi.
Dara Citra Nurani/182022000101
BalasHapusIlmu Komunikasi smt 4/B1
Di era modern saat ini, kemajuan teknologi menjadi hal yang utama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia semakin mengingikan kecepatan dan ketepatan dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Dengan keinginan tersebut, manusia lebih banyak melakukan komunikasi secara nonverbal dari pada secara verbal. Ini dikarenakan manusia lebih menyukai berkomunikasi meggunakan media yaitu dengan telepon genggam mapun gawai lainnya. Dengan banyaknya komunikasi non verbal maka, banyak pula symbol atau tanda yang digunakan oleh manusia dalam melakukan komunikasi tersebut. Tentunya symbol atau tand tadi telah di sepakati bersama agar mudah dipahami.
Salah satu definisi paling luas diungkapkan Umberto Eco bahwa semiotika berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai tanda. Semiotik sendiri tidak hanya membahas tentang apa yang kami sebut sebagai tanda dalam percakapan sehari-hari, tetapi dari apa pun yang singkatan sesuatu yang lain. Dalam arti semiotik, tanda-tanda mengambil bentuk kata, gambar, suara, gerak tubuh dan objek. Kaum semiotika kontemporer mempelajari tanda-tanda yang tidak terisolasi tetapi sebagai bagian dari tanda-sistem semiotik (seperti media atau genre). Mereka mempelajari bagaimana makna dibuat dan bagaimana realitas direpresentasikan.
Dara Citra Nurani/182022000101
HapusIlmu Komunikasi smt 4/B1
Di era modern saat ini, kemajuan teknologi menjadi hal yang utama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia semakin mengingikan kecepatan dan ketepatan dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Dengan keinginan tersebut, manusia lebih banyak melakukan komunikasi secara nonverbal dari pada secara verbal. Ini dikarenakan manusia lebih menyukai berkomunikasi meggunakan media yaitu dengan telepon genggam mapun gawai lainnya. Dengan banyaknya komunikasi non verbal maka, banyak pula symbol atau tanda yang digunakan oleh manusia dalam melakukan komunikasi tersebut. Tentunya symbol atau tand tadi telah di sepakati bersama agar mudah dipahami.
Secara etimologi semiotik berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti tanda.10 Ferdinand de Saussure mendefinisikan semiotik sebagai ilmu yang mengkaji tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Bagi Saussure persepsi dan pandangan kita mengenai realitas, dikonstruksikan oleh katakata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial.11 Tanda membentuk persepsi manusia, lebih dari sekedar merefleksikan realitas yang ada.
Salah satu definisi paling luas diungkapkan Umberto Eco bahwa semiotika berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai tanda. Semiotik sendiri tidak hanya membahas tentang apa yang kami sebut sebagai tanda dalam percakapan sehari-hari, tetapi dari apa pun yang singkatan sesuatu yang lain. Dalam arti semiotik, tanda-tanda mengambil bentuk kata, gambar, suara, gerak tubuh dan objek. Kaum semiotika kontemporer mempelajari tanda-tanda yang tidak terisolasi tetapi sebagai bagian dari tanda-sistem semiotik (seperti media atau genre). Mereka mempelajari bagaimana makna dibuat dan bagaimana realitas direpresentasikan.
Referensi : http://eprints.umm.ac.id/45761/3/jiptummpp-gdl-mnasikhula-45700-3-babii.pdf
Amina Tika Krisna Nur /182022000021
BalasHapusilmu komunikasi/ 4B1
Menurut mudjiono (2011), kata semiotika di samping kata semiologi sampai saat ini masih sering dipakai. Selain istilah semiotika dalam sejarah linguistik ada pula digunakan istilah lain seperti semasiologi, sememik, dan semik untuk merujuk pada bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari sauatu tanda atau lambang. Sedangkan menurut Sunaryo (2003), semiotika atau semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Jadi intinya dari Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari sesuatu.
Contohnya yaitu rambu-rambu lalu lintas yang dibuat manusia untuk membuat aturan dengan nilai norma-norma, dan masih banyak contoh lainnya.
Febri Dwi Aryanto | Ilmu Komunikasi B1 | 182022000074
BalasHapusSemiotik merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari ilmu tanda, dimana studi mempelajari tentang tanda-tanda atau simbol-simbol dengan tujuan memaknai tanda maupun symbol tersebut. Semiotika berkaitan erat dengan linguisitik yang mempelajari struktur dan makna bahasa lebih spesifik. Awal mula semiotic berkembang dalam bidang bahasa, kemudian berkembang merambah pada bidang seni. Semiotik penting untuk dipelajari, agar dapat mengetahui makna dan tujuan yang terkandung dalam komunikasi.
Dalam perkembangannya, dibedakan menjadi dua jenis semiotik, yaitu semiotic komunikasi dan semiotic signifikan. Semiotic komunikasi lebih menekankan pada teori produksi tanda, sedangkan semiotic signifikan menekankan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu, pada semiotic signifikan tidak membicarakan tujuan komunikasi, namun lebih ke pemahaman tanda yang koginisinya lebih memperhatikan pada komunikasinya.
Semiotika sendiri dibagi menjadi tiga cabang, yaitu (1) semantic: hubungan antara tanda dan hal yang dilihat, atau makna, (2) Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal, dan (3) pragmatic: hubungan antara tanda dan tanda menggunakan agen, yang mempelajari konteks luar bahasa dan maksud tuturan.
Dalam kajiannya, semiotic memfokuskan pada tiga wilayah, antara lain adalah tanda itu sendiri, kode-kode atau sistem yang dimana tanda-tanda diorganisasikan, dan budaya tempat dimana kode-kode dan tanda-tanda beroperasi.
Referensi:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Semiotika
https://serupa.id/semiotika-pengertian-simbol-dan-tanda-tanda/amp/
Bambang Mudjiyanto dan Emilsyah Nur. 2013. Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi. Makasar.
Nama : Firman Kurniawan
BalasHapusNIM : 182022000044
Kelas : B1/04/Ilmu Komunikasi
Semiotik merupakan arti ilmu tanda. Semiotik adalah tanda sebagai tinak komunikasi yang berurusan dengan mempelajari tentang tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda seperti system tanda yang membantu proses pertanda. Studi semiotik tanda-tanda, penggunaan tanda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda, tanda adalah sesuatu yang berarti bagi orang lain yang dijadikan pertanda.
Menurut para ahli :
1. Ferdinand De Saussure dalam teori ini semiotik berarti penanda dan pertanda, penanda di lihat dari segi wujud atau bentuk fisik yang dapat di kenal, pertandadi lihat sebagai maka atau kesimpulan dari wujud penanda. Contohnya seperti penanda awan berwarna hitam, setelah melihat langit bermunculan awan berwarna hitam bahwa akan pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan.
2. Roland Barthes dalam teori ini semiotik menjadi 2 tingkatan yaiti denotasi dan konotasi yang berarti, Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan eksplisit, tidak penanda dan petanda yang tidak pasti. Contohnya seperti ketika kita keluar rumah saat adzan magrib itu tidak di perbolehkan menimbulkan konotasi “akan di culik sama wewe gombel” dan kemudian dalam makna budaya seperti akan menimbulkan asumsi atau kepercayaan pada semua orang. bukan lagi menjadi sebuah konotasi tapi berubah menjadi denotasi pada pemaknaan tingkat kedua. Pada tahap ini, “keluar rumah saat adzan magrib akan di culik makhluk halus” akhirnya dianggap sebagai sebuah Mitos. Setiap orang akan menyimpulkan penanda yang berbeda beda semua di dasarkan pada refrensi masing- masing.
3. Jhon Fiske dalam teori ini semiotik penanda yang berada di media atau televisi yang muncul dan dengan munculnya tanda atau kode tersebut yang memaknai pertanda dari penanda tersebut adalah penonton televise itu sendiri . contohnya seperti di acara telivisi ada penanda logo 18+ banyak pertanda yang berbeda beda, dengan adanya logo terebut pertanda bahwa acara telivisi ini di usia 18 tahun kebawah dilarang menonton acara ini.
Refrensi https://books.google.co.id/books?id=i1xDDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=buku+semiotik&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjO2oSH_KHpAhWxyDgGHRdwAa0Q6AEIOTAC#v=onepage&q=buku%20semiotik&f=false
Sokhibul Izar
BalasHapus182022000105 / B1
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari struktur, jenis, tipologi, serta relasi-relasi tanda dalam penggunaannya di dalam masyarakat. Semiotika mempelajari relasi diantara komponen-komponen tanda, serta relasi antar komponen-komponen tersebut dengan masyarakat penggunanya. Semiotika, yang berasal dari bahasa Yunani, semion yang berarti tanda (sign), bermula dari kajian tentang bahasa, dan kemudian berkembang menjadi kajian kebudayaan, adalah akar dari perkembangan gerakan intelektual dan filsafat strukturalisme dan poststrukturalisme tersebut, yang merupakan bagian dari gemuruh wacana kritis tahun 1950-1960-an yang mempertanyakan kembali ― kebenaran-kebenaran universal dan tunggal. Telah disebutkan di atas bahwa fenomena kemasyarakatan dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda bersistem. Tanda-tanda itu mempunyai arti berdasarkan sistem, peraturan atau konvensi-konvensi. Untuk dapat memahami fenomena kemasyarakatan dan kebudayaan, perlu dipelajari sistem dan konvensinya. Tanda memiliki dua jenis, yaitu Penanda dan Petanda. Penanda adalah aspek formal tanda, dapat berupa bunyi, ataupun huruf sebagai simbolnya. Sedangkan petanda adalah tanda yang dapat dilihat. Misalnya patung, lukisan, ataupun bangunan. Ada juga yang bergerak, misalnya dalam film atau tari.
Nama : Qonyta Ayu D
BalasHapusNIM : 182022000040
Kelas : B1
menurut pandangan saya,
Karya seni dapat diamati dengan pendekatan semiotika, khususnya boleh dibilang semiotika visual atau semiotika rupa. Sebagai pisau analisa semiotika dapat digunakan untuk mengungkapkan tujuan komunikasi pikiran, perasaan, atau ekspresi apa saja yang disampaikan oleh seniman terhadap pemirsa melalui komposisi tanda. Semiotika adalah disiplin ilmu yang menelaah tanda (termasuk pengertian simbol, indeks, ikon) dan karya seni merupakan komposisi tanda baik secara verbal maupun non-verbal.
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Semiotika diambil dari kata bahasa yunani: semeion, yang berarti tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu; metafora. Proses mewakili itu terjadi pada saat tanda itu ditafsirkan hubungannya dengan yang diwakilinya, bisa berupa bentuk atau warna dalam karya senirupa.
Referensi :
https://serupa.id/semiotika-pengertian-simbol-dan-tanda-tanda/
Nama : Rachma Sari Octaviani
BalasHapusNIM/Kelas : 182022000107/A2
Tanggapan saya mengenai semiotik adalah sebagai metode untuk menganalisis suatu tanda/simbol dan memberikan arti atas suatu tanda/simbol tersebut. Semiotik dapat membantu peneliti dalam mengartikan suatu tanda. Tanda-tanda ini diartikan sebagai wujud untuk memaknai kehidupan. Semiotik termasuk dalam teori strukturalisme sehingga berasumsi bahwa teks adalah fungsi isi dan kode. Satu kata mempunyai makna tertentu disebabkan adanya
kesepakatan sosial di antara komunitas pengguna
bahasa. Seperti saat si A yang orang jawa berbicara bahasa jawa pada si B yang memang orang jawa, maka B akan mengerti maksud dari si A karena B orang jawa dan tentunya mengerti bahasa jawa. Berbeda hal jika si A berbicara dengan si C yang orang sunda, maka C tidak akan mengerti maksud A karena si C bukan orang jawa dan tidak mengerti bahasa jawa.
Referensi : Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung;PT.Remaja Rosdakarya,
2005). H. 6